Enam

58 10 1
                                    

"Eomma!"

Wanita paruh baya yang duduk di tengah ranjang sembari memandang keluar jendela itu langsung menoleh setelah mendengar suara panggilan. Mata pun membulat begitu melihat sosok si pemanggil yang kini tengah menghambur memeluknya.

"Seola-ya."

"Kenapa nggak bilang kalo Eomma masuk rumah sakit lagi?" Seola melepas pelukan lantas memandang sang ibu lekat. "Hm?"

"Eomma cuma nggak mau kuliahmu keganggu, Nak."

"Justru kalo Eomma nggak bilang kayak gini yang bakal ganggu kuliah Seola." Seola lantas duduk di sebuah kursi yang sudah ada di samping ranjang.

"Seola tau darimana kalo Eomma masuk rumah sakit lagi?"

"Itu ...." Gadis itu justru menunduk.

"Saya, Eomeonni."

Atensi ibu Seola teralih ke sosok pemuda yang baru saja masuk.

"Saya juga tadi yang menjemput Seola ke Seoul sebelum membawa ke mari."

Wajah wanita itu berubah cemberut. "Kau ini. Sudah diperingatkan untuk jangan memberitahunya juga."

Ha Sungwoon--pemuda itu-- tampak membungkuk sopan sebelum berujar, "Maafkan aku, Eomeonni."

"Sudahlah. Aku udah di sini juga."

"Oh ya." Atensi ibu Seola kembali ke putri semata wayang. "Gimana kuliahmu? Lancar, kan?"

Seola tampak mengangguk-angguk. "Eomma sendiri kenapa bisa sakit lagi? Apa nggak ngejaga makan?"

Diam-diam, Sungwoon mengulas senyum saat melihat ibu dan anak yang sudah terlarut dalam obrolan itu.

---

Kira-kira, siapa ya cowok yang pergi sama Seola tadi pagi?

Sedari tadi, yang dilakukan Seongri hanyalah berguling-guling tidak jelas di atas ranjang sembari memikirkan hal itu. Bagaimana ia tidak memikirkannya? Seola, kan, sangat anti sosial bahkan satu teman dekat pun tidak punya. Lalu tiba-tiba pergi berdua dengan laki-laki dan naik mobil pula. Bukankah itu aneh?

Apa mungkin keluarganya, ya?

Selama satu bulan ini mengenal, Seongri hanya tahu Seola berasal dari Daegu. Itupun dirinya yang bertanya. Gadis itu belum pernah bercerita sedikit pun tentang keluarga, seperti apa pekerjaaan orang tua, berapa jumlah saudara, dan lain sebagainya. Jika dirinya yang bertanya pasti akan terlihat seperti sedang menginterogasi.

Eh, tapi ... kalo keluarganya kayaknya nggak mungkin, deh. Orang yang cowok bawa mobil. Kalo Seola anak orang kaya, ngapain juga nyewa flat yang sederhana banget kayak gitu?

Seongri akhirnya beranjak dan duduk bersila.

Terus siapa?

Sebenarnya ada niatan untuk mengerim chat pada Seola. Namun karena tahu persis watak Seola yang tidak akan membalas jika menyangkut hal pribadi, niat tersebut jadi diurungkan.

"Seongri-ya."

Suara panggilan tersebut terdengar bersamaan dengan pintu kamar yang dibuka dari luar.

"Hm?"

"Anterin Eomma njenguk Halmeonni di rumah sakit, yuk."

Seongri menoleh dengan terkejut. "Huh? Emang Halmeonni sakit apa sampe masuk rumah sakit?"

"Lah, kan, tiga hari lalu Halmeonni jatuh di kamar mandi. Terus pergelangan tangan kiri retak."

Putra sulungnya itu lalu menepuk kening. "Oh iya. Lupa."

"Ya udah cepet sana ganti baju."

Seongri hanya mengangguk pelan sebelum ibunya pergi. Saat sudah mau beranjak, ia tiba-tiba teringat sesuatu. Nenek, kan, tinggal di Daegu dan otomatis itu semakin mengingatkan pada Seola.

Seol, kamu pergi ke mana, sih? Sama siapa?



To be continued


Vote + comment jangan lupa

To Get You ; Seongri x SeolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang