PART ONE
"One day, I will meet him."
***
Siang itu, siswa-siswi SMA Permata sudah berhamburan ke luar kelas. Bel tanda pulang sudah berbunyi sejak beberapa waktu lalu hingga membuat siswa-siswi di sana tak sabar ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
Menghabiskan setengah hari di sekolah cukup membuat pikiran mereka lelah.
Namun, berbeda dengan dua orang siswi yang masih berada di dalam salah satu kelas, sambil merapikan barang-barangnya, mereka pun mulai membuka sedikit percakapan.
"Ta,"
"Hm."
"Pernah gak sih, Ta lo mikir kalo lo tuh bakalan bisa dapetin cowok yang lo kenal dari tempat umum. Misalnya kayak lo lagi naik transportasi umum, atau lo lagi jalan dimana gitu, Ta. Terus ada cowok yang ngajak lo kenalan abis itu kalian bakalan saling jatuh cinta, eh ternyata jodoh. Akhirnya, nikah deh. Pernah gak sih lo mikir kayak gitu?"
Perempuan itu menoleh ke arah temannya yang dipanggil 'Ta' tadi dengan senyum manisnya. Tita, menatap perempuan disampingnya itu dengan pandangan heran. Keningnya berkerut dalam. Ia mulai berpikir jika temannya ini terlalu banyak membaca novel dan buku-buku karangan lainnya. Sehingga membuat pemikirannya menciptakan imajinasi yang terlalu tinggi.
"Apaan sih lo, Nat. Ngayal banget! Gak bakalan ada tau kejadian kayak gitu. Itu cuma ada dinovel-novel picisan yang lo suka baca itu. Kali deh, didunia nyata ada kayak gitu." ucap Tita dengan wajah malas. Sedangkan Natasya hanya tertawa kecil mendengar ucapan Tita.
Dia yakin kok, jika hayalannya itu akan ada didunia nyata.
"Ta, itu beneran ada tau, Ta. Nanti kejadian sama gue. Lo liat aja ya, dan kalo itu emang beneran terjadi. Sumpah cute abis!" kata Natasya dengan mata yang menatap langit seolah-olah dia memang sedang membayangkan jika kejadian itu benar-benar nyata.
"Dah ah, ngomong sama lo tuh kebanyakan ngayal. Sumpah ya. Gue doain aja semoga aja beneran. Kasian kalo gue liat lo jomblo terus." ujar Tita sambil berdiri dari tempat duduknya dan membereskan barang-barangnya diatas meja lalu memasukkannya ke dalam tas berwana biru mudanya. Bersiap-siap untuk pulang ke rumah karena jam sekolah memang sudah berakhir sejak beberapa menit yang lalu.
"Ish, gue gak jomblo tau, Tita."
"Iya gue tau, semua cowok ganteng yang lo liat pasti bakalan lo anggep pacar, kan?"
Natasya langsung memberikan senyuman lebar kepada Tita. Ternyata temannya itu sangat mengetahui dirinya sekali.
"Tau aja lo." Masih dengan senyuman lebarnya, Natasya mulai beranjak dari bangkunya dan berjalan mengikuti Tita dari belakang untuk menuju pulang ke rumah.
"Tapi, kok gue ngerasa hidup gue ngebosenin banget yah." ucap Natasya tiba-tiba saat dirinya sudah mensejajarkan langkah dengan Tita.
"Ngebosenin gimana?" tanya Tita memastikan sambil menoleh ke arah Natasya.
"Ngebosenin aja gitu. Kerjaan gue cuma liatin foto cowok ganteng terus baca novel atau wattpad, sekolah, bantu mama gue dirumah. Udah. Kayak, gak ada yang special."
Tita menghela napas mendengar penuturan dari Natasya. "Lo harus buka hati lo buat cowok, Nat. Yakin sama gue, semua cowok yang ada dipikiran lo itu beda. Itu cuma sugesti lo aja, semua cowok itu gak bullshits."
"Tapi, gue pikir emang gitu, Ta. Dari yang gue baca dinovel, semua cowok bisanya cuma nyakitin cewek."
"Tapi, lo gak pernah ngerasain sendiri, Nat."
"Iya sih."
"Ya, makanya, Nat. Lo harus ngerasain sendiri sebelum lo komentar tentang hal itu." Ujar Tita sambil memegang lengan tasnya.
* * *
30 Juli 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of A Girl
Teen FictionKetika kehidupan seorang Natasya Aulia menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Copyright© 2018 by greysouhls. All Rights Reserved.