CHAPTER 4 BAB 3

438 48 0
                                    

BAB 3

Sebenarnya masalah apa yang sedang menimpa Elliot sehingga dia tidak masuk sekolah seperti ini? Aku tidak bisa berhenti memikirkan hal ini. Tapi sepertinya Elliot tidak berniat menceritakan masalahnya itu padaku. Aku pun tidak ingin memaksanya untuk menceritakan hal yang sama sekali tidak ingin dia ceritakan kepadaku. Sudah dua hari Elliot tidak masuk sekolah dan aku selalu pulang sendirian seperti sekarang ini. Rasanya aneh berjalan sendirian seperti ini di saat aku sudah terbiasa berjalan berdua dengan Elliot. Kapan kira-kira dia akan kembali? baru dua hari aku tidak melihatnya, rasanya aku sangat merindukannya.

Di tengah-tengah lamunanku itu, tiba-tiba seseorang menabrakku dari belakang.

"Ooops maaf nona, aku tidak sengaja. Kau baik-baik saja kan?"

Orang yang menabrakku itu seorang pria, dari penampilannya aku bisa memperkirakan usianya sekitar 20 tahunan.

"I ... iya ... tidak apa-apa." aku hanya bisa membalas permintaan maafnya dengan kata-kata seperti itu. Ketika aku hendak beranjak pergi, tiba-tiba pria itu menghentikanku.

"Maaf nona, bolehkah aku meminta bantuanmu sebentar? sebenarnya aku sedang mencari sebuah alamat. Ini sangat penting, aku sudah berputar-putar mencarinya tapi tidak ketemu juga. Situasinya sangat mendesak jadi kalau kau tahu alamat ini, bisakah kau menunjukannya padaku?"

Pria itu pun memberikan secarik kertas padaku, di situ tertulis sebuah alamat. Entah ini sebuah kebetulan atau keberuntungan untuk pria ini karena sepertinya aku tahu tempat yang tertulis di kertas itu?

"Aku tahu alamat ini."

"Benarkah itu nona? baguslah kalau begitu. Bisakah kau menunjukkan tempatnya padaku? dari pagi aku berputar-putar mencari alamat itu tapi aku tidak berhasil menemukannya. Padahal situasinya benar-benar mendesak."

Aku merasa kasihan melihat pria ini, sepertinya dia tidak berbohong dan dia juga kelihatan sangat kelelahan. Karena alamat yang tertulis di kertas ini tidak terlalu jauh dari rumahku. Aku pun mengantarkan pria ini sampai ke tempat itu.

Tidak berapa lama kami pun tiba di tempat yang ditujukan oleh alamat di kertas itu.

"Terima kasih nona, kau telah bersedia membantuku. Aku benar-benar berhutang budi padamu, maaf telah merepotkanmu."

"Tidak perlu sungkan, lagipula aku sama sekali tidak merasa direpotkan, rumahku tidak jauh dari tempat ini. Oh iya jangan memanggilku nona lagi, perkenalkan namaku Emily." aku mengatakan itu sambil mengulurkan tangan kananku padanya

"Namaku Ciel, senang berkenalan denganmu dan terima kasih untuk bantuannya."

Itulah yang dikatakan pria di depanku ini yang baru saja memberitahukan namanya padaku sambil mengulurkan tangan kanannya juga padaku. Setelah itu aku pergi meninggalkan Ciel dan pulang ke rumahku.


Skills Master (The Original Skills) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang