Setelah aku sampai, aku langsung memakirkan motorku dan melepas helmku. Kulihat banyak wanita dikampus ini yang melihatku sampai bengong karena ketampananku (-_-). Aku langsung berjalan melewati mereka yang hanya bisa berteriak menyebut-nyebut namaku seperti orang gila. Aku sekarang ada didepan lokerku, dan ketika aku akan membukanya, tiba-tiba ada seseorang yang menabrakku. Awalnya aku ingin marah, tapi ketika aku lihat ternyata yang menabrakku adalah perempuan yang lumayan cantik aku mengurungkan niatku untuk marah padanya. "M-m-maafkan aku. A-a-aku tidak sengaja, m-maaf aku sedang buru-buru" katanya gugup, lalu berlari begitu saja. Sepertinya dia sedang dikejar-kejar karena tidak lama setelah itu ada 2 orang wanita yang mengejarnya. Awalnya aku tidak peduli, tapi entah kenapa aku mengejar wanita itu. Sepertinya dia ingin dibully, dan benar saja ketika aku sudah dekat mereka salah satu dari wanita itu berkata "Hey sudah lama ya gak ketemu, apa kabar kamu? Kok gak mau ketemu kita sih?", "A-a-apa mau k-kalian?" jawab wanita yang sedang dibully itu. "Oh kamu tahu aja, begini kami ingin membeli albumnya Jack yang baru keluar itu, tapi kami tidak punya uang" oke sekarang aku tahu kalau mereka berdua ternyata fansku, tapi kenapa sampai memalak segala coba? "K-k-kalian butuh berapa?" wow anjing penurut? "2 juta cukup kok" cukup ini sudah keterlaluan, ketika wanita yang dibully itu akan memberikan uangnya aku menggenggam tangannya dan berkata "Jika kalian memang fansku harusnya kalian membeli itu dengan uang kalian sendiri tidak dengan memalak orang". "Jack?!" kata mereka berdua terkejut begitu juga dengan si anjing penurut. "Kami tidak memalak kok, hanya meminjam kok. Iya kan?" katanya pada wanita yang baru saja dia palak, dan dia hanya mengangguk. Ini gila! Dia hanya pasrah seperti itu wanita macam apa dia?! "Kalian pikir aku tidak tahu? Jika semua fansku seperti ini, aku tidak akan berpikir untuk menjadi penyanyi. Pergi dan jangan ganggu dia lagi, atau....", "I-iya kami akan pergi, maafkan kami" kata mereka sambil berlari menjauh.
"Kau tidak apa-apa?" tanyaku khawatir, tunggu sejak kapan aku mulai peduli pada orang lain? Ini benar-benar aneh. "A-a-aku tidak apa-apa, terima kasih karena sudah membantuku" kata wanita itu dengan lembut, jika aku boleh jujur dia lumayan cantik. Sayangnya dia menggunakan kacamata sehingga wajahnya yang indah itu tertutupi, juga penampilannya yang tidak fashionable membuat dia tidak terlalu kalihatan menarik. Dan sepertinya dia satu kelas denganku. Aku tidak terlalu memperdulikannya karena aku tidak terlalu suka bersosialisasi.
"Ya sama-sama, ngomong-ngomong kita satu kelas kan? Tapi aku baru pertama kali melihatmu, perkenalkan namaku Jack Overland Frost biasa dipanggil Jack" kataku sambil memperkenalkan diriku. "N-n-namaku Elsa, c-c-cukup panggil aku Elsa saja" katanya masih gugup, kenapa dia terlihat masih takut? Lebih baik aku ajak dia pergi kekantin supaya suasananya lebih enak "Hey tidak perlu gugup seperti itu, bagaimana kalau kau temani aku kekantin? Hitung-hitung ganti jasaku tadi, bagaimana?". "B-baiklah, aku akan traktir" apa dia bilang barusan? Traktir? No-no-no seorang Jack tidak boleh ditraktir apa lagi oleh perempuan. "Aku tidak minta kau mentraktirku kok, hanya minta temani aku oke?" kataku sambil menolak tawarannya, "B-baiklah" wow penurut sekali, tapi aku suka itu. "Baiklah ayo" kataku sambil menarik tangannya hmm lembut sekali.
Ketika aku sampai dikantin semua orang melihatku dengan tatapan aneh, padahal kami cuma makan tapi kenapa banyak sekali yang melihat aku dan Elsa dengan tatapan sinis? "Oh ya Elsa kenapa tadi kamu bisa dibully dan dipalak seperti itu?" tanyaku yang masih bingung dengan kejadian tadi. "eh itu sebenarnya, karena mereka fansmu dan...." Katanya terputus "dan....?" "Mereka memaksaku dan mengancam akan mancabut beasiswaku" wow beasiswa? dia hebat juga bisa dapat beasiswa sekolah sebagus ini. "Memangnya mereka siapa sih? Kok aku gak begitu kenal mereka?" tanyaku pada Elsa, "Mereka anak donatur di universitas ini"jawab Elsa ternyata mereka hanya anak donatur, tapi kelakuannya tidak seperti orang kaya saja. "Kalau memang mereka anak donatur seharusnya mereka bisa membeli sesuatu hanya dengan meminta kan? Bukankah yang namanya anak donatur itu kaya? Aku juga anak dari orang yang juga memberi donasi untuk kampus ini, tapi aku tidak pernah melakukan apapun yang membuat orang tuaku malu. Termasuk memalak orang apa lagi wanita cantik sepertimu" komentarku sambil sedikit menggodanya. Sebentar sejak kapan aku pintar gombal seperti ini? Hari ini benar-benar aneh. Tapi aku lihat dia tidak tersenyum atau tersipu dia hanya menundukan kepala seperti orang yang ingin menangis. "Hey hey jangan menangis disini, nanti aku disangka orang jahat lagi" kataku sambil menahan supaya Elsa tidak menangis, aku tidak ingin dituduh melecehkan perempuan.
"A-Aku tidak menangis aku hanya terharu karena ini pertama kalinya ada yang memujiku dengan tulus" katanya sambil menatapku, tatapannya menunjukan bahwa dia senang tapi tidak dengan ekspresi wajahnya. "Ngomong-ngomong kenapa kelihatannya kamu jarang terlihat bergaul? Apa kamu tidak punya teman?" tanyaku pada Elsa, aku harap dia tidak tersinggung. "Tidak, aku tidak punya teman" katanya dengan nada lesu "Aku tidak punya teman, dan tidak ada yang ingin bermain denganku karena aku..." sambungnya tapi menggantung. "Kau kenapa?" dia membuatku benar-benar penasaran, "Aku....aku...." katanya gugup, dia kenapa sih? "Iya kamu kenapa? Ceritakan saja" aku berusaha meyakinkannya tapi ternyata sulit juga. "Aku tidak bisa, aku tidak ingin kamu ikut campur. Kamu bukan temanku, jadi aku tidak berhak untuk menceritakan apapun padamu" WOW mulai terlihat sifat aslinya yang keras kepala, "Bagaimana jika sekarang aku menjadi temanmu? Kamu mau menceritakannya kan?" wah Jack kau berani juga mengajak putri es ini menjadi temanmu. "Kamu yakin ingin menjadi temanku? Kamu tidak akan menyesal?" tanyanya yang membuat aku bingung. "Apa kamu bercanda? Tentu saja aku tidak akan menyesal, apa yang aku sesali dari berteman denganmu? Apalagi kita satu kelaskan?" kataku meyakinkan dia agar dia percaya, huh sulit sekali. "Ha... karena kamu kelihatan bisa dipercaya baiklah kamu boleh menjadi temanku" Yesss... Jack kau berhasil meluluhkan hati putri es ini. "Dengan satu syarat" katanya mengajukan persyaratan, What the.... Syarat? Aku benci hal-hal seperti ini tapi supaya aku bisa berteman dan tahu apa yang dia sembunyikan aku harus melakukannya. "Baiklah apa syaratnya?" Tanyaku pada Elsa "Aku ingin kau...." kata Elsa terpotong. Tuhan.... Mudah-mudahan aku bisa pulang dengan selamat, aku masih cinta karirku, "Jangan sampai kau suka denganku, karena itu akan melukai dirimu" kata Elsa melanjutkan. Apa hanya itu? Benar-benar aneh "Itu syaratnya? Ah itu terlalu mudah, percaya padaku aku tidak akan membuatmu kecewa, sekarang bisa ceritakan apa tadi? Aku penasaran" tanyaku masih penasaran. "Baiklah sebenarnya aku... *kring....* wah bell masuk kita harus cepat hari ini dosennya galak loh" kata Elsa sambil mengambil tasnya. Damn kenapa timingnya gak pas banget sih? Menyebalkan... "Hah baiklah ayo..." kataku dengan nada malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Still Together?
RomanceJika waktu bisa kuulang kembali, aku akan memperbaiki kesalahanku. Akan kubuat dirimu selalu bahagia disisiku, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Ketika penyesalan itu datang, sempatkah kita meminta maaf padanya? Inilah kisah Jack, dan Elsa yang s...