Chapter 29

127 7 0
                                    

Semua yang ada di sekitar api unggun terdiam, menunggu genjrengan gitar dari Neal, tapi yang ditunggu tak kunjung memetik senar gitarnya. Dia seolah ragu dengan lagu yang akan dibawakannya, apalagi terakhir kali menyanyi di depan orang banyak menyisakan kenangan yang kurang baik. Bahkan sampai saat ini hal itu masih menjadi masalah.

"Yaelah, lama bener lo, ah," sebal Iman yang sudah mulai mengantuk. Neal adalah orang terakhir yang akan menyanyi malam ini. Di acara api unggun, malam terakhir camping.

"Sabar kali. Orang berkarya itu butuh waktu," bela Ifo.

"Ya, dia kelamaan. Buset dah, gue udah ngantuk ini."

"Halah, baru juga jam segini, udah ngantuk aja lo, Man."

"Lo berdua bisa diem nggak!?" sinis Arga yang duduk di samping Gain. Ifo dan Iman langsung diam. Tidak baik mengganggu orang yang sedang kesal, nanti kena imbasnya. Iya, Arga masih kesal sama Conan, tapi tentu saja Ifo dan Iman tidak tahu alasan sebenarnya dari kesalnya Arga.

Senar gitar mulai dipetik. Semua orang kembali diam, menanti intro dari lagu yang akan dinyanyikan Neal.

Andai saja waktu itu tak ku tunda
Tuk ungkapkan isi hati kepadanya
Mungkin dia jadi milikku, bahagiakan hariku
Oh tetapi kenyataan tak begitu

Neal menatap Gain lembut.

Di saat ku mencoba merajut kata
Dan berharap semua jadi sempurna
Tiba-tiba ada yang lain yang mencuri hatinya
Hilang sudah kesempatanku dengannya

Kali ini Neal mengalihkan tatapannya ke Conan, yang tentu saja hanya dibalas tatapan datar dari cowok itu.

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Reno menyenggol Conan dibagian itu, bermaksud memberitahu kalau Neal bisa merebut Gain darinya kapan saja.

Cukup sudah kesalahan kali ini
Jangan sampai semua terulang kembali
Keraguan dalam hatiku harus ku buang jauh
Bila ingin mendapatkan yang terbaik

Kali ini Arga yang menatap Conan. Tatapannya sinis sekali, membuat Conan menghela nafas pasrah di sana.

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Pengalaman pahit yang ku jadikan pelajaran
Dalam hidup yang tak akan terlupakan (terlupakan)
Oh jangan menunda sesuatu untuk dikerjakan
Jangan tunda jangan tunda

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi hooo akan ku coba lagi

Tepuk tangan riuh terdengar kala Neal selesai bernyanyi. Semua nampak kagum dengan suaranya yang merdu. Neal melirik Gain. Dia melihat cewek itu tersenyum samar. Lalu beberapa saat setelahnya, Gain pergi dari kerumunan. Neal hendak mengejar, tapi Arga memberi isyarat untuk tetap diam.

Ssstt Pacar Pura PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang