Ghani tidak menyangka bahwa hidupnya akan semudah ini ketika ia menyatakan perasaannya kepada seorang cewek dan ternyata cewek itu juga punya perasaan yang sama.
Duh, rasanya tuh seneng-seneng gimanaa gitu. Rasanya Ghani pengin senyum terus setiap saat karena saking bahagianya. Apalagi kalau dia ingat kejadian kemarin sore pas di Kebun Raya Bogor. Ghani rasanya mau jingkrak-jingkrak dikasur sambil teriak, "WOI GUE UDAH JADIAN CUYY."
Tapi karena Ghani tidak mau membuat Bundanya marah karena teriakannya jadi ketika kemarin malam ia baru sampai rumah, Ghani hanya senyum-senyum gaje sambil sesekali ketawa pelan.
Iya, Ghani hampir gila memang. Ini semua karena Natasya. Ah, mengingat cewek itu, Ghani rasanya jadi mau nyamperin Natasya terus meluk Natasya erat-erat sambil bilang, "I LOVE YOU TO THE MOON AND BACK!"
Seperti kata-kata anak alay yang kalau pengin bilang 'I love you' ke pacarnya. Oh iya, jadi sekarang Natasya sudah jadi pacarnya ya? Haduh, kan jantung Ghani jadi berdetak lebih cepat dari biasanya seperti ada yang sedang dangdutan dijantungnya Ghani.
Reno yang duduk di hadapan Ghani merasa aneh dengan tingkah laku temannya itu, Reno mengerutkan kening lalu mengangkat satu alisnya ketika ia melihat Ghani terkekeh pelan, "Ghan? Lo sehat?" tanya Reno sambil menempelkan telapak punggung tangannya ke dahi Ghani.
Ghani mencebik, lalu menghempaskan tangan Reno dari dahinya, "Gue sehat lah! Sehat banget malah nih, nih." katanya sambil memajukan tubuhnya ke arah Reno agar temannya itu bisa melihat kalau Ghani sedang dalam keadaan baik-baik saja.
"Lagian lo daritadi senyam-senyum doang, anying. Kalau nggak senyum ya ketawa sendiri sambil bengong. Gila apa lo ya." ujar Reno sambil memakan kripik singkong ditangannya.
"Iya gue gila karena doi. Ahay."
"OHH BARU JADIAN LO?!"
Bagas yang baru saja datang dari pintu kelas langsung berteriak heboh ketika ia mendengar perkataan Ghani yang sebenarnya tidak cukup kencang tetapi entah kenapa telinga Bagas itu seperti bisa mendeteksi apa yang sedang menjadi perbincangan Reno dan Ghani dari jarak yang cukup jauh.
"Heboh banget najis dah." kata Reno sambil menoleh ke arah Bagas.
Ghani hanya tertawa pelan lalu menjawab, "Wes iya dong. Teman kalian yang paling keren ini, udah punya cewek." sambil membusungkan dadanya dan menepuk-nepuk dadanya pelan.
"Sombonggggg. Kalau orang sombong pasti cepet putus."
Ghani langsung melempar pulpen hitamnya ke arah Bagas ketika ia mendengar celetukan dari temannya itu. Teman tuh memang gitu ya, bukannya ngedoain biar langgeng, ini malah ngedoain putus coba.
"Orang sirik mah gitu doainnya yang jelek-jelek." kata Ghani sambil mendengus. Bagas dan Reno langsung tergelak.
Sebenarnya mereka berdua juga penasaran sih siapa cewek yang bisa menaklukan Ghani, pasalnya temannya yang satu itu tidak pernah terlihat dekat dengan seorang cewek sejak dirinya harus merelakan Amanda untuk temannya sendiri. Reno maupun Bagas agak salut sama sikapnya Ghani yang lebih memilih merelakan seseorang yang ia suka daripada hubungan pertemanannya harus hancur hanya karena seorang cewek.
Mereka tahu, Amanda itu cewek yang paling bisa ngertiin Ghani dan Ghani berkata bahwa ia sangat menyayangi Amanda walaupun mereka tidak sampai jadian. Tetapi Ghani sangat menginginkan Amanda untuk tetap disisinya. Namun, dengan berat hati, Ghani harus merelakan Amanda untuk Fajar--teman dekat Ghani.
Dan sampai sekarang, yang Reno dan Bagas tahu kalau Amanda dan Fajar itu masih menjalin kasih hampir setahun ini. Reno kadang berpikir, mengapa hubungan hasil tikung-menikung itu selalu berlangsung lama, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of A Girl
Novela JuvenilKetika kehidupan seorang Natasya Aulia menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Copyright© 2018 by greysouhls. All Rights Reserved.