Bagian 24 : Back

624 43 0
                                    

Para Alumni dan juga guru-guru kini sedang mengumpul di Aula sekolah, tentunya membuat para murid kesenangan karna tidak akan ada pelajaran. Namun tidak bagi Helena, wanita itu sangat bosan hanya duduk, mendengarkan musik, dan membaca novel.

Sementara Ara tidak ada disini, dan juga ada pengumuman bahwa murid baru akan masuk ke kelas ini. Helena mengacak rambut nya sesaat dan melihat ke sekeliling kelas, hanya ia sendiri.

Ia tau kalau yang lain pasti sedang menonton ex-school yang akan ditampilkan di lapangan. Terutama basket, apalagi yang main adalah Alumni yang tingkat ketampanan nya diatas rata-rata.

Tetap saja tidak ada yang menarik bagi nya, salah satu alasan ia semangat menonton basket sudah pudar, Levan tidak bisa lagi bermain didepan nya dan memberikan senyuman terbaik saat memenangkan pertandingan.

Saat baru saja ia ingin memejamkan mata nya, Alan datang menghampiri Helena dan membuat nya agak sedikit canggung akibat kejadian saat di cafè.

"Hel " panggil Alan. Helena menautkan alis nya dan menutup novel yang baru saja ia baca.

"Ikut gua " titah Alan. Helena bangkit dan mengikuti lelaki itu hingga kebelakang sekolah. Memang ini tempat yang sering ia jadikan pelampiasan kekesalan nya.

"Untuk apa ?" Tanya Helena.
"Duduk "
"Gak usah, gue diri aja " Alan menarik tangan Helena hingga duduk di samping nya.

"Lo tau soal murid pindahan ?" Cewek itu mengerutkan kening nya dan menatap lurus kedepan.

"Tau, kenapa emang nya ?"
"Yang bakal pindah itu Vela, " sebenarnya Helena sangat malas untuk membahas soal cewek itu, entah mengapa hati nya sangat menolak, namun sifat baik dari diri Vela membuat nya sadar, kalau ia tidak ada alasan untuk menjauhi Vela.

"Terus apa hubungan nya ?" Jawab Helena datar. Benar saja, lalu apa hubungan nya dengan Helena kalau wanita itu pindah ke sekolah ini.

Ia bisa saja membatalkan perjanjian surat pindah Vela, ia hanya harus membujuk ayah nya dan jadilah, wanita itu tidak bisa masuk kesekolah yang sama dengan nya.

Namun melihat Alan yang sangat bahagia membuat nya mengurungkan niat. Alan menaruh kedua tangan nya di atas bahu Helena, lelaki itu menatap Helena hangat.

"Bisa kan lo jadi temennya Vela ? Dia susah terbuka sama orang lain, tapi saat kemarin, dia langsung bisa deket sama lo "

Untuk apa dia meng-iyakan permohonan Alan, toh wanita itu juga pasti akan mendapatkan teman yang lebih dari diri nya.

Namun melihat betapa perhatian Alan ke diri nya saat itu, membuat Helena semakin bingung.
"Oke " karna yang Alan tau Helena adalah orang yang sangat baik.

***

"Lan, si Leo sekarang main nya sama geng sebelah ? " ucap Zain yang tau-tau datang dan menghampiri meja nya.

"Gak tau " Alan mendelik kan bahu nya dan memilih untuk tidak peduli dengan orang yang sudah pergi dari nya.

"Ka Alan "panggil Dava. Ia mencari keberadaan Helena. "Kenapa ?"
"Helena dimana ya ?" Untuk yang kedua kalinya Alan mendelikkan bahu nya.

"Emang gak ada ?" Jawab Alan. Jujur ada perasaan ingin tahu tentang cewek itu, mulai dari masa lalu nya ataupun semua masalah yang ia hadapi.

Kini Alan mulai tertarik pada kehidupan cewek kecil itu. Menyenangkan bagi nya mengenal Helena hingga saat ini.

"Gua ke Toilet bentar ya "Alan langsung bangkit dari duduk nya dan mengecek HP nya, tidak ada notifikasi  sama sekali dari cewek itu semenjak ia mengajak nya kebelakang sekolah.

Ia melihat ke sekitar Lapangan dan juga kelas-kelas, tidak ada Helena disana. Sekolahan sebesar ini, dan banyak orang yang berdatangan, bagaimana bisa dia mencari nya sendiri.

Alan memilih untuk naik kelantai 3 paling atas, mungkin Helena sedang tidur dikelas nya.

Ia menghentikkan langkah nya melihat lemari yang disamping nya terdapat pintu, setau nya tidak pernah ada pintu disana. Alan melangkah dan memilih untuk masuk.

Jangan lupa Vote nya love 💕

Avenue Of ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang