Halooooo
Kangen Bu Rete endak? Oh endak? Okefix :")
Kalo sama RT 5 kangen endak?
Semoga kengen deh :")
Di part ini sedikit ada unsur NC
Tapi you know lah ya, NC di RT 5 itu pasti ambyar :")============
Pesta pora itu telah berlalu. Resepsi besar-besaran yang dimeriahkan dengan para biduan kondang itu telah usai. Kini Pak R'Tae dan Madam hanya tinggal menikmati rasa lelah yang masih terisa.
Mas Godt dan Sibas terus nempel seperti perangko, mentang-mentang baru saja syah, keduanya terus bergandengan tangan kemanapun. Btw selamat Mas Godt resmi menjadi anggota keluarga Pak R'Tae, mas
Godt satu-satunya harapan yang bisa meluruskan keluarga Pak R'Tae. Dan jangan lupa, Mas Godt memiliki PR agar sedikit demi sedikit menghilangkan kecabean dek Sibas.Malam itu diadakan rapat tertutup antara Pak R'Tae, Madam, Sibas dan Mas Godt. Obrolan mereka nampak serius malam ini dan sangat rahasia. Suasana terasa tegang dan mencekam.
Mungkin mereka membicarakan masalah perolehan jumlah uang dari tamu kondangan. Atau membicarakan hutang hutang menggunung yang muncul setelah pesta pora itu usai. Atau malah berdiskusi tentang buku TTS kecintaan Madam.
"Udah, hanimun di rumah aja kenapa sih?" tanya Pak R'Tae memecah keheningan.
"Nggak mau, nanti Papi denger!" jawab Sibas kesal.
"Ya nggak pa-pa to?!" tanya Pak R'Tae yang langsung memasang mimik nakal.
"Ini Sibas lihat, ini sumbangan tamu kondangan terus ini dikurangin sewa tenda, catering, bayar sewa baju nganten, bayar souvenir, bayar undangan, bayar group orgen tunggal, bayar biduannya. Lihat Sibas tinggal segini!!" ujar Madam dengan tangan yang luwes mencetin kalkulator sembakonya. "Masa cuma tinggal segini sibas minta buat hanimun? Dikurangi tiket pesawat ke Jonggol, sewa villa 2 hari 1 malam, ya ampunnn sibas malah minus dong sibas!!! Udah hanimun di rumah aja Sibas, ya ampuuunn." Btw suara Madam kali ini tak ubahnya suara knalpot motor 2tak.
"Udah Dek Sibas, di rumah aja. Mas Godt nggak pa-pa," ujar Mas Godt lembut sambil meremas paha Sibas yang dibalut boxer krem.
"Eh mas Godt tangannya lho ya, anak Pak R'Tae jangan diremes-remes macem ceriping gitu!" ujar Pak R'Tae sambil menujuk tangan kiri Mas Godt yang masih ada dipaha Sibas.
"Pak R'Tae apa sih? Mereka udah syah ya ampun," komentar Madam jengah.
"Tapi Mas Godt, hanimun ini impian kita berdua Mas," rengek Sibas berat hati.
"Bisa lain waktu dek sibas. Mungkin saat ini belum rezeki kita. Lagipula dek sibas cuma cuti sekolah 3 hari nanti Dek Sibas capek," ujar Mas Godt menenagkan Sibas.
"Tuh dengerin Mas Godt. Sekarang belum rejeki Sibas sama Mas Godt. Sekarang baru rejekinya Mami," imbuh Pak R'Tae kompor. Yang merasa disinggung melirik dengan tajam, menyudahi kegiatannya memainkan kalkulator. "Ayo Dek, masuk kandang, ew maksud Mas RT ayo ke kamar. Udah hampir pagi lho ya ini. Kalo dek Tee kurang bobo nanti jadi punya mata panda. Nanti kulitnya jadi keriput. Ayo dek," ujar Pak R'Tae sambil membawa Madam beranjak dan mendorong tubuh Madam untuk digiring memasuki kamar.
"Apa sih Pak R'Tae!" protes Madam setibanya di kamar.
"Dek Tee itu harus peka lho ya. Kalo kita nggak masuk masuk kamar Mas Godt sama Sibas nggak main-main!" ujar Pak R'Tae memberi penjelasan. Mengajak istri tercintanya duduk di pinggiran ranjang dan mulai berbicara dari hati ke hati. "Tadi Dek Tee lihat sendiri Mas Godt sama Sibas masih malu-malu. Ini kan pengalaman pertama mereka."
Madam menyimak seksama, ada beberapa bagian yang disetujui oleh Madam.
"Tapi aku pengennya pantau mereka Pak RT!!" Madam ngeyel.
KAMU SEDANG MEMBACA
RT 5
FanfictionTentang Pak RT Tae dan para warga RT 5 yang sama-sama berkelakuan absurd Warning!!! BxB content M-preg