Keesokan harinya, Ragyl melakukan aktivitas seperti biasanya. Ia bersekolah dan bermain. Ragyl dan Karin pergi ke sekolah bersama.
"Rin, sebelum kita masuk kelas, aku mau nunjukin sesuatu."
"Menunjukan apa?."
"Udah, ayo ikut saja." Ajaknya sambil meraih tangan Karin.
"Iya-iya."Ragyl dan temannya telah menyiapkan sesuatu untuk Karin.
"Ragyl." Ucapnya terkejut.
"Iya Rin, ini semua buat Kamu."
"Tapi buat apa?."
"Jujur, sejak pertemuan pertama kita, aku ga bisa lupain Kamu, Kamu selalu muncul dalam pikiran bahkan dalam mimpi. Aku jatuh cinta sama Kamu Rin. Aku ga mau kehilangan Kamu walau hanya sedetik."Beberapa detik kemudian.....
"Karin, Kamu mau ga jadi pacar aku?." Ucapnya penuh harapan.
"Hmmm." Karin menghembuskan nafas dalam-dalam.
"Yah, aku tau. Mungkin aku ga berarti sama sekali dimata Kamu, bahkan walau pun aku harus berharap lebih, itu cuma aku yang tahu bagaimana memendam rasa ini. Aku tau, aku ga pantes buat Kamu. Cuma itu yang mau aku omongin sama Kamu." Ucapnya sambil beranjak pergi.Tiba-tiba, dari kejauhan Karin berteriak.
"RAGIL." Teriaknya.
Sesaat Ragyl menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"AKU SUKA SAMA KAMU." Ucapnya sambil berlari ke arah Ragyl.
Akhirnya mereka mengungkapkan perasaan mereka, sejak saat itu dengan hubungan yang baru, mereka membuat banyak kenangan indah.
Sampai suatu saat.....