Hei Hei Hei ini nih next part nya
hope you like it
*Shinta POV*
Aaaaaa… aku pengen teriak mengingat semua tingkah laku kak Rangga padaku. Saat ia mengatakan kangen, aku merasa ingin pingsan mendengarnya. Berlebihan?? Yam au bagaimana lagi. itulah yang kurasa sekarang.
Aku menyentuh ujung bibir dan tangan kananku yang disentuh kak Rangga tadi. Aku hanya tersenyum-senyum karenanya.
“Hallo cantik” jawabku setelah mengangkat telepon Riani.
“Gimana ketemuannya sama kak Rangga??? Cerita dong sama aku.”
“uhh rahasia dong. Ya sudah ya aku mau tidur dulu.”kataku berteka-teki dengan Riani. Biar saja dia penasaran. Yang penting sekarang aku pengen konsen bayangin kak Rangga.
“Dasar, kalo senang aja lupa sama aku. Tapi kalo sedih nyari-nyari aku”
“dadah” aku langsung menutup telepon tanpa menanggapi Riani.
*Riani POV*
“Ciaelah yang tiap hari kencan mulu…sampe lupa sama sahabat sendiri. Udah jadian belom, udah 2 minggu nih kencannya.”godaku pada Shinta. Wajahnya bersemu merah mendengarku.
“Lebay deh kamu. Aku cuma jalan-jalan doang kali. Itu bukan kencan namanya. Cuman makan doang, nemenin belanja keperluannya atau keperluanku kali. Lagipula aku gak jadian sama kak Rangga. Nembak aja belom.”terangnya panjang lebar padaku.
“uhh makan, nemenin belanja itu termasuk kencan kali. Terus masa belom jadian sih. Kak Rangga itu takut nembak gak diterima atau…” aku mencoba memanas-manasinya.
“atau apa???”tanyanya penasaran.
“atau…aduh aku takut ngomongnya.”ucapku menggantung.
“aduh, jangan buat aku penasaran dong. Ngomong aja susah amat sih”dia malah geregetan.
“atau…dia malah gak ada rasa sama kamu mungkin. Aduh sia-sia dong bantuanku. Besok kan udah pengumuman kelulusan dan berarti besok hari terakhir kamu ketemu sama kak Rangga. Pasti dia bakalan sibuk sama kuliahnya.”hahhaha kena kamu.
“Yaa mungkin kamu bener. Kayaknya kak Rangga memang gak bisa suka sama aku.” Kena deh, siapa suruh sibuk sama kak Rangga terus ngelupain aku.ckckck.
* * * * * * * * * * * *
*Author POV*
“Udah oke kok. Tenang aja.” Kata seorang wanita pada penelpon seberang.
“Bagus kalo begitu.” Jawab orang diseberang.
* * * * * * * * * * * * * * * *
Pengumuman UAN sebentar lagi. Para guru sedang mengurutkan nama siswa berdasarkan nilai mereka dan siapa saja yang lulus dan tidak lulus. Sedangkan dilain hal, semua siswa menjadi deg-degan menunggu pengumuman.
“Alhamdulillah aku lulus” Yuda mengucap syukur sembari melihat pengumuman yang telah tertempel dimading sekolah.
Ternyata semua siswa di SMA Yuda lulus dan Yuda mendapat nilai tertinggi.
“Selamat ya Yuda atas prestasimu”ucap Sherly pada Yuda. Ingin rasanya ia memeluk Yuda saat ini. Akhirnya ia hanya menjabat tangan Yuda.
“Terima kasih. Selamat juga karena telah lulus dan kamu juga masuk 10 besar nilai tertinggi kan?? Kalo gak salah, peringkat…oh iya 8.”kata Yuda mencoba mencairkan suasana yang terlihat kaku.
“Oh iya, terima kasih juga. Ya sudah, aku ke kantor guru dulu ya.” Pamit Sherly.
“Oh iya silahkan”
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait In Love
Genç Kurguawal dari sebuah kisah seorang gadis yang memendam perasaannya sejak lama kepada seorang pria. Dari awal melihat pria itu dia sudah jatuh hati, namun itu urung untuk diungkapkan karena dia merasa tidak pantas dan jelek. Padahal, kenyataannya, dia se...