part 2

20 2 0
                                    

Ketika apa yang kamu rasa tak sama dengan yang dia rasa~

@sekolah
"thanks ya dion" sEtelah ku ucapkan terima kasih aku segera meninggalkan seorang yang  sudah menumpangiku.

"uuuhhh dasar" suara dion terdengar ditelingaku. Aku hanya senyum mendengar celoteh sahabatku sambil sedikit berlari menuju kelas.

"assalamualaikum" seruku yang masuk kelas
"waalaikumsalam" suara kompak satu kelas.

"maaf saya telat, sekarang buka buku kalian tentang "inflasi" dan saya beri waktu 10 menit untuk membacanya" perintahku sambil membuka buku ekonomi.

Setelah 10 menit aurora menjelaskan materi tentang inflasi. Tak kerasa waktu cepat berlalu dan sekarang sudah pergantian jam mata pelajaran.
Aurora segera menuju ke kantor untuk cek lock. Setelah selesai cek lock segera aurora duduk dikursihnya. Terlihat aurora menghabiskan air meneral  yang dia bawah dari rumah.

"habis ngapain bu? Minum nya sebotol habis? Seru salah satu teman aurora.

"hahahha ketahuan ya bu" senyum ku mengembang.

Nesya purbayanti adalah teman dari sma, kuliah dan pastinya teman sahabat di kerjaan. Orangnya tinggi cantik yang selalu menenangkan hatinya aurora saat sedang galau hihihi

"kenapa sih bu? " tanyanya sambil heran melihat tingkah laku ku

"hehe tadi aku telat bu sepeda bocor lagi bu kan hari sial sekarang" celotehku dengan nada sedih

"terus berangkat sama siapa bu?" tanyanya lagi

"sama pak dion bu hehehehe" senyumku mengembang
"ciye awas loh nanti jatuh cinta sama pak dion. Oh ya bu nanti sama saya aja ya berangkat ke kampus" sambil meninggalkan aurora yang masih duduk di tempatnya.

"uuhhh bu nesya mah fitnes aja. Ok bu" seruku cukup keras

~pukul 12.00~

Kumasukkan sidik jariku kedalam finggerprint(maaf typo) bukti hari ini telah selesai mengajarku. Aku bersama bu nesya berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya bu nesya. Tak lama kami pun sampai dan segera mengambil sepeda nya. Tapi aku harus mengambil helm ku yang berada di sepedanya pak dion.

"eeehhh bu mega berangkat sama siapa?" serunya dari belakang ku

"itu sama bu nesya pak" segera ku tinggalkan sesosok yang berdiri didepanku dan langsung naik ke sepedanya bu nesya.

"ayo bu" seruku

"pak dion duluan ya" sapa nesya
Dilajukan motornya, menelusuri jalanan yang semakin hari semakin macet saja.

"ra, kamu kenapa sama dion? Lagi marah kah?" tanya nesya, well kan sudah tidak disekolah jadi bebas deh manggilnya heheheh.

"tidak nes" seruku.

"tak usah bohong dengan ku, kita temenan berapa lama sih? Sampai aku gak bisa membaca mimik wajahmu" celotehnya tak terima.

"ya deh menang deh. Lagi males aja sama dia nes" dan akhirnya gagal untuk membungkam mulutku ini.

"why?" celotehnya.

"nanti aja deh nes aku ceritain waktu pulang kampus kita nyari makan" pintaku.

"siap deh awas aja bohong ku gorok nanti hahhaha" ketawa yang lebar mengembang dimulut manisnya.

"eh sekarang ahli profesi apa? Jadi tukang jagal?" ledek ku. "dasar kamvret" celotehnya.

Maaf baru nonggol dan update soalnya sibuk dengan dunia perkuliaan dan anak2 kecil💞 semoga suka ya kak happy reading💞

Friend Me "My Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang