Karin mengikuti Exschool Basketball, bukan tanpa alasan. Ia sengaja mengikuti kegiatan itu agar lebih dekat lagi dengan Ragyl. Saat latihan dimulai, Ragyl terkejut melihat Karin.
"Karin?." Sapanya terkejut.
"Iya Ka, kenapa?."
"Kamu ikut Basket?."
"Hehehe iya Kak." Jawabnya tersipu malu.
"Bagus deh."
"Bagus kenapa Ka?." Tanyanya sambil tersenyum.
"Ngga ko,hehehe."Jawabnya sambil mengibaskan rambutnya.Mereka pun berlatih bersama. Karin yang tidak mengetahui apa pun tentang permainan basket terkena lemparan bola hingga jatuh pinsan.
"Karin." Teriak Ragyl agar Karin melempar bola kepadanya.
"Iya Ka." Ucapnya sambil melempar bola.
"Rin. Tangkap bolanya!." Teriak Vian.
"Karin....Awaaaaas!." Teriak Ragyl sambil berlari ke arah Karin.
"Bruuug." Karin pun terjatuh pinsan.Ragyl membawa Karin ke UKS. Dia langsung mendapat pertolongan pertama dari petugas UKS. Akhirnya Karin sadarkan diri.
"Rin,Karin." Ucap Ragyl membangunkan Karin.
"A...aku di mana Kak?."
"Kamu tadi pinsan Karin."
"Pinsan?." Tanyanya kebingungan.
"Iya Karin."
"Aku mau pulang aja deh Kak." Pintanya sambil beranjak bangun.
"Kamu yakin mau pulang sekarang, masih pusing ga?."
"Iya Kak aku mau pulang aja deh udah ga terlalu pusing kok."
"Ya udah ,aku anter Kamu yah."
"Iya Kak."Karin diantar pulang oleh Ragyl di tengah perjalanan mereka sedikit berbincang. Dari kejadian tersebut, Karin dilarang mengikuti exschool basketball oleh Ragyl.
"Karin, Kamu ga usah ikutan basket lagi yah." Pintanya khawatir.
"Tapi kenapa?. Aku suka ko Kak."
"Aku ga mau ngeliat Kamu terluka lagi."
"Tapikan, tadi itu aku cuma ga fokus aja Kak, lain kali aku bakalan fokus kok."
"Alasan Kamu ikut basket apa?."
"Y....ya,aku mau bisa aja Kak."
"Itu aja?."
"Mmm."
"Yakin itu aja?."Tiba-tiba hening tanpa ada percakapan sedikit pun, Karin diam membisu saat ditanya alasan kenapa dia mengikuti exschool basket.