Setelah Ragyl mengantarkan Karin ke rumahnya, ia segera pulang.
"Oke, udah sampe nih tuan putri." Goda Ragyl.
"Ihh apaan sih. Makasih yah Kak."
"Iya sama-sama, mau aku anterin masuk gak?."
"Ga usah deh, lagian ini udah sore banget, takutnya Kakak dicariin sama orang tua."
"Tenang aja, gua udah bilang kok, kalo hari ini gua bakalan pulang telat."
"Ya udah. Aku mau masuk, terus istirahat." Sambil tersenyum lemas.
"Oke deh, gua pulang yah. Selamat istirahat tuan putri."
"Hemmm iya, daaah." Tawanya sambil menggelengkan kepala.Setibanya di rumah, Ragyl terus membayangkan kekonyolan, kekakuan, perhatian dan tawa manisnya Karin. Sudah 4 jam Ragyl tidak mendapat kabar dari Karin, ia pun segera menelepon Karin.
"..... ..... ....."Suara telepon menandakan tersambung.
"Ihh!. Lama banget sih, angkat dong Rin."Gerutunya kesal.Tak lama kemudian, setelah Ragyl mencoba beberapa kali menelepon Karin, akhirnya Karin mengangkat telponnya.
"Hallo. Ada apa Kak."
"E...engga Rin, aku cuma mau tau kabar Kamu aja."
"Oh. Aku udah ga pusing lagi ko Kak."
"Bagus deh kalo gitu."
"Oh ya, besok latihan lagikan Kak?."
"Iya latihan, tapi Kamu jangan ikut latihan yah."
"Yaaah. Kenapa kak, aku jadi ga bisa ketemu sama......"
"Ketemu sama siapa?." Tanyanya memotong perkataan Karin.
"Hehehe, engga ko Kak."
"Ya udah deh, Kamu cepet tidur yah, besokkan kita sekolah."
"Iya Kak, siap!."
"Nanti pagi kita berangkat bareng yah."
"Ehhh tapi Kak."
"..... ..... ....."Suara telepon menandakan terputus.
"Yah Kakak-Kakak."Karin merasa senang, karena Ragyl semakin memperhatikannya. Karin pun beranjak tidur, dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Ragyl.
"@!#$/^&*(%"Suara alarm pun berbunyi.
Ragyl langsung beranjak dari tempat tidurnya, ia bersiap-siap ke sekolah.
"Hai Mah, Pah." Sapa Ragyl dengan ceria.
"Hai, ayo sini kita sarapan bersama."
"Oke mah."
"Bagaimana pelajaran di sekolahmu?."
"Alhamdulillah Pah,lancar."
"Lalu, Mamah boleh tau ga,foto perempuan yang ada di kamar Kamu?." Singgungnya dengan senyuman.
"Ah, apaan sih Mah, ya udah deh aku berangkat dulu yah." Ucapnya sambil mengalihkan pembicaraan.
"Anak Mamah lagi jatuh cinta yah?. Lihat deh Pah, pipinya memerah."
"Iya Mah benar."
"Apa sih Mah, aku berangkat yah. Assalamu'alaikum Mah, Pah."
"Wa'alaikum salam."Dengan tergesa-gesa Ragyl pun segera menuju rumah Karin. Ia terlambat menjemput Karin, ia langsung menuju sekolah.
"Assalamu'alaikum,Karin."
"Wa'alaikum salam."
"Tante,Karinnya ada?."
"Mau berangkat sekolah bareng yah?."
"Iya tante."
"Yah, sayangnya Kamu terlalu siang, Karin sudah berangkat dari tadi."
"Oh baiklah, terima kasih tante. Assalamu'alaikum."
"Iya, wa'alaikum salam."Setibanya di sekolah, Ragyl langsung mecari Karin ke kelasnya. Ia takut Karin kecewa padanya.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."
"Maaf mengganggu, ada Karin ga?."
"Ga ada Kak, Karin tadi pergi ke luar."
"Oh baiklah. Terima kasih."
"Ya, sama-sama."Ragyl tidak menemukan Karin. Hingga bel masuk pun berbunyi, Ragyl memutuskan untuk pergi ke kelasnya.
"Mungkin, istirahat nanti Karin ada di kelasnya." Gerutunya sambil berlari menuju kelas.