"wooy!!! lo ga kuliah" sambil berbarengan dengan bantal yang mendarat kasar tepat di kepalaku. mimpiku hancur seketika, mataku terbuka paksa. karna merasa sangat syok dengan pendaratan bantal yang mendadak di kepalaku. siapa lagi kalo bukan anak macan sumatra di sampingku ini, yang melakukan hal sekasar itu. "aku masiih ngantuk mii...." kataku yang kembali membenarkan posisi tidurku dan menutup seluruh kepalaku dengan selimut hangat milik mia, malam tadi rey mengantarkanku pulang sekitar pukul 23.00 dan tentu saja itu larut pertama yang ku lalui bersama seorang pria. "suruh siapa lo pulang malem banget. gue kan udah bilang jangan pulang malem-malem." kata mia yang mulai cerewet kaya emak-emak.TING TONG...
bel terdengar samar berbunyi di telingaku dan aku sudah tau siapa yang datang itu.
"hay semua" katanya yang kutebak di balik selimut dia sedang menghampiriku dan mia di atas kasur. "dinda belom bangun?" katanya bertanya pada orang di sebelahku. sebenarnya sejak di lempar bantal tadi aku sudah tak bisa memejamkan mata dengan tenang lagi. dasar anak macan, kenapa dia ga bisa sii sekali saja bersikap lembut.
"diin banguun... kita sekarang kan ada mata kuliah pak Bambang" pak bambang adalah dosen killer yang masuk pagi di hari senin. dia selalu memberi hukuman pada siapa saja yang tidak masuk di saat mata pelajarannya kecuali sakit dan mendapat surat ijin istirahat dari dokter. tugasnya yaitu membuat intisari tentang pelajaran yang di pelajari saat kita tidak masuk. dengan mengetik ulang dan menyetorkannya ke pak bambang. jika salah nulis sedikit saja, maka selamat anda harus membuat lagi sampai pak bambang menandatanganinya. bukan kah itu HOROR sekali? aku mendelik sambil mengangangkat tubuhku dengan malas. aku segera menuju kamar mandi untuk sekedar gosok gigi dan cuci muka. hari ini rasanya aku malas mandi karna baru sekitar jam 12 malam tadi aku mandi setelah pulang kencan dengan rey.
ku cari potongan baju di lemari putih besar milik mia, tentunya baju yang masih berlebel. dia pasti tak keberatan memberikannya satu dari sekian banyak baju baru yang tergantung di lemarinya.
juni berangkat duluan mengambil mobilnya di parkiran. setelah selesai persiapan aku pamit berangkat pada mia, "mi aku berangkat dulu yaa"kataku yang berlari kecil menuju pintu keluar apartement. "woy lo pake baju baru di lemari sebelah kiri ya" katanya yang memang saat itu, lemari sebelah kiri semua isinya adalah baju baru. "iya emng kenapa?" kataku yang memandang kemeja putih yang ku pakai. karna setiap hari senin kita selalu di wajibkan berseragam putih dan hitam. "lo bener-bener yaa.. kenapa ga lo pake baju bekas gue pake aja sii" katanya dengan tangan di kepal dan meremasnya di dekat pipinya. "ahh kamu, cuman satu doang juga, udah ahh aku pergi dulu yaa, dan aku juga pinjem sepatumu, sepatuku hari ini ga cocok buat kuliah."kataku yang mengabaikannnya dan bergegas menuju mulut pintu, "DASAR ANAK DONGO!!!" terdengar teriakan kesalnya di balik pintu apartemen yang baru saja ku tutup, aku langsung pergi dengan mengulum senyum.***
mata kuliah hari ini akhirnya berakhir juga, kuliah di hari senin adalah hal yang paling tak aku sukai dan sangat membosankan, sepertinya hari ini aku langsung pulang ke rumah karena tadi pagi aku langsung berangkat ke kampus tidak kerumah terlebih dahulu karena, waktu sudah tidak memungkinkan.
kini jalanan keluar kampus begitu penuh banyak manusia berlalu lalang, sama-sama menuju gerbang. karna hari ini memang sudah jam pulang. ku jelajahi mataku ke sekitar ruang seni rupa juga bahasa asing, aku tak melihatnya sejak tadi pagi, siapa lagi kalo bukan rey, dia membuatku sulit tidur malam tadi. dan tentu saja sekarang ini aku sedang merindukannya. dia adalah manusia dari spesies langka yang Tuhan ciptakan. dia adalah orang yang mudah sekali merubah sikap dan moodnya, tadi malam mungkin dia sangat romantis, bisa saja hari ini dia bersikap biasa saja seperti melupakan segala yang telah terjadi tadi malam, itu lah rey si es batu penuh misteri. kaya nya cocok kalo di jadikan judul buku.
"din.." aku segera menoleh ke arah belakang. "lo cariin siapa??" katanya yang ikut menjelajahi matanya kesana kemari meskipun dia tak tau siapa yang sedang aku cari. "engga..." kataku yang sedikit aga canggung karna semalam aku sudah tertangkap basah olehnya dan pacarna di kafe itu. tapi juni seakan tau bahwa aku akan merasa malu di tanya hal itu, dia tak menanyakannya selama berjalan ke tempat parkiran."sayang!" terdengar suara dari riuhnya manusia di tempat ini, "hay" kata juni melambaikan tangannya ke arah laki-laki berbaju kemeja putih rapih. "pulang bareng yu" katanya bercakap renyah di depan jomblo ngenes di sampingnya. aku sedikit ga mood ada di dekat mereka yang sedang berduaan seperti ini. "terus dinda?" sambil menunjuku yang berada tepat di sampingnya. "udah kasihin aja kunci mobilnya ke dinda, biar dia pulang sendiri" kata alfian memberi alternatif yang membuatku sebal, sepertinya otak cowo ini sedikit geser, dia selalu so kenal pada siapapun orang yang berada di sekitarnya, lebih tepatnya so akrab dan tak tau malu.
"ga papa kan din" juni menatapku untuk meminta persetujuan.
"its oke," kataku mencoba tersenyum.
" naah gitu doong..makasiih loo.gue pinjem sahabat lo dulu yaa, makanya cepet jadian sama tuh es batu biar ga sendirian mulu. haha" sambil menepuk pundakku sedikit keras. dan kamu tau? itu adalah lelucon yang paling memuakan yang pernah aku dengar, aku mendelik ke arahnya. sambil menampakan wajah kesal. " aku duluan ya din. daahh" aku hanya melambaikan tangan dengan senyum irit. ku cari mobil mia di parkiran. untung saja aku berteman dengan orang-orang dari kalangan menengah ke atas, dan kamu tau aku bisa mobil dari mana? tentu saja belajar otodidak saat mobil mereka sedang nganggur dan itu sedikit nilai tambah dan keberuntungan untukku. bukan bermaksud sombong tapi itulah kenyataannya. Tuhan memberiku teman-teman yang tak pernah sombong dengan harta mereka yang melimpah, mereka selalu terlihat sederhana dan biasa saja, tak pernah ingin pamer atau cari sensasi dengan kekayaannya. baik juni maupun mia, mereka adalah orang kaya baik yang Tuhan ciptakan untuk membantu anak seorang security di perumahan mereka menggapai keinginannya. Thanks GOD.***
trrrrrt trrrrrrrt trrrrrrrt
handphone ku sepertinya bergetar, ku hentikan laju mobilku untuk mencari di mana asal getaran itu. 'nah ini dia' kataku pada diriku sendiri. karna di mobil tak ada siapa-siapa lagi selain aku.
"ya mi kenapa?" ku sapa seseorang di sebrang telpon genggam ini
"lo bisa kesini ga hari ini?"
"hemm... aku harus pulang dulu ke rumah.bilang ibu" kataku yang sedikit berfikir.
"oke pokonya lo harus kabarin gue ya"
"oke" ku tutup telponku dan lanjut menyetir.akhirnya sampailah aku di depan rumah.
"assalamualaikm..."
"waalaikm salam, kaka baru pulang?" kata seorang wanita paruh baya yang sedang menjahit celana abu milik marsel di teras rumah sore ini. ku cium tangannya. dan duduk di sampingnya. "marsel mana bu?" kataku bertanya pada ibu yang masih fokus dengan jarum kecil yang ia sematkan di celana abu itu. " biasa dia main sama temen-temennya" kata ibu. "bu, marsel jangan di biarin main terus, sebentar lagi dia kan ujian, gimana kalo dia masukin ke bimbingan belajar di sebrang jalan aja" kataku mengusulkan. ibu menyimpan celana itu dan memandangku serius. "ibu bukannya ga mau masukin marsel ke sana, tapi kasian ayahmu, dia ga ada cukup uang buat marsel bimbel disana, gimana kalo kamu aja yang ajarin adikmu itu belajar?" kata ibu kembali tersenyum lembut. aku jadi tak tega melihat ekspresi ibu tadi. ayah dan ibu memang begitu keras menyekolahkanku dan marsel sampai sejauh ini, dan sampai saat ini aku tidak bisa membantu mereka. rasanya aku ingin sekali membantu mereka, tapi bagaimana?? aku bingung. aku juga tak enak kalo sering keluar rumah, untuk hanya sekedar bermain dan malas-malasan di apartemen mia, dan sepertinya mulai sekarang aku harus lebih mementingkan kuliahku dari pada apapun.
"bu aku masuk dulu ya" kataku sambil beranjak untuk masuk. ibu hanya mengangguk. setelah sampai di kamarku kurebahkan tubuhku di atas kasur dan ku cari handphoneku di dalam tas sambil tubuh masih terdampar di kasur karna malas mengangkat tubuhku kembali. ku telpon mia untuk membatalkan janjiku untuk datang ke rumahnya sore ini, karna aku harus mengajari marsel malam ini. akhirnya mia memutuskan dia yang datang ke rumahku. entah kenapa hari ini dia benar-benar sangat ingin bertemu denganku padahal dari kemarin aku di rumahnya.***
TOK TOK TOK
"ka, liat siapa yang datang?. mereka udah nunggu tuh di depan" kata suara di balik pintu yang tidak lain adalah ibu, sepertinya aku ketiduran tanpa sadar. akupun membuka mataku dengan malas. tumben mia ga langsung masuk kamar. "kalo mia, suruh ke kamar langsung aja bu" kataku dengan nada masih ngantuk. "kamu samperin aja dulu, mianya ga mau ke kamar katanya" kata ibu menjawab di balik pintu setelah itu, suara langkah kaki pergi terdengar, sepertinya ibu sudah tak di sana. dengan terpaksa aku bangkit dan berjalan menuju ruang tamu dengan muka bantalku dan mata yang masih ku coba terbuka sempurna. "kenapa ga langsung masuk aja si miii....a?" aku benar-benar kaget setengah mati. mataku langsung membulat sempurna dan rasa kantuk itu seperti hilang tiba-tiba, setelah melihat seseorang yang sedang bersama mia. seorang laki-laki tampan dengan tubuh tinggi dan kulit putih. apa benar ini dia. yang akan memenuhi janjinya?? Demi apapun dia benar-benar tampan seperti zain malik. aku benar-benar membeku, terkesima memandang ketampanan yang HQQ dari pria di depanku itu. mulutku setengah menganga. kalo tau gitu aku dandan dulu atau apa dulu. ga kucle dan muka bantal seperti ini pleasee... ini menurunkan harkat dan martabat wanita sepertiku ini. kenapa mia ga kasih tau sii kalo dia mau datang. "woy!!! lo ga pegel nganga sambil diem disitu?" kata mia yang seperti biasa melontarkan kata-kata pedas untuk menyadarkan lamunanku. laki-laki itu mengulum tawanya, mungkin untuk menghargaiku. "hah? emmh iya maaf" aku jadi salah tingkah ku tatap dandananku dari ujung kaki, dan membenarkan rambutku yang benar-benar berantakan karena baru bangun tidur.
"hy jani. how are you?"
OW OW OW.... SIAPA NIH TAMU SPECIAL ADINDA SIAPA TAUU??
MOHON MAAF SAYA UPDATENYA SERING TELAT HEHE.
LAGI GA ADA MOOD BUAT NULIS KEMAREN-KEMAREN.TERIMAKASIH YANG SUDAH SUPPORT AND SETIA MENANTI PART SELANJUTNYA
DAN MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK TYPO DALAM PENULISAN MAUPUN TANDA BACA.
SELAMAT MENIKMATI EPISODE INI :)AND SEE YOU...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ZAMAN SEKOLAH
Teen FictionAdinda adalah seorang gadis cantik yang di kagumi banyak pria, berzodiak virgo dan memiliki sifat periang dan baik hati. tapi dia tidak pernah bisa melupakan seorang laki-laki yang hidup di masalalunya. meskipun sering tersakiti karna kepergiannya b...