Helena memejamkan mata nya dan menaruh kepala nya tepat dimeja rias. Ia memikirkan apa yang terjadi semalam itu bukan mimpi.
Namun wajah nya kembali merona mengingat kalau Alan menembak nya semalam.
"Terima atau enggak ?" Gumam nya pelan. Ia menepuk kening nya pelan dan memikirkan apa yang harus ia lakukan nanti.
"Hel, yuk kebawah " suara lelaki itu seketika mengisi telinga nya bersamaan dengan ketukan pintu.
Ia berdiri dan melihat penampilan nya di cermin. Ia memilih untuk memakai liptint saja hari ini, dan berpakaian simple.
"Yuk " Ucap nya setelah membuka pintu kamar. Entah mengapa semenjak kejadian tadi malam yang membuat nya menjadi mabuk cinta seperti ini.
Malu rasa nya setiap kali melihat Alan. Ia menundukan kepala nya setiap Alan menatap nya.
"Ra, kita pergi dulu ya " Ara melambaikan tangan nya ke arah Alan yang kini melajukan motor nya.
Mata nya menatap datar ke jalan raya, ia harus fokus dalam perjalanan nya, karna seseorang yang ia harus jaga kini ada di satu kendaraan yang sama dengan nya.
Namun entah mengapa ia sangat ingin mendengarkan jawaban dari pernyataan nya semalam. Atau entah Helena malah menolak nya karna sudah banyak sakit yang ia derita karna ulah Alan sendiri.
"Ayuk masuk " ajak Alan setelah sampai didepan rumah nya. Ia menggandeng tangan Helena dan membawa nya masuk.
Tidak ada suara sama sekali disini, sunyi dan sepi, Alluka sudah pergi sekolah. Hanya ada diri nya dan Helena disini.
Ia menaruh jaket di bangku dan menggulung lengan baju nya hingga ke sikut. "Gua ke atas dulu ya, ganti baju " Helena mengangguk paham dan duduk di sofa.
Ia mengambil remote tv selagi menunggu Alan ganti baju. Film kesukaan nya pun tayang pas saat ia mengganti channel tv.
Senyuman nya mengembang. sudah hampir setengah film ia tonton, namun Alan belum juga turun untuk menghampiri nya. Kening nya mengkerut.
Ia berjalan ke arah rak Tv untuk melihat kaset yang Alan punya. Tapi mata nya dengan cepat tertuju pada lemari berisi buku-buku tebal yang tertata rapi disamping nya.
Ia membuka satu persatu buku dan mendapatkan album foto yang hanya ada satu foto terbalik didalam nya.
Ia tersenyum kecil dan mengambil nya. Deg' detak jantung nya seperti berhenti berdetak sesaat, ia mendongakkan kepala menahan air mata yang akan menetes.
Alan dan Vela yang ada difoto itu, sedekat itu hubungan mereka ?. Helena menggeleng kepala nya pelan dan masih menatap foto polaroid yang tercetak.
Illustration.
Ini semua benar, kedekatan Alan dan Vela itu sudah seperti pacar, namun mereka berdua tidak menyadari nya.Helena melihat ke arah depan pintu kamar Alan, namun mata nya malah menemukan pemandangan yang tidak enak dipandang.
Kini Alan dan Vela sedang berpelukan erat di depan kamar, tampaknya mereka serasi kalau seperti itu. Alan menatap Helena, mata mereka bertemu dalam diam.
Dengan cepat Alan melepas pelukan Vela dan berlari ke arah Helena yang kini tengah menatap nya dengan tatapan kecewa. Polaroid yang dipegang nya kini jatuh ke ubin, bergitu juga album foto nya.
Air mata nya menetes, ia tidak mengerti dengan Alan sekarang. "Lo sengaja bawa gue kesini buat unjukin kemesraan lo sama Vela ?" Tanya Helena sakartis.
Ia mengelap air mata nya kasar dan mengambil tas yang tergeletak di sofa, kemudian ia menghampiri Alan dan memberikan sepucuk surat yang diberi Alan semalam.
"Makasih atas pertunjukkan lo yang berhasil ngebuat hati gue terluka lebih banyak ..."
Ia menatap Vela tajam dan pergi keluar meninggalkan Alan yang masih diam sembari menatap Helena.
Ini semua salah paham, entah mengapa semua ini terjadi disaat yang tidak tepat, tidak seharusnya ia membawa Helena kerumah sekarang.
Semua pikiran menyesal kini ada pikiran nya. Ia meremas kertas yang ada di genggaman nya dan menendang bangku yang ada di samping.
Ia tidak bisa mengharapkan kata 'ya' lagi untuk jawaban yang Helena berikan mengenai pertanyaan nya semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avenue Of Approach
Tienerfictie[COMPLETED] Kamu tidak mengerti apa yang terjadi, Karna itu kamu bisa kembali, Tapi aku yang merasakan, Bukan kamu yang hanya memikirkan, Perasaan tidak lah sama dengan pemikirian, Karna itu yang membuat ku berbeda niatan dengan mu, Kamu membuat ku...