Kalimat sakti yang keluar dari mulut mahasiswi yang sudah capek kuliah, "Pengen nikah T_T."
***
"Audi gak mau ngampus hari ini."
Pernyataan yang sudah diucapkan Audi untuk kesekian kalinya pagi ini. Mama Audi yang sudah pasrah dengan sikap keras kepala anaknya ini, hanya bisa menghela nafas.
Kemarin Audi pulang ke rumah diantar oleh Arlino dengan keadaan yang memprihatinkan. Mata bengkak dan hidung berair. Mamanya tidak pernah melihat Audi berada dalam keadaan semengenaskan ini. Ketika Mama Audi bertanya pada Arlino, Arlino hanya berkata bahwa Audi sudah menangis sejak keluar dari ruangan dosen pembimbingnya dan tidak mau bicara.
Mama Audi sudah mafhum jika penyebab keadaan putrinya itu pasti berhubungan dengan tugas akhir. Sejak mengerjakan tugas akhir tersebut, Audi jadi lebih sering tertekan dan terlihat sedih. Padahal sebelumnya Audi merupakan anak yang ceria dan cekatan.
"Audi Sayang, kenapa gak mau kuliah?" tanya mama.
Beliau duduk di pinggir kasur putrinya sambil mengelus rambut yang terlihat di sela-sela selimut. Hatinya sedikit sakit ketika melihat putrinya dalam keadaan ini hampir satu hari penuh, ia tidak mau makan, dan jarang berbicara.
Audi hanya menggelengkan kepala keras-keras. Untuk kesekian kalinya, Mama Audi tidak mau menyerah juga.
"Ada masalah sama dosen? Atau sama tugas akhirnya?" tanya beliau. Audi diam saja.
"Coba sini cerita sama mama. Siapa tahu mama bisa bantu walau mama gak kuliah," tawar Mama Audi sambil tersenyum tulus.
Pertahanan Audi runtuh. Ia akhirnya bangun, tapi air mata sudah jatuh dengan derasnya. Tanpa ba-bi-bu, Audi langsung memeluk mamanya.
"Mama, Audi mau nikah aja, Ma. Jodohin Audi sama anak temen Mama," racau Audi.
Mama Audi yang mendengar itu hanya tersenyum. Ia mengeratkan pelukannya dan dengan setia menenangkan putrinya itu.
"Masa tiba-tiba mau nikah? Kuliahnya gimana? Katanya mau bantuin Papa kalau habis kuliah nanti," Mama Audi dengan sabar menanggapi ocehan putrinya itu.
"Gak usah kuliah, Audi siap kok bantu usaha Papa," kata Audi menyakinkan.
Mamanya menggeleng, tanda menolak.
"Ayo, dong. Masa baru kena omel dosen udah nyerah. Besok kalau kena omelan suami masa kamu mau minta pisah?"
Audi terdiam mendengar pertanyaan mamanya. Ada benarnya juga, sih. Ia tidak mungkin langsung minta ganti suami jika suatu saat ia sudah menikah. Tapi, masalah menikah dengan Pak Rezvan itu bukanlah sesuatu yang patut disama-ratakan.
"Audi capek, Ma. Kerjaan Audi gak ada yang beres di mata Pak Dosen," keluh Audi. Ia bermain-main dengan jari tangannya.
Mama Audi tersenyum menenangkan setiap mendengarkan penuturan anaknya.
"Temen Audi yang cantik bisa dengan gampangnya dapat acc. Audi yang setiap hari maju buat konsul masa gak dilancarkan sih, Ma. Audi kelihatan ambisius banget ya, Ma?" tanya Audi menuntut jawaban mama.
"Engga, kok," jawab Mama Audi. "Kamu maju konsul setiap hari itu aja sudah menunjukkan niat kalau kamu gak main-main sama tugas akhir kamu dan kamu ingin cepat menyelesaikannya."
"Tapi Audi kena amuk mulu, Ma," adu Audi.
"Berarti mungkin ada kerjaan Audi yang ga sesuai dengan keinginan Pak Dosen. Dosen kamu itu sama kaya atasan Mama dulu, Audi," kenang Mama Audi.
Jadi sebelum menikah dengan Papa, Mama Audi engga kuliah tapi lebih milih buat kerja. Memang hanya dua tahun saja karena setelah itu Mama Audi lebih memilih ajakan nikah muda dengan Papa Audi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Pembimbing
ChickLit[UPDATE SETIAP RABU & SABTU] Bagaimana rasanya punya dosen pembimbing skripsi yang ganteng, pinter, masih muda, tapi jutek dan galak? Kalau Audi, dia akan memilih menyerah saja, meminta ganti dosen pembimbing, atau bakal pindah jurusan. Sayangnya, d...