CHAPTER 4 BAB 5

484 50 0
                                    

BAB 5

Ini hari keempatku, di mana aku menghabiskan hari-hari di sekolahku tanpa Elliot. Aku benar-benar ingin segera bertemu dengannya. Lalu tiba-tiba sepasang tangan menutup mataku dari belakang dan kemudian terdengar sebuah suara yang tidak asing lagi di telingaku.

"Coba tebak siapa?"

Pemilik suara itu menanyakan hal itu padaku. Mana mungkin aku tidak tahu siapa pemilik suara ini. Aku sangat mengenal suara ini karena pemilik suara inilah yang selama 3 hari ini selalu aku rindukan.

"E ... Elliot kan?"

"Waah tepat sekali, apakah kau memiliki mata di belakang kepalamu Emily? bagaimana kau tahu kalau ini aku?"

Lalu dia melepaskan tangannya yang menutupi mataku, aku pun segera membalikkan badanku ke arahnya. Di sanalah Elliot berdiri, tepat di belakangku. Dengan senyuman khasnya yang sangat aku rindukan. "Huuh ... ke mana saja kau selama ini? Setelah 3 hari pergi tanpa pernah sekali pun menghubungiku. Aku benar-benar marah padamu!!"

"Waah ... maaf ... maaf ... Selama tiga hari ini aku terus memfokuskan konsentrasiku, hingga aku tidak sempat menghubungimu. Tolong maafkan aku Emily!"

"Memangnya ada apa sampai kau harus memfokuskan konsentrasimu?"

"Ti ... tidak ada apa-apa kok ... hahaha ... ngomong-ngomong sepertinya kita harus berlari kalau tidak mau terlambat sampai di sekolah."

Sekali lagi aku bisa merasakan kalau Elliot mengalihkan pembicaraan kami. Sepertinya dia benar-benar tidak mau memberitahukan masalahnya padaku.

***

Sesampainya di sekolah, aku merasa telah terjadi sesuatu karena banyak sekali orang-orang yang berkerumun di suatu tempat. Dan aku tahu betul tempat apa itu, itu adalah tempat di mana terdapat papan mading. Biasanya papan mading itu selalu digunakan untuk tempat ditempelkannya sebuah pengumuman penting dari sekolah. Lalu aku melihat seorang gadis keluar dari kerumunan orang-orang itu dan gadis itu berlari menghampiriku. Aku tahu betul siapa gadis itu, itu adalah Alice sahabatku.

"Hei Emily, apa yang telah terjadi, siapa pria itu?"

Aku sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan Alice. "Apa maksudmu Alice? aku tidak mengerti."

"Kalau begitu lihatlah ke sana!"

Dia berkata seperti itu sambil menunjuk ke arah di mana orang-orang sedang berkerumun. Lalu aku dan Elliot yang berada di sampingku mulai melangkahkan kaki kami menuju tempat orang-orang berkerumun itu.

Betapa terkejutnya aku, di mading itu tertempel banyak sekali fotoku dengan seorang pria. Aku mengenal pria itu, karena baru satu hari yang lalu aku bertemu dan berkenalan dengan pria di foto itu. Pria yang ada di foto itu adalah Ciel, pria yang meminta bantuanku untuk mencari sebuah alamat.

Bagaimana bisa ada fotoku dengan dia tertempel di mading ini dan yang lebih membuatku kesal, di foto-foto itu aku terlihat begitu dekat dengan Ciel? aku yakin orang yang salah paham melihat foto itu akan menganggap kalau aku sedang berpacaran dengan Ciel. Lalu aku pun menoleh ke samping. Aku melihat ke arah Elliot. Matanya sedang menatap foto-foto itu.

Aku sama sekali tidak peduli sekali pun semua orang salahpaham pada foto itu, asal jangan Elliot. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika dia pun salah paham dan lebih percaya pada foto-foto itu dibandingkan perkataanku. Aku sangat takut setelah melihat foto-foto itu, Elliot akan berubah dan menjauhiku.

"Hai Emily ... ini kau kan? siapa pria di foto ini? apa dia pacar barumu?"

"Bukankah kau sedang berpacaran dengan Elliot, jangan bilang kalau kau berselingkuh dengan pria ini?"

Skills Master (The Original Skills) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang