Perasaan Apa Ini?

183 17 0
                                    

Mentari pagi tersenyum ceria menemani perjalanan Karin ke sekolah.Karin sangat bersemangat untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya.

"Teng teng teng."Bel masuk pun berbunyi.

Seluruh siswa memasuki kelasnya masing-masing.Karin belajar di kelasnya seperti biasa,Karin merupakan pelajar yang aktif di kelasnya.

"Hey,Karin!."Sapa temannya yang membuat Karin terkejut.
"He..hey,ada apa?."
"Aku perhatikan,dari tadi Kamu melamun saja."Singgungnya sambil tersenyum.
"Ahh,tidak.Mungkin itu perasaanmu saja Frida."
"Ya sudahlah."

Sejak pertemuan kemarin,Karin selalu memikirkan kakak kelasnya.Mungkin saat itu Karin belum memahami perasaan apa yang ia rasakan.Pelajaran pun telah usai.

"Frid,pulang bareng yu."
"Oke,tunggu sebentar yah."
"Iya."

Beberapa menit kemudian.

"Ayo Rin,kita pulang."

Karin pulang bersama temannya.Sesampainya di gerbang sekolah ia bertemu dengan kakak kelasnya kemarin,Karin pun mulai kebingungan harus bersikap bagaimana.

"Hai."Sapa Ragyl.
"Hai Kak."Ucapnya sambil tersenyum malu.
"Lu yang kemarin nabrak gua kan?."
"Hehehe,iya Ka.Masih inget aja,maaf yah Kak."
"Iya lah inget,apa lagi sama cewe secantik Kamu."
"Ihh,apaan sih Kak,gombal tau ga."Bantahnya sambil tersipu malu.
"Oow,jadi ini yang membuatmu melamun seharian."Goda Frida
"Isssh,apaan sih.Udah ah ayo kita pulang."
"Ehh tunggu,Kamu pulangnya ke mana?."Tanyanya sambil menarik tangan Karin.
"Lepas Ka,ga enak kalo diliat orang."
"Iya-iya,Kamu pulang ke mana,bareng aku aja yu."Pinta Ragyl
"Ga usah Kak,aku bareng temen pulangnya."
"Ekhem.Karin,aku duluan yah,daaah."Ucap Frida sambil berlari pulang.
"Eh tunggu Frida."Teriak Karin.
"Nah,sekarang lu pulang sama siapa?,sama gua aja ya."
"Tapi."
"Gua ga bakalan macem-macem ko,gua bakalan anterin lu sampe rumah dengan selamat."Potongnya.
"Ga usah deh."
"Udah,ayo.Ga baik cewe secantik lu jalan sendiri,nanti kalo kenapa-napa siapa yang mau nolongin."Rayunya.
"Eeee...Yaudah deh ayo."
"Nah gitu dong.Tar yah gua ambil motor dulu di parkiran."
"Iya Kak."

Hari itu adalah hari yang terindah untuk Karin.Sekarang Karin menyadari perasaan apa yang sebenarnya ia rasakan terhadap Ragyl.

CINTA KARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang