pagi ini aku memutuskan untuk tak masuk kuliah. kepalaku sakit karna menangis semalaman, mataku bengkak dan aku benar-benar lelah pagi ini. setelah solat subuh aku kembali membaringkan tubuhku di atas kasur. menyetel musik sekencang mungkin di telingaku. ku coba memejamkan mataku kembali untuk terlelap tidur dan melupakan semua isi surat yang ku baca sore kemarin. ku benamkan wajahku di atas bantal. dengan desiran panas yang kembali hadir di pipiku di susul oleh butiran bening yang tak henti-hentinya membanjiri pipi dan bantalku. stok tissu semakin menipis tidak ada seorangpun yang ku izinkan masuk ke kamar yang sedari sore terkunci rapat. ibu, marsel bahkan ayah beberapa kali mengetuk pintu kamarku. tapi tak kunjung ku buka. hari ini bahkan ibu sampai tidak ke pasar untuk jualan kue hanya karna mengkhawatirkan keadaanku yang dari sore tak keluar kamar.
Remon dia kembali ke prancis dini hari tadi, dia sempat menghubungiku tapi aku tak bisa mengantarnya pulang dengan keadaan seperti ini, dan akan di susul mia dan ka adrian yang lusa akan kembali ke amerika karna liburan musim panas mereka telah berakhir. semua seakan benar-benar meninggalkanku. tak ada yang bisa ku ajak mencurahkan segala isi hatiku. sedangkan ibu? aku tak bisa harus membebankan urusan hati pada ibu, ibu dan ayah sudah sangat bersusah payah membesarkan dan menyekolahkan aku juga marsel. aku tak mungkin tega membebani hal yang harusnya ku atasi sendiri. kali ini aku benar-benar hancur segalanya membuatku merasa defresi. kenapa harus rey yang melukaiku?! kenapa dia setega itu menyakitiku?! apa tak ada rasa kemanusiaan sedikitpun pada dirinya?!
dia benar-benar laki-laki paling BRENGSEK yang pernah ku temui, setelah semua yang kita lewati bersama, pernyataannya, senyumnya, sapanya? semua seakan dia setting sebaik mungkin.
dan begitu saja pergi hanya untuk kepentingannya sendiri benar-benar EGOIS. aku benar-benar orang yang paling bodoh di dunia, pernah menanti seseorang yang benar-benar tak pernah mengharapkanku.
semua kebersamaanku kembali membuat kilas balik di otakku membuatku kembali histeris pagi itu, tangisku kembali pecah menggema di ruangan kecil dengan seorang gadis yang lemah dan tak berdaya pagi itu.
"KA!!! buka pintunya ka!" ku dengar suara marsel yang terus mengetuk-ngetuk pintu kamarku dengan keras. aku hanya menatap pintu itu sebentar lalu kembali menangis terduduk lemas sambil memegangi kalung yang rey berikan saat kencan waktu itu. dada ini benar-benar sakit. nafasku tersenggal-senggal seperti ada sesuatu menusuk ulu hatiku saat ini. "ka!! kalo lo ga buka, gue dobrak pintu ini?!" aku tak menghiraukan apa yang marsel katakan di balik pintu. aku merasa benar-benar putus asa. ku ambil buku berwarna salem yang penuh dengan tulisan kenangan bersama reyhan di dalam sana. dengan bersusah payah aku bangkit dari kasurku dan berjalan tergopoh-gopoh menuju meja belajar di sebelah kanan tempat tidurku. ku ambil buku itu dan menggeletakannya begitu saja di lantai. aku berjalan ke sisi lain, mengambil baju yang reyhan berikan saat aku pergi berkencan bersamanya waktu itu, gaun cantik dan mahal berwarna pastel, juga tas dan higheels yang dia berikan padaku setelah kencan malam itu, setelah ku ambil semua barang itu, ku cari korek gas yang pernah ku simpan di laci meja kecil yang ada tepat di samping ranjangku, setelah itu aku terduduk di lantai dan menyimpan barang-barang itu di lantai, membentuknya menjadi sebuah gundukan. aku akan membakar barang-barang ini sekarang juga!! tak lupa ku buka kalung cantik berinisial namaku dan dia di kalung itu. aku kembali menangis dan entah apa yang ku tangisi, entah karna, aku menyesal pernah sampai menutup hati hanya untuk menunggunya, entah karna aku masih sangat mengharapkannya tapi dia malah memilih pergi dan melupakan semuanya. melupakan kenangan selama beberapa tahun itu tidak mudah. semua butuh proses untuk kembali bangkit menjadi manusia yang lebih kuat. tapi untuk sekarang aku tak bisa sedikitpun mikirkan tentang bagaimana aku bisa bangkit setelah begitu terpuruk dengan semua yang terjadi ini. aku benar-benar merasa hancur sehancur-hancurnya. apa dia tidak tau berapa hati yang aku lukai hanya untuk menantinya?! berapa rindu yang aku bendung dan simpan hanya untuk menunggunya kembali??! tapi saat dia kembali? apa ini balasan yang pantas untukku? Tuhaan... sesulit inikah mencintai? ku kira cinta itu indah seperti yang di katakan setiap kata-kata bijak yang ku scroll di sosial media, mungkin sempat indah tapi kini tak ada lagi sisi keindahan sedikitpun dari kata cinta itu.
ku pandangi barang-barang yang ku geletakan di lantai di depanku ini. dengan air mata yang terus mengalir tanpa mampu aku bendung. ku ambil korek gas dengan susah payah meraihnya di dekat ranjang. dan meraih buku berwarna salem yang sempat terbuka dan ku baca sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ZAMAN SEKOLAH
Teen FictionAdinda adalah seorang gadis cantik yang di kagumi banyak pria, berzodiak virgo dan memiliki sifat periang dan baik hati. tapi dia tidak pernah bisa melupakan seorang laki-laki yang hidup di masalalunya. meskipun sering tersakiti karna kepergiannya b...