part 38 (WELCOME TO PRANCIS)

87 2 0
                                    

akhirnya perjalanan berakhir, setelah hampir lebih dari 16 jam perjalanan dari indonesia, singapura, baru setelah itu ke prancis, cukup melelahkan.
"aahhh... akhirnya kita sampai juga. welkom pracis" kata lili berteriak dengan gaya inggris yang tak masuk dalam kamus itu.
aku baru tau, ternyata lilian adalah perwakilan student exchange juga tahun ini di kampusnya di daerah tempat tinggalnya. yang kebetulan dia mengikuti kursus bahasa asing di daerah jakarta sebelum berangkat ke prancis. dan aku heran kenapa dia bisa seberuntung itu dengan bahasa inggris yang masih acak-acakan.
"bonjour!!! bonjour!!!" katanya menganggkat-ngangkat tangannya sambil berteriakan-teriak.
ya ampun aku benar2 malu berjalan di sampingnya.
"din ko diem aja sii, lo pasti ga bisa ngomong bahasa sini kan? sama gue juga haha... eh engga deng gue bisa cuman ga sombong aja haha" katanya nyerocos tak jelas.
aku hanya tersenyum miris meratapi nasibku yang selalu bertemu dengan orang aneh di setiap perjalanan hidupku.
aku menggeleng pelan.
ku lihat seseorang memegang sebuah papan bertuliskan UCL (university college london)
"kayanya mereka nunggu kita?" kataku menunjuk 2 orang laki-laki berbadan tinggi dan tampan.
"demi logat jawaku ga medok lagi, moso piye iku cogan-cogan nungguin kita din?" aku menatap lilian yang tiba-tiba mengeluarkan jurus medok jawanya.
aku menepuk jidatku.
tuhaan... manusia macam apa dia ini.
"li nanti biar aku aja yang ngobrol sama mereka oke?" kataku sambil terus menghampiri dua laki-laki yang masih celingukan.
"din piye to, saya juga mau dong speak speak sama cogan-cogan itu." katanya mulai sewot.
"mau diem apa aku lakban aja mulut kamu sekarang jga?" kataku dengan wajah di seriuskan.
"oke"katanya mengisyaratkan tangannya seperti kunci.
kami menghampiri mereka. disitu kami memperkenalkan diri dan langsung dibawa ke asrama tempat kita tinggal selama belajar disana.

***
kita di bawa berkeliling universitas yang begitu luas ini dengan bangunan yang eksotis dan penuh keindahan di masanya dulu, dari bangunannya saja begitu menakjubkan dan memanjakan mata sekali. aku benar-benar takjub dengan semua ini, dan yang paling buat aku terpesona tempat ini dekat sekali dengan pantai biasanya para mahasiswa disini mengisi liburannya dengan berjemur di pantai atau sekedar main watersky atau apapun itu yang di lakukan di laut lepas. begitulah setidaknya penjelasan guide kita selama perjalanan memperkenalkan kampus ini.

dia adalah ikbal dan alex kaka kelasku yang berbeda jurusan mereka di tugaskan untuk menjemput sekaligus memperkenalkan kampus kebanggaan mereka kepada mahasiswa-mahasiswa baru yang mengikuti student exchange tahun ini,  tidak hanya aku dan lilian saja, ada sekitar 40 orang mahasiswa baru dari indonesia yang kini beruntung masuk ke universitas ini.
"din... woaaahhhh.... selama hidup iyong di bumi, iyong baru liat tempat sebagus ini, koyo surga yo din" kata lilian yang selalu terlihat kampungan.
dia celingukan kesana kemari menatap setiap detail bangunan indah ini.
"kamu kaya pernah liat surga aja" kataku ketus sambil terus berjalan tanpa menatapnya.
"yo, iyong denger dari bude iyong, kalo surga iku indah tenan" aku kini tau siapa lilian sebenarnya orang berlogat jawa yang sulit menghilangkan bahasa daerahnya meskipun telah menyebrang lautan dan samudra.
aku tak mengubris ocehan tak penting itu, aku mencoba tetap fokus tanpa menghiraukan manekin jawa itu.
"enteni iyong diin" (tunggu aku din)

sungguh melelahkan mengelilingi tempat seluas ini, meskipun tidak semua tempat kami kunjungi karna terlalu luas dan kami sangat lelah. akhirnya mereka memberikan sebuah lembaran seperti peta denah tempat ini, yang sebenarnya sudah terpampang di kampus ini.
aku satu kamar dengan lilian dan 2 orang perempuan yang serasal dari solo dan bandung. aku senang kini aku mendapatkan teman baru di tempat ini.
"hay, aku meysha" kata seorang wanita dengan rambut pirang sepundaknya, dia mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan.
"aku dinda" mencoba tersenyum ramah pada mojang bandung itu.
"ini temanku li...." belum juga aku menyelesaikan kalimatku lilian langsung nyerobot meraih tangan meysha.
"kenalken maynem lilian angelia fransisco dari yogya" katanya dengan bangga.
"ah iya, panggil aja aku sasa" kata meysha asal bandung itu dengan wajah yang ku akui sedang menahan tawa karna nama dan logat lilian yang tak ada hubungannya sama sekali.
"sasa? koyo nama micin yo din" katanya dengan polos.
"sampean kids zaman now yo?" kata lilian melanjutkan kalimatnya, sambil menunjuk ke arah sasa.

CINTA ZAMAN SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang