Irene berjalan mendahului Mino. Sepanjang perjalanan dari restoran sushi, baik Irene maupun Mino tidak ada yang berbicara satu sama lain. Irene menghela napas panjang. Sudah hampir 8 bulan Irene berpacaran dengan Mino. Namun, hal-hal sederhana seperti itu saja Irene tidak tau.
Tentang Mino yang tidak suka Sushi. Tentang Mino yang tidak suka menunggu dan ditunggu, tentang Mino yang tidak suka mentimun dan hal-hal sepele yang tidak disukai Mino namun sering Irene lakukan untuk Mino.
Pergi ke restoran sushi, membuat Mino menunggunya, menyisihkan mentimun dan memberikannya kepada Mino dan... Irene benar-benar kesal dengan hal itu. Bahkan, Irene baru tau jika Mino dan Jennie dekat.
"Jennie mantan pacarku."
"Mwo?"
"Jennie mantan pacarku. Kami berpacaran semenjak kelas 3 SMA dan aku putus dengannya saat semester 1. Kamu belum ada waktu itu."
"..."
Bahkan, Irene baru tau jika Jennie Kim adalah mantan dari Song Mino.
"Mianhae, aku bener-bener ga bermaksud bohongin kamu."
Irene membalikkan tubuhnya lalu tersenyum kecil.
"No problem. Aku yang harusnya nanya. Lagipula, selama ini aku egois. Ga mentingin perasaan oppa."
"Itu gak bakal terjadi lagi. Tenang aja. Aku bakal lebih jujur ke kamu." janji Mino. Irene mengangguk. Perasaannya sedikit lebih lega. Mino mengusap kepala Irene dengan lembut.Lalu menarik tubuh kecil Irene kepelukannya. Irene menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Mino. Cukup lama mereka berepelukan. Sampai pada akhirnya, Mino melepaskan pelukan mereka.
"Yasudah, aku pulang dulu ya. Hati-hati."
"Oppa yang hati-hati. Rumahku kan diatas."
"Iya,,, aku tau. Jaljayo."
Irene melambaikan tangannya kearah Mino. Setelah Mino menghilang di persimpangan, Irene melangkahkan kakinya menuju rumahnya diatas. Irene melirik rumah tetangga barunya dibawah. Lampunya nyala. Berarti ada dirumah.
Irene naik kelantai dua. Rumah BaekHyun menyala. Rumah HeRin gelap. Kemungkinan gadis itu sedang tidur atau sedang bekerja. Irene melirik jam tangannya. Pukul 09.00 KST. Irene melanjutkan perjalanannya ke lantai 3. Ia ingin cepat-cepat tidur. Sungguh.
"Yak!!!Neo (Yak! Kamu)??"
Irene menatap kesal kearah lelaki yang sedang bersantai di balkon rumahnya.
Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun. Jika Kai atau Baekhyun yang melakukan hal itu, ia tidak akan sekaget ini. Lelaki itu merebahkan dirinya di tempatnya biasa duduk dan tiduran menatap bintang-bintang.
Diteriaki seperti itu, Sehun bukannya kaget. Namun lelaki itu hanya cengar-cengir.
Irene memasang wajah datar. "Sedang apa kau?"
Sehun bangkit dari posisi nyamannya. "Pemandangan disini bagus. Aku bosan. Jadi aku pergi kesini." Irene menghela napas. Lalu pergi melalui Sehun menuju pintu rumahnya. Ia lelah dan ingin tidur.
"Kau mau kemana?" tanya Sehun. "Tidur." jawab Irene singkat. "Ini baru jam 9 malam. Kau sudah ingin tidur?"tanya SeHun.
"Kau tidur saja. Jangan ganggu aku." kata Irene. Tangannya sibuk mencari kunci rumahnya.
"Aku tidak butuh tidur."
Irene menoleh. "Terserah kau saja." Irene masuk kerumahnya. Ia tidak peduli dengan hal-hal yang membuatnya pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You...
Fantasy[[Update suka suka]] Ketika kamu dekat... Aku tau, aku akan baik baik saja... Ketika kamu jauh... Aku tau, aku merasa kehilangan Tetapi ketika kau semakin dekat.. Aku tau, itu hanyalah angan... Karena aku tau,,, Semakin dekat dirimu... Akan sulit me...