"Damien tidak memperkosamu kan? Atau dia membuatmu mabuk dan menidurimu?" Eliana bertanya dengan wajah ingin tahu.
Minggu pagi Adria libur bekerja dan orang tuanya sudah kembali pulang bersama adik laki-lakinya, Jashon. Saat ini Adria sedang berada di teras belakang bersama Eliana, menikmati teh mawar di pagi hari musim panas. Dengan sinar matahari yang hangat.
"Jadi? Dia menidurimu?" ulang Eliana.
Adria mengangguk, "Hum kami sudah melakukannya. Di hotel."
"Uhuk! Uhuk!" Eliana tersedak saat ia meminum tehnya kemudian menatap Adria dengan wajah terkejut. "Kau gagal membuat dia bertekuk lutut padamu?"
"Mom, Damien itu sangat licik dan menyebalkan. Dia merusuh terus di kantorku, bahkan sekarang dia klaim bahwa aku mengandung anaknya. Dia mengundang media untuk memotret dramanya, lalu membuat kami seolah-olah sedang terjerat skandal. Semua orang berpikir aku kekasihnya Mr. Romanov si pria paling diinginkan." Adria mendengkus sebal jika mengingat lagi semua kelakuan Damien belakangan ini.
"Setidaknya dia sedang berusaha memanjakanmu," jawab Eliana.
"Menyengsarakanku," ralat Adria.
Eliana tertawa dan mencomot cake-nya kemudian menggigitnya. "Kapan kau pindah ke rumah Damien? Mom dengar dia mau kembali ke New York, perusahaannya ada di sana," kata Eliana.
Adria mengedikkan bahunya, "Tidak tahu tapi Damien sangat ingin seorang anak. Mom, apa aku dulu pernah mengandung?"
Eliana kembali tersedak hingga membuat sepotong cake di mulutnya terlempar keluar membuat Adria mengernyit. Dengan cepat Adria pun memberikan tehnya pada sang ibu.
"Setahu Mom kau tidak pernah mengandung," kata Eliana dengan senyuman manis.
"Tapi bagaiman dengan anak yang setahun belakangan datang ke mimpiku yang mengaku anakku dan Damien? Jika dia bukan anak kami dan aku tak pernah mengandung, siapa anak itu?"
"Sudah, itu hanya mimpi saja tak ada artinya. Mom akan pergi shopping dan bertemu teman-teman, kau mau ikut?" tawar Eliana lagi.
"Tidak, tidak. Aku tidak mengerti apa yang selalu teman-temanmu bicarakan Mom. Membicarakan gossip, selebritis, barang-barang limited dan liburan ke luar negeri. Aku tidak paham," balas Adria.
"Ya sudah, Mom mau shopping kau minta Mom belikan apa? Daddy-mu baru saja memberikan uang bonus, Mom bisa membelikanmu stiletto baru ya? Atau ... make up box Estee Lauder dan satu set Victoria's Secret?"
Adria menggeleng, "Tidak usah. Aku akan belanja dengan uang Damien."
"Bagus!" Eliana memekik kecil dan mencubit kedua pipi Adria. "Kuras black card suamimu, Adria."
Adria tertawa geli bersama sang ibu mengingat Damien akan memberikan apa saja untuk Adria. Meski Adria memang tak mengenal bagaimana karakter asli Damien, tapi sejauh ini dia paham bagaimana Damien bersikap padanya. Menyebalkan, dingin, berbuat sesuka hati dan sedikit arogan.
"Ada apa ini ladies? Sepertinya kalian sangat senang." Sosok jeff datang dalam balutan pakaian santainya ke teras belakang.
"Mom mau menguras black card milikmu Dad. hahaha ..." Adria tertawa jahil sedangkan sang ibu langsung menutup mulut Adria dengan tangannya, lalu memberikan isyarat agar diam.
"Kalian ini. Adria, Damien sudah datang," ujar Jeff.
Adria merengut, dia bangun dan menghampiri Jeff kemudian memeluknya dari samping dengan manja. Adria pikir dia di adopsi dan hidup di keluarga Hanston sejak kecil, yang Adria lakukan adalah manja pada Jeff dan Eliana. Meski begitu, mereka tidak keberatan. Tanpa Adria ketahui apa yang pernah terjadi pada masa lalunya, karena semua orang terkesan menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Husband✔ [END] / (TERSEDIA DI GOOGLE PLAY & KUBACA)
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN PLATFORM KUBACA. Sekuel Damien's Lover BOOK 2 (Damien & Adria) Setelah lima tahun melanglang ke berbagai negara demi membangun night club miliknya, Damien kembali menjemput dunianya. Dunia di mana dia akan kembali...