BAB 3
Kalau mendengar nama Fredert dan Krad, aku pasti teringat pada kenangan masa laluku bersama mereka. Kami sangat dekat saat itu. Ketika aku sedang memikirkan kenangan kami, pikiranku pun melayang seakan-akan aku kembali ke masa lalu
Sekitar 5 tahun yang lalu, ketika umurku masih 9 tahun, saat itu aku sedang bersama temanku yang bernama Fredert,
"Hai Elliot sudah sejauh mana kau mengerjakan bagianmu?"
"Hmm ... sepertinya sedikit lagi selesai ..."
"Yaaah ... aku sepertinya masih lama baru bisa menyelesaikan bagianku ..."
"Kalau begitu besok saja kita teruskan, sepertinya tidak akan keburu kalau kita selesaikan hari ini."
"Tidak-tidak, tunggulah sebentar lagi. Aku akan berusaha menyelesaikan bagianku secepat mungkin."
"Tapi aku yakin saat ini dia pasti sedang kebingungan mencari kita."
"Huuh ... sudah biarkan saja. Kita sudah tidak punya waktu lagi. Besok adalah waktunya kita harus memberikan ini padanya. Jadi kita harus menyelesaikannya hari ini"
"Hoo ... baiklah ..." setelah itu kami pun terus melanjutkan pekerjaan kami ...
***
"Fredert ... aku sudah menyelesaikan bagianku, apa kau masih lama menyelesaikannya?"
"Tidak, cuma butuh satu jahitan lagi dan bagianku akan selesai" Fredert berkata seperti itu padaku sambil tersenyum. Melihatnya aku pun ikut tersenyum. Perlahan aku memalingkan wajahku dari Fredert dan menatap sekelilingku. Rasanya waktu begitu berlalu dengan sangat cepat. Baru tadi pagi aku janjian dengan Fredert bertemu di tempat ini untuk mengerjakan sesuatu dan tidak terasa sekarang sudah sangat sore.
Ketika pikiranku sedang menerawang, aku melihat sebuah bayangan berjalan perlahan ke arahku dan Fredert.
"Fredert cobalah lihat ke depan!"
Setelah mendengar perkataanku, Fredert menghentikan pekerjaannya dan menatap lurus ke depan.
"Haaah itu Krad, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"
Aku dan Fredert sangat terkejut, serentak kami menyembunyikan benda yang kami genggam di tangan kami, ke belakang kami.
"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" Krad bertanya dengan ekspresi yang terlihat sedikit kesal di wajahnya.
"Haah tidak kami hanya ..." aku menjawab pertanyaannya dengan gugup.
"Apa kalian tahu sejak pagi tadi aku mencari-cari kalian? ... apa kalian sengaja bersembunyi dariku karena kalian tidak mau bermain lagi denganku?"
"Waaah tidak Krad ... kau salah paham, Elliot cepat kau berikan benda itu padanya!!"
Mendengar perkataan Fredert yang sedikit berteriak, aku mulai mengeluarkan benda yang ku genggam di tanganku dan aku sembunyikan di belakangku. Fredert pun melakukan hal yang sama..
"Krad ini hadiah dari kami untukmu, memang ini belum saatnya. Seharusnya kami memberikan ini padamu besok, tapi kau sepertinya salah paham pada kami, jadi terpaksa kami memberikannya sekarang." setelah mengatakan itu Fredert mengambil benda yang aku genggam dan memasukannya ke benda yang dia genggam.
"Ini Krad ... terimalah hadiah kami, ini memang tidak sebagus buatan toko tapi kami berusaha semampu kami membuatnya untukmu, selamat ulang tahun Krad" itulah kata-kata yang dilontarkan Fredert pada Krad.
"Iya Krad, selamat ulang tahun" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan untuk Krad saat ini. Terlihat ekspresi terharu di wajah Krad, matanya mulai berkaca-kaca dan akhirnya dia pun tersenyum.
"Waah bagus sekali pisau kayu ini, jadi ini sungguh buatan tanganmu sendiri Elliot? Sarung pisau ini juga sangat indah. Terima kasih Fredert, Elliot."
Yaah, dari tadi aku membuat sebuah pisau kayu untuk ku hadiahkan pada Krad, karena besok adalah hari ulang tahunnya. Fredert membuatkannya sebuah sarung dari kain untuk tempat pisau itu. Memang sangat aneh karena kami memberikan hadiah seperti ini kepada Krad. Tapi ada alasannya kenapa kami memberikan benda seperti ini padanya.
Karena aku dan Krad terlalu banyak menonton kartun dan terlalu banyak bermain game bersama, sehingga kami ketagihan dan mulai meniru aksi-aksi dari tokoh-tokoh kartun dan game itu. Kami membeli pisau kayu dan kami menggunakan pisau itu untuk bermain perang-perangan. Tapi suatu ketika, tanpa sengaja aku mematahkan pisau kayu Krad dan saat itu dia sangat sedih. Aku pun merasa sangat bersalah padanya. Itulah sebabnya, ketika Fredert bertanya padaku, hadiah apa yang cocok untuk kami berikan pada Krad di hari ulang tahunnya, aku menyarankan untuk membuatkan pisau kayu beserta sarungnya untuk Krad. Aku menyarankan untuk membuatnya dengan tangan kami sendiri supaya hadiah ini terlihat lebih bermakna bagi Krad dan sepertinya kami berhasil membuatnya. Krad pun merasa senang dan terharu pada hadiah yang kami berikan padanya. Hal ini setidaknya membuatku merasa lega dan menghilangkan rasa bersalahku karena telah mematahkan pisau kayunya pada saat itu.
Aku selalu tersenyum sendiri setiap kali mengingat kejadian itu. Aku benar-benar merindukan mereka. Aku ingin bertemu dengan mereka lagi. Mereka adalah sahabat baikku. Entah kapan aku bisa bertemu dengan mereka lagi? tapi aku yakin suatu hari nanti aku pasti bertemu dengan mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skills Master (The Original Skills) (COMPLETED)
FantasiaCerita ini sudah pindah ke aplikasi Webnovel. Silakan mampir ke Webnovel dengan nama akun Ellakor jika ingin membaca kelanjutannya. Terima kasih. Mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Elliot yang baru saja menyadari bahwa dirinya bukanlah manus...