"PUTRA?!"
"hey bro!"
nama itu aku seperti pernah mendengarnya, tapi dimana yaa...
inilah salah satu kelemahanku aku adalah orang yang pelupa bahkan sering membuat kesalahan yang fatal karna lupa itu.
aku pernah meninggalkan marsel di rumah sendirian selama dua jam dalam keadaan sedang meriang akut waktu itu, ceritanya sii aku mau membeli obat buat dia, tapi di jalan, aku bertemu kawan lama lalu dia mengajakku makan dan ngobrol aku lupa bahwa saat itu aku akan membeli obat ke apotek untuk marsel dan membeli makan di warung nasi depan jalan raya.
saat itu ibu dan ayah sedang pergi menjenguk nenek ke bandung, aku dan marsel tidak ikut karna harus sekolah.
dan yang terjadi saat pulang dari bertemu kawan lama itu, ibu dan ayah sudah ada di kamar marsel dengan seorang dokter. akhirnya aku kena marah besar karna meninggalkan marsel sendiri selama dua jam dalam keadaan sakit.***
tak terasa sudah dua minggu aku di london dan... masih belum banyak orang yang aku kenal disini, karna tempat yang begitu luas dan orang yang beribu-ribu ini tentu saja tak banyak orang yang di kenal, bahkan teman satu fakultas saja tidak semuanya ku kenal paling beberapa saja yang ku kenal.
tapi itu bukan masalah, yang penting kita selalu enjoy dengan apa yang dosen ajarkan. aku benar-benar senang ada disini rasanya tidak ingin pulang ke Indonesia, meskipun aku benar-benar sangat rindu berantem bareng marsel, cerita tak penting dengan juni dan kumpul di ruang tv bersama ibu dan ayah. aku sangat rindu itu semua.
ku masukan beberapa suap sandwich yang tadi pagi di berikan ka ikbal dan ku makan pas jam istirahat.
"cieee yang di kasih makanan rasa cinta lagi sama kaka senior..." kata lilian merangkulku dari belakang yang sedang duduk di kursi kantin.
"eh akhirnya dateng juga lama banget sii kelas kalian keluarnya" jawabku mengalihkan pembicaraan. karna aku bosan selalu membahas ka ikbal terus dengan mereka.
yaa seperti yang mereka katakan (lili, sasa, ayu) kalo ka ikbal menyukaiku.
tapi aku tidak menyukainya, aku hanya kagum saja dengan ketampanannya dan siapapun orangnya pasti akan memuji ketampanan pria tinggi dengan rambut coklat tua senada dengan matanya dan kulit putih, perlu kalian tau juga dia jago nyanyi dan bermain musik, dia juga mahasiswa paling pintar di fakultas seni dan humaniora, itu lah kurang lebih yang di deskripsikan lilian dan di setujui oleh ayu, karna mereka satu fakultas yang beda tingkat. siapa yang tak kagum pada perfect boy seperti dia, siapapun akan terkesima. siapa orang yang tak akan salah tingkah saat berhadapan dengan pria tampan seperti dia.
tapi aku datang kesini bukan untuk mencari cowo, pacar atau semacamnya, aku kesini jauh-jauh dari Indonesia adalah tak lain untuk mencari ilmu dan membanggakan keluarga, kampus dan negaraku.
jadi aku akan terus berusaha tetap fokus dan tidak memikirkan segala hal yang bagiku tak perlu di anggap serius.
"din zodiak kamu virgo kan?" kata ayu sambil mengambil duduk di hadapanku.
"heemh" jawabku sambil mencoba menelan sandwich yang menumpuk di mulutku.
"hemm pantes ajaa..." kata ayu lagi.
"pantesan apa yu?" sasa mulai penasaran.
"lo bisa ramal yu?" kata lilian yang sekarang sudah sedikit menghilangkan logat jawanya. meski kadang masih suka keceplosan.
"menurut zodiak, virgo itu di lambangkan dengan sosok wanita cantik, iyakan?" kata ayu, yang begitu di simak serius oleh lili dan sasa. mereka mengangguk dengan wajah serius yang menurutku itu sangat lucu. aku masih fokus dengan sandwichku sambil juga mencoba menghargai ayu yang sedang mendeskripsikan zodiakku.
"orang yang di golongkan dalam zodiak ini memiliki otak cerdas, cepat dalam berfikir dan berhati-hati dalam sesuatu, juga... pastinya dia banyak di kagumi karna kecantikannya di luar maupun di dalam" kata ayu menjabarkan dengan panjang lebar.
"wooaaahh... pantes aja si dinda banyak yang suka yo." lili mulai bersuara.
"kita ternyata berteman dengan bidadari sob" kata sasa yang langsung merangkulku dari samping.
"dih apaan sii percaya sama zodiak. percaya tuh sama Tuhan" kataku sambil menyedot minumanku.
"dih dia mah gitu, kita itu ga percaya-percaya amat, tapi ya setidaknya kita harus sedikit percaya untuk menghargai penulis artikel tentang zodiak itu. bener ga?" kata sasa sambil tertawa garing. kita saling berpandangan satu sama lain lalu tertawa bersamaan.
"tapi aku percaya, dan setiap minggunya aku selalu baca zodiakku" kata ayu.
dan semenjak itulah aku tau bahwa ayu adalah penggila ramalan zodiak dan hampir setiap minggunya dia membacakan zodiak aku, lili, sasa dan dirinya.
" ya deh terserah kalian aja... aku ke perpus dulu yaa" kataku beranjak dari kursiku.
"ah elah din lo ga bosen ke perpus terus tiap hari?" kata sasa.
"iyo moso ke tempat sepi itu terus kamu cantik-cantik, ke tempat nongkrong cowo-cowo ganteng ke atau kemana ke?!" kata lilian meneruskan.
"ga laah... aku bukan cabe-cabean cuuy, udah ah aku duluan ya, bye..." akupun berjalan meneruskan langkahku keluar dari kantin dan menyusuri lorong-lorong ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ZAMAN SEKOLAH
Teen FictionAdinda adalah seorang gadis cantik yang di kagumi banyak pria, berzodiak virgo dan memiliki sifat periang dan baik hati. tapi dia tidak pernah bisa melupakan seorang laki-laki yang hidup di masalalunya. meskipun sering tersakiti karna kepergiannya b...