Pertemuan Tak Disengaja

315 20 4
                                    

Kedipan bintang di langit menemani sepiku. Aku bersandar dengan penuh kesedihan dan harapan. Senyumannya selalu terbayang dalam hayalku.

"Rin,kamu lagi ngapain?."
"E..e..engga Mah,Karin ga lagi ngapa-ngapain."Jawabnya gugup saat Ibunya tiba-tiba bertanya.
"Ayo kita masuk,anginnya kencang sekali malam ini."
"Iya Mah."Jawabnya sambil meneteskan air mata.
"Kamu kenapa Rin?,sudah jangan dipikirkan terus menerus,nanti kamu sakit."
"Tapi mah."Bantahnya dengan wajah sedih.
"Iya,Mamah paham.Itu sulit untukkmu,Mamah juga sangat merasa sedih. Jika dia memang harus hidup bersamamu untuk selamanya dengan cara seperti ini, maka kamu harus mensyukurinya."
"Mmm."Karin tersedu-sedu mengingat apa yang terjadi.
"Ayo kita makan malam dulu,Ayahmu sudah menunggu di bawah."
"Iya Mah."Jawab Karin dengan nada lemah.
"Karin,ayo senyum dan hapus air matamu"Bujuk sang Mamah.

Beberapa menit kemudian.Makan malam pun telah usai,Karin beranjak ke kamarnya.

"Hanya tembok membisu yang menemani malamku saat ini dan mungkin sampai nanti,sampai seseorang yang ku harapkan kembali datang padaku." Grutunya dalam hati.

Tak sengaja Karin melihat sebuah album foto yang berisi semua kenangannya,sampai ia teringat pada masa lalunya.

"Bruuug"
"Eh maaf,aku ga sengaja."
"Iya ga papa ko."
"Sekali lagi maaf yah."
"Iya ga papa.Oh yah,nama lu siapa?."Sambil tersenyum dia menjulurkan tangannya.
"Nama aku Karin,anak X IPA 3.Nama kamu siapa?."Karin pun membalas juluran tangannya dengan senyuman manis.
"Nama gua Ragyl,anak XI IPS 1."
"Oh iya,maaf Ka."Pintanya sambil tersipu malu.

Pertemuan pertama itu membuat Karin menjadi gelisah, membuatnya kebingungan. Sejak pertemuan itu, Karin sering memikirkan kakak kelasnya itu.

CINTA KARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang