"Helena, lo ada masalah lagi ya sama Alan ?" Tanya Vela yang baru saja datang dari luar kelas.
Ia hanya menatap sekilas dan kembali fokus dengan HP nya. "Hel, kok diem aja sih, lo kenapa lagi sama Alan ?" Vela melepas headset yang dipakai Helena dan menatap nya bingung.
"Bisa gak sih lo gak usah brisik ? " ketus Helena.
"Gue nanya Hel, gue minta maaf soal kemarin " Vela mengambil HP Helena dan menaruh nya di atas meja.
Ia memutarkan bola mata nya malas dan meninggalkan Vela sendirian di bangku nya.
"HELENA " teriak Vela yang membuat semua orang di lorong menengok ke arah nya dan bergantian menatap ke arah Helena.
Sementara Helena masih berjalan tanpa menengok sedikit pun.
"Bukannya lo pacaran sama Alan diem-diem ?" Tepat saat Helena mengatakan itu, Kennan lewat di hadapan nya.
Vela menatap Helena datar dan menarik tangan nya diikuti Kennan yang bingung sekarang. Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.
"Lepas ! Lo tuh sama aja ya kayak Alan, suka maksa orang " Helena melihat pergelangan tangan nya yang sedikit merah akibat tarikan Vela.
"Lo sadar gak sih Hel ? Dia udah belajar mencintai lo " kedua alis nya bertautan.
"Semakin banyak dia belajar mencintai gue yang ujung-ujung nya hanya menyakitkan "
"Menyakitkan ? Harus nya lo tuh seneng karna dia nembak lo kemarin, gue ngerasa kehilangan dia seketika "
"Jadi lo sengaja meluk Alan kemarin cuma buat gue marahan sama dia ? Lo Cinta sama Alan ? Tapi lo ngumpet dengan rasa lo sendiri dibalik kata Temen. Jadi gini selera Alan ? "
"Maksud lo selera Alan kayak gue tuh apa ?!"bentak Vela yang sudah mulai terbawa suasana. Helene terkekeh sebentar lalu kembali menatap Vela.
"Lo pura-pura Sayang sama Kennan yang pada akhirnya hanya ngebuat dia jadi pelampiasan lo doang ? Basi tau gak sih cara lo " Helena menunjuk Kennan menggunakan dagu nya.
Lelaki itu menatap tajam ke arah Vela yang sekarang sedang kebingungan bagaimana diri nya akan menjawab ucapan Helena. Karna itu yang sebenarnya terjadi.
"Munafik !" Ketus Helena. Ia menabrak pundak Vela dan meninggalkan nya dengan Kennan yang sedang di kuasai oleh kemarahan nya.
Kini seluruh lorong kelas dipenuhi oleh siswa dan siswi yang sedang menonton perdebatan mereka, ada juga yang merekam nya dengan HP dan siap untuk menyebar nya di sosial media.
Helena sudah tidak peduli dengan harga diri nya lagi. Hati nya kini kebal, ia tidak bisa menangis segampang dulu.
Ia duduk dibangku kelas dengan banyak tatapan mata yang mengarah padanya. Suara bisik anak-anak yang makin lama makin mengisi telinga nya membuat Helena semakin kesal dengan yang terjadi hari ini.
Helena melangkah kan kaki nya ke luar kelas menuju rooftop tempat biasanya mengadu pada alam.
Langkah kaki nya terdengar sangat pelan. Ia tidak ingin banyak orang yang melihat nya lagi karna masalah tadi.
"Helena ! " panggil Elis yang menghentikkan langkah nya. Ia menghembuskan nafas nya panjang karna lelah dengan semua masalah yang ia terima.
"Lo apain Vela hah ?! " mata nya membelalak, ia sangat terkejut mendengar ucapan Elis tadi.
"Jadi dia temen deket lo ?" Tanya Helena santai.
"Yang nanya duluan tuh gue !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Avenue Of Approach
Genç Kurgu[COMPLETED] Kamu tidak mengerti apa yang terjadi, Karna itu kamu bisa kembali, Tapi aku yang merasakan, Bukan kamu yang hanya memikirkan, Perasaan tidak lah sama dengan pemikirian, Karna itu yang membuat ku berbeda niatan dengan mu, Kamu membuat ku...