"Jadi kau sudah menerimanya dan tak bisa bersikap jual mahal? Adria! Beri Damien pelajaran agar dia tahu kau itu tidak bisa ditinggalkan begitu saja." Suara Eliana terdengar mengalun dari seberang line, dan Adria memutar bola matanya.
"Mom, Damien baru saja mempermalukanku di kantor. Dia datang membuat drama, mengakui aku mengandung anaknya lalu mengundang media dan mengambil gambar kami." Adria mengerang kesal jika mengingat kelakuan Damien padanya."Ya sudah, mau bagaimana lagi. Besok kami akan pulang, selama kami di Paris jangan biarkan Damien masuk lagi ke kamarmu, dan ingat kau jangan minum minuman yang beralkohol! Jika Damien menawarkan tolak saja, dia itu sangat licik."
Adria tertawa mendengar rentetan omelan Eliana, dia sangat menyayangi Eliana meski dia sendiri tahu bahwa Eliana hanya ibu angkatnya. Mengingat Jeff dan Eliana hanya ibu angkat, Adria penasaran siapa orang tua kandungnya dan siapa dia sebenarnya di masa lalu.
"Mom, semenjak bertemu dengan Damien aku tak pernah memimpikan anak itu lagi,"ujar Adria tiba-tiba.
Terdengar helaan napas dari seberang telepon, "Itu bagus. Setidaknya kau sudah tidak merasa diteror lagi."
"Hmm, hanya saja aku penasaran kenapa anak itu selalu datang di mimpiku dan mengatakan ayahnya adalah seorang Romanov," gumam Adria.
"Sudah, Mom akan pergi makan malam ke luar, kau jangan lupa makan malam ya.""Yes, Madam!"
Adria pun melemparkan ponselnya ke ranjang dan membaringkan dirinya, mata abu-abunya menatap lurus ke langit-langit yang tinggi dan putih bersih. Damien itu sangat misterius, dia datang kembali setelah lima tahun menghilang. Bukannya membantu dirinya mengingat siapa dia di masa lalu, Damien justru terkesan sedang mengalihkan semua perhatiannya. Seakan Damien tak ingin dirinya mengingat lagi masa lalu mereka.
"Dia terkadang terlihat sangat tampan, protekttif, misterius tapi juga menyebalkan. Siapa sebenarnya dirimu, Damien? Kenapa kau sangat menutupi masa lalu kita?" gumam Adria.
Pintu kamar Adria diketuk dari luar, seorang pelayan datang dan memberitahukan Adria. "Nona ada tuan Damien menunggu di bawah," lapornya.Adria segera bangun dan menatap pelayan di depanya dengan sebelah alis terangkat, "Sedang apa dia?"
"Sedang duduk," jawab si pelayan.
"Hais! Maksudnya sedang apa dia datang kemari?"
"Pertanyaan Nona salah, maksudnya untuk apa dia datang kemari," ralat sang pelayan.
Adria melemparkan cengiran lebarnya, "Maksudnya itu. Suruh dia telepon aku, karena aku malas ke bawah."
"Baik, Nona."
Sang pelayan pun pergi dan Adria segera berlari ke lemari, berdiri di depan cermin lemari melihat dirinya yang berbalut gaun tidur dengan tali yang tipis. Ketika Adria menyisir rambutnya, tanpa diduga sebuah tangan melingkar di perutnya dan embusan napas hangat yang wangi mint tercium, dengan wangi parfum yang sudah sangat Adria hapal.
"Siapa yang menyuruhmu masuk? Aku kan menyuruhmu meneleponku," kata Adria yang melihat ke cermin, di mana Damien sedang berdiri di belakang memeluk tubuhnya dengan dagu di bahu Adria.
Damien menatap Adria dari pantulan cermin hingga tatapan mereka bertaut. "Kau istriku dan kita tinggal terpisah, aku menjemputmu untuk menempati rumah kita," bisik Damien seraya meniup telinga Adria.
Adria menggelinjang geli dan mencubit tangan Damien di perutnya, "Aku tidak mau. Kita harus tinggal disini."
"Kau tidak mau kan aku dan Jeff selalu melempar umpatan karena tinggal serumah?" tanya Damien dengan seringai misterius.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Husband✔ [END] / (TERSEDIA DI GOOGLE PLAY & KUBACA)
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN PLATFORM KUBACA. Sekuel Damien's Lover BOOK 2 (Damien & Adria) Setelah lima tahun melanglang ke berbagai negara demi membangun night club miliknya, Damien kembali menjemput dunianya. Dunia di mana dia akan kembali...