Bagian 13 : accident

816 59 1
                                    

Mereka bersenandung ria didalam mobil sembari menikmati perjalanan ke arah Puncak. Mereka sempat menunda perjalanan nya untuk makan dipinggir jalan dan beristirahat.

Kini Levan yang bergantian menyetir dengan Leo, tawa yang memenuhi seluruh mobil membuat suasana menjadi ramai.

Helena dan Alan masih ada diposisi awal nya, duduk berdua di bangku tengah sementara Zain, Leo dan Dava ada dikursi paling belakang.

"Yang ditengah asik banget kayak nya "seru Leo dengan nada meledek. Ia menjulurkan lidah nya sekilas lalu tertawa.

"Tau nih, asik berduaan " timpal Zain yang dibalas geplakan oleh Alan.
"Biasa lah, lagi jatuh cinta mah " lanjut Dava yang membuat keadaan semakin memanas.

Helena menatap intens kearah tiga orang itu secara bergantian "bilang aja iri kan lo bertiga ?" Kini giliran Helena yang membalikkan keadaan.

Mereka semua terlihat muram dan melanjutkan bermain game di HP bersama.

"Diem napa gue jadi ngantuk nih " ucap Levan yang membuatnya semua nya menjadi diam.

"Kalo ngantuk bahaya, gantian aja sama aku " jawab Ara yang berada disamping Levan "masa cewek yang nyetir " Ara menganggukan kepala nya mengerti.

Levan melepas satu tangan nya dari stir dan menutup mulut nya yang menguap. Semua sedang asik dengan urusan nya, seketika mata mereka membulat sempurna diikuti mulut yang terbuka lebar setelah mendengar teriakan Helena.

"KAKK !!" Teriak nya.

Brukk' mobil mereka tertabrak oleh bus yang melaju kencang dari arah berlawanan. Kini mobil honda odyssey putih yang ditumpangi ketujuh orang itu jatuh ke dasar jurang yang curam dan berbalik.

Kini penglihatan Helena berubah menjadi hitam. Tak ada yang bisa ia dengar, keadaan nya sekarang sangat tidak memungkinkan untuk bangun. Namun ia bisa mengeluarkan suara walaupun tidak terlalu keras.

Mata nya mencari benda pipih berwarna gold milik nya. Badan nya tidak bisa bergerak mengikuti kemauan nya.

Ia menatap lelaki yang kini ada dihadapan nya dengan penuh harapan. Kemudian tatapan nya pindah ke arah Levan yang sudah tak lagi bisa dijelaskan keadaan nya.

Tangisan nya menderas, sakit hati ini tak ingin terulang lagi seperti dahulu, kehilangan seseorang yang ia sayang, itu sangat menyakitkan bagi nya.

"Kaakk... Alaann... Araa.... Davaaa... semua nya pleass wake up ! " ucap nya dengan sesenggukan.

Ia berusaha melepas sit belt milik nya dan mengambil HP yang ternyata tak terlalu jauh dari nya.

"Mommm... " panggil nya saat telfon itu berhasil terhubung. Untung saja ada sinyal yang masuk ke HP nya.

"Why ? Helena ? Tell me "
"Maa, mobil nya masuk ke jurang, semua g-gak s-sadar diri M-mama ! Help me !"

Setelah itu ia tak ada lagi tenaga untuk membebaskan diri dari mobil dan membawa semua yang ada disitu. Pandangan nya berubah menjadi hitam kembali.

***

Tangisan wanita itu tak bisa lagi dibendung, kini Cana tergeletak di ubin rumah bersama Atlas yang setia menemani nya. Suara demi suara yang memutar dikepala nya menampakkan kesakitan yang begitu mendalam.

Atlas dan Cana harus rela kehilangan satu anak kesayangan mereka. Semua dalam posisi berduka sekarang. Semua orang yang datang memakai perlengkapan serba hitam membawa setangkai bunga dan ikut berduka.

"Permisi " ucap seorang lelaki gagah itu yang menyadarkan Cana. Ia menopang tubuh nya dan berdiri.

"Saya dari keluarga Alan, yang kebetulan korban dari kecelakaan 2 minggu yang lalu " dengan cepat Cana dan Atlas langsung menundukan kepala nya dan meminta maaf.

"Ini semua sudah rencana tuhan, tidak perlu ada yang di sesalkan "ucap Keyla, mama dari Alan.

Wanita itu mengelus punggung Cana dan memeluk nya erat "ini semua bukan kesalahan Levan, ataupun anda ".

"Tapi setidak nya kami ingin meminta maaf, tolong maaf kan kesalahan anak kami agar ia tenang di sisi tuhan "Atlas menundukan kembali tubuh nya.

Avenue Of ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang