Mau Tapi Ragu!!

132 16 0
                                    

Sesungguhnya mereka saling mencintai, tetapi enggan untuk menyatakannya.

"Kring kring kring." Telepon Karin berbunyi.
"Ya, hallo. Ini siapa?."
"Gua Ragyl, masa lu lupa sih sama suara gua."
"Hehehe ga lupa sih, cuma takut salah aja. Mau apa Kak?."
"Nanti malem lu sibuk ga Rin?."
"Ngga. Emangnya kenapa?."
"Nanti malem kita jalan yu." Ajak Ragil dengan ragu.
"Nanti malem yah?, jalan ke mana?, jam berapa?."
"Iya, ya jalan kemana aja, gua lagi pengen maen, jam 8 bisa ga?."
"Eee...oke deh bisa." Jawabnya dengan perasaan senang.
"Ya udah, nanti malem gua jemput lu yah."
"Iya oke Kak."

Perasaan Ragyl pun tak karuan setelah mendengar Karin menyetujui permintaannya. Ini adalah kesempatan baginya untuk menyatakan cinta kepada Karin.

"Assalamu'alaikum, Karin." Ucapnya di depan rumah Karin.
"Wa'alaikum salam." Jawab Ayah Karin.
"Hallo Om, ada Karinnya?." Tanyanya dengan wajah pucat terkejut.
"Kamu pasti Ragyl yah?."
"Iya Om."
"Ayo silahkan duduk, biar Om panggil Karinnya dulu."
"Iya Om makasih."

Beberapa menit kemudian.

"Hai Kak." Sapanya sambil tersenyum.
"Hai Karin." Ucapnya dengan terkejut.
"Ayo Kak jalan, nanti takut kemaleman." Ajaknya.
"Iya ayo, Ayahmu mana?."
"Ada di dalam."
"Aku mau izin dulu."
"Ayo ikuti aku."
"Om, aku mau pergi makan malam sama Karin."
"Iya, hati-hati yah. Pulangnya jangan terlalu malam."
"Iya Om siap."

Setelah mereka mendapat izin dari Ayahnya Karin, mereka langsung bergegas pergi. Sedikit terjadi perbincangn anara Ragyl dan Karin di jalan.

"Rin!."
"Apa Kak?."
"Dingin ga?." Tanya Ragyl.
"Ngga ko Kak."
"Jangan bohong, kita berenti di depan sebentar yah."
"Iya Kak."
"Nih Kamu pake jaket aku." Tutur bahasanya diubah.
"Apa!!, Aku Kamu?, ga salah denger nih?, biasanya lu gua." Ucapnya sambil tertawa.
"Y..ya itukan cuma lagi lupa aja."
"Hahahaha."
"Udah jangan ketawa aja,nanti manisnya nambah.Nih Kamu pake jaket gua." Ucapnya sambil memakaikan jaketnya kepada Karin.
"Tapi Kak."
"Udah ga papa, dingin tau. Kitakan pake motor."
"Ya udah deh."Menerima tawarannya sambil tersenyum.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya. Tidak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah tempat makan.

"Rin. Kak." Ucap mereka bersamaan.
"Mau ngomong apa Rin?."
"Ga jadi deh Kak. Kakak mau ngomong apa?."
"Jadi gini...." Ucapnya bingung.
"Jadi apa Kak?."
"Ga jadi deh."
"Hemmm."

Mereka pun menikmati malam itu. Karin dan Ragyl hampir saja mengungkapkan perasaan mereka. Namun karena ego, mereka tidak bisa saling menyatakan cintanya.

CINTA KARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang