part 9 (MALAM TERAKHIR)

106 1 0
                                    

ini jadi malam pertama dan terakhir bagiku karna kejadian kemarin. akhirnya aku tak mengikuti kemping seperti yang lainnya. menyesal juga sii... tapi aku senang karna hari kemari dan hari ini banyak sekali hal yang tak terlepas dari rey, dia seperti selalu ada denganku meski tidak di setiap situasi.
hari ini acara kemping yang terjadwal telah selesai, banyak mahasiswa yang sibuk dengan orang-orang terdekat mereka ada yang makan bareng, ngobrol bareng bahkan nyanyi2 bersama, aku sedikit bosan dan canggung dengan suasana yang tak biasa ini, aku tidak mudah akrab dengan orang-orang di sekitarku. tiba-tiba suara tepukan beberapa kali dan panggilan dari pengeras suara terdengar. suara itu tentu sudah tak asing lagi bagiku dia ka attar yang sudah siap untuk memberikan pengumuman. "ayoo semua kumpul-kumpul" ka attarpun mulai berkoar, ku coba menjelajahi tempat ini dengan mataku, mencari sosok lelaki gondrong dengan jaket jeans lusuhnya, ternyata dia disana sedang menyimak ka attar yang sedang berkoar dengan pengeras suara di tangannya, dia tampan saat sedang bengong begitu...
hey apa apaan aku ini, aku harus lupain dia. kalo gini terus kapan MOVEON nya. kataku bergunjing dalam hati.
"malam ini siapa yang mau, sumbangin suaranya, biar kita disini ga bosen" kata ka attar dengan kalimat tidak formal yang canggung, mungkin karna dia terlalu sering menggunakan kata-kata formal dalam pembicaraannya. "iyaa ka boleh juga tuh ka" kata anak-anak mahasiswa yang sedang berkerumun membentuk bundaran dengan api unggun di tengahnya.
"ka, reyhan aja, dia kan anak sastra dia juga jago nyanyi" kata salah satu mahasiswa mengacungkan telunjuknya sambil menepuk-nepuk bahu rey dan sepertinya dia satu jurusan dengan anak gondrong super jutek itu.
"apaan sii" katanya menyingkirkan tangan itu di bahunya.
"ayoo lah rey, biar sekampus tau bakat lo" katanya. " ayo reyhan silahkan coba ke tengah, nyanyikan lagu apa saja yang kamu mau" kata ka attar mempersilahkan. "rese lo fi" kata rey berkata dengan nada ketus pada temannya itu. reyhanpun tak ingin berdebat panjang dia langsung kedepan dengan membawa gitarnya dan duduk di kursi yang sudah di sediakan.
dan asal kalian tau kursi itu berada tepat di samping aku duduk. tapi entah dia pura-pura tak melihatku atau gimana, dia sama sekali tak meliriku atau tersenyum kepadaku. cowo nyebelin itu memang selalu melakukan hal seenak jidatnya saja. tapi entah kenapa aku tak pernah ingin pergi darinya. malam itu rey menyanyikan lagu jazz berjudul kasmaran. 🎶

aku disini padamu
sekali lagi padamu
ku bawakan rindu
yang kau pesan utuh

aku disini untukmu
sekali lagi untukmu
percayalah tak perlu lagi kau gundah

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
sungguh kasmaran aku
kepadamu...

aku terbawa suasana oleh alunan lagu yang reyhan nyanyikan, dan entah diriku sudah kehilangan akal atau bagaimana dengan begitu geer nya aku merasa lagu itu di peruntukan untukku yang masih menunggunya dari dulu, tiba-tiba saja rey menghadapkan dirinya ke sebelah kanan tepat disana aku bisa melihat jelas wajah mempesona rey yang tetap tampan saat bernyanyi dengan ekspresi apapun. dia tiba-tiba menatapku meskipun hanya beberapa detik. dan kembali bernyanyi dengan senyuman indah di wajahnya. apa maksud rey tadi membuatku menjadi kikuk karna kepergok memperhatikannya sedari tadi. Tuhan tolong aku, aku sepertinya akan kembali jatuh hati pada cowo tak bertanggung jawab atas perasaanku ini. aku terus menatapnya lekat memandang wajahnya yang begitu mempesona saat melantunkan lagu. setelah ini pasti rey dapat banyak fans, secara dia murid baru di kampus ini, pasti belum banyak yang tau tentangnya. dan sekarang... dia bernyanyi sangat merdu di depan seluruh mahasiswa satu kampus. aku... tentu saja satu dari sekian banyak penggemarnya. jangan berharap terlalu tinggi dengan jadi orang special di hidupnya.
"buat semua yang tau lagunya, boleh nyanyi sama-sama yaa" kata rey santai dan terus memetik gitarnya dengan merdu serentak semua mahasiswa menyanyikan reff dari lagu jazz tersebut. hampir semua mahasiswa hafal lagu itu, karna saat ini lagu itu memang sedang hits banget di kalangan anak muda macam kita.
rey pun menyanyikan lagi beberapa lagu setelah itu, karna banyak sekali mahasiswa yang request lagu padanya, reypun selesai bernyanyi suasana riuh mulai hening, beberapa orang kembali ke tenda untuk istrahat,juni sedang meminum coklat panas di sampingku sedangkan rey tentu saja langsung di kerumuni cewe-cewe yang berebut minta kenalan dan nomer hape dan rey sudah tak asing lagi dengan suasana itu dari SMP dia selalu di dekati banyak penggemar wanita.
"din kamu mau coklat panas juga?" kata juni menyenggol bahuku
"engga" jawabku singkat. sepertinya suasana mulai sepi malam ini aku masuk tenda dan keluar lagi dengan membawa satu buku berwarna salem yang selalu aku bawa kemanapun aku pergi. karna buku itulah yang selalu mengerti dengan setiap perasaanku di setiap harinya. "ko kamu keluar tenda lagi din?" tanya juni heran. "aku gerah masih pengen di luar" kataku menjawab sekenanya. "mau aku temenin?" "ga usah kamu masuk duluan aja aku juga ga lama ko" kataku sambil kembali duduk di dekat api unggun untuk sekedar menghangatkan sekujur tubuhku dan menerangiku menulis.
aku mulai menulis, jelas kalianpun pasti tau siapa orang yang ingin selalu ku ceritakan di buku ini. sosok yang selalu menganggu otak warasku menjadi sedikit terbanting, si gondrong yang tetap terlihat stylist meskipun memakai jaket jeans lusuh, dia yang juteknya tak tertandingi. melebihi penjaga rumah di film home alone 1. rey. nama singkat namun begitu banyak kisah.


segalanya tentang dia

yang aku tau hanya mencintaimu
bahkan menjauhimu saja seperti
kehilangan udara
sesak dan menyakitkan

pagi, sore hingga malam ini aku begitu bahagia
menatapmu, menikmati senyumu, berada di pangkuanmu,
semua seolah seperti mimpi
kau bagai pangeran yang mencintai
rakyat jelata dengan seribu mimpi
penuh sensasi.

malam itu...
lantunan nada merdu
bersenandung di bibirmu
menjentikan jari-jari tanganmu
memainkan gitar dengan begitu pintar
jika saja kau mainkan satu lagu saja
khusus untukku
maka aku akan menjadi orang paling bahagia di dunia malam itu
(RAP)

"mau aku temenin?" suara itu? aku mengenalnya semoga saja dia tidak sedari tadi berada di belakangku. bisa-bisa dia membaca apa yang aku tulis ini. aku masih mematung. butuh keberanian ekstra saat itu untuk hanya menoleh memastikan orang yang aku perkirakan itu.

CINTA ZAMAN SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang