~o§o~
Naruto
Pair (Sasusaku)
.
.
Disclaimer©Masashi Kishimoto
.
.
STORY
Love is not my style
E. T. Chen
(MINE)
.
.
GENRE
Romance, Family
.
Rated (T)
.
WARNING!
Alur gaje, typo dimana-mana, diksi ancur dsb~
♥️~
'Love is like the wind, you can't see it but you can feel it.'
— N. Sparks.
.
.
Sakura memperhatikan kamar Naruto yang memang tak banyak berubah dari 2 tahun yang lalu. Karena kesibukan masing - masing membuat mereka tidak sering bertemu. Apalagi Naruto semakin aktif dengan kegiatan klub basketnya, dan ia sering menyempatkan untuk sekedar kencan dengan kekasihnya. Sedangkan Hinata sibuk dengan berbagai kelas tambahan untuk calon dokter. Jadwal Ino semakin padat sebagai model, hingga harus berpergian. Sementara Sakura sibuk dengan lagu dan konsernya di Tokyo yang di sponsori oleh perusahaan Uchiha Corp.Sakura menyambar bola basket yang tergeletak disamping tempat tidur king size Naruto. Ia memantul - mantulkan benda orange itu ke lantai, menunggu Naruto. Ia menguap bosan sambil terus mamainkan bola itu, "Hei, bagaimana liburan Karin - nee? Kau tau aku terus dibuat sibuk saat Karin-nee tidak ada." curhatnya pada Naruto yang sibuk mengerjakan beberapa tugasnya.
"Ku dengar dia akan kembali saat persiapan pernikahannya." Ujar Naruto tanpa mengalihkan perhatiannya.
"Ah ya, kau kenal Fugaku-san?" tanyanya.
"Tentu, kenapa?" Naruto menatap Sakura dengan pandangan bertanya.
"Hm.. Aku melihat Sasuke berada dirumah Fugaku-san, apa mereka punya hubungan?" terlihat raut terkejut Naruto, namun tak bertahan lama, "Ehem, aku tidak tau, dia selalu tertutup denganku. Mungkin ayahnya?"
"Tidak mungkin, Fugaku-san terlihat masih muda, masa bisa punya anak sebesar Sasuke."
"Jmphh... Mungkin saja kan." kata Naruto.
"Kau tidak pulang? Aku akan mengantarmu." Sakura mengangguk lalu membereskan barang barang miliknya.
"Ku dengar Hinata akan pindah ke luar negeri?" tanyanya saat ditengah perjalanan.
"Ya, seperti yang kau dengar." jawabnya santai.
"Naruto, bagaimana rasanya pacaran?" Naruto hampir tertawa mendengar pertanyaan Sakura.
"Aku tak bisa menjelaskannya, lebih baik kau sendiri yang merasakannya." ucap Naruto.
"Kalau tidak mau memberi tau yasudah." balas Sakura kesal, sedangkan Naruto hanya mengangkat bahu acuh.
~♥️~
"Teme, kau masih ingat Sakura? " tanya Naruto sambil melahap roti isi miliknya. Sasuke mengangguk singkat. "Dia bertanya padaku tentang hubunganmu dengan Fugaku- jii san."
"apa yang kau katakan?"
Naruto mengendikkan bahu, "Aku hanya bilang, mungkin dia ayahmu."
Sasuke menyeringai. "Bagus. Dan kuharap kau tidak menceritakan apapun padanya." kata Sasuke lalu kembali fokus dengan novelnya.
Naruto asyik mengunyah makananya ketika seorang gadis berwajah galak menghampirinya. "Minggu kau." perintahnya pada Naruto, pemuda kuning itu tak mengindahkan perintah dari gadis itu, dan hal itu membuat gadis pirang itu geram.
"Menyingkir!" ulangnya lagi dengan nada tinggi. Sasuke menatap Naruto seolah memberikan kode agar pergi dari situ. Naruto yang mengerti langsung bangkit. Diikuti Sasuke. Shion yang melihat itu langsung memeluk erat lengan Sasuke. Sang empunya menatap sinis Shion.
"Menjauh lah dariku." nada datar Sasuke tak membuat Shion gentar.
"Sasu-koi, harusnya kau bersikap lembut padaku. Asal kau tau, kita ini ditakdirkan untuk bersama." perkataan Shion membuat Sasuke menatap jijik dirinya.
"Menyingkir lah, aku tak tertarik dengan sampah seperti mu." Naruto terbahak mendengar penuturan temannya, terlebih saat melihat wajah Shion yang memerah. Shion pergi meninggalkan mereka. Sedangkan dua pemuda itu tampak tak peduli.
"Kenapa tidak kau terima saja? Pfft. " dan Naruto sukses mendapat deathglare dari mata setajam elang itu. "dasar, manusia es sepertimu harus secepatnya mendapatkan cinta."
"Sayangnya, aku tidak percaya cinta." balas Sasuke sakarstik. Naruto menghela napas,
"Suatu saat teme." Sasuke menatap sinis Naruto. "Seandainya." gumamnya, membuat Naruto terdiam.
~♥️~
Sasuke memantul-mantulkan benda orange kesayangannya hingga menghasilkan suara yang lumayan keras jika saja kamarnya tidak kedap suara. Sudah pukul duabelas malam tapi dia masih juga belum tidur, entah kenapa ia menjadi gelisah ketika ia teringat ucapan Naruto padanya.
'terkadang cinta datang tanpa diketahui... '
Ia menghela napas panjang, lalu mengembalikan bolanya ke tempat semula. Ia kembali duduk sambil menatap jalanan kota Konoha yang mulai sepi, seperti rumahnya saat ini. Terkadang dia merindukan suasana hangat dan ramai dirumahnya, seperti dulu, andai saja ayahnya tidak melakukan kesalahan seperti dulu, andai saja kakaknya tidak pergi, pasti keluarga mereka akan baik-baik saja. Tapi, ia hanya bisa membayangkannya. Jika saja keluarga mereka masih utuh, pasti Sasuke tidak akan menutup hatinya. Dia selalu percaya, kalau cinta akan membuat orang lemah.
Kondisi ibunya yang kian memburuk akibat perilaku ayahnya dan kepergian kakaknya. Hanya karena cinta pada ayah dan kakaknya, ibunya menjadi seperti itu.
~♥️~
どこまでも続く道には
Tapi dia bertekad, bahwa tak akan ada seorang pun yang bisa menaklukkannya. Ia tersenyum sinis mengingat perkataan Naruto padanya. Ia memilih membaringkan diri dikasur nyamanya, dan mencoba untuk tidur.
~♥️~
[TO BE CONTINUED]
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE is NOT MY STYLE (COMPLETED)
RomanceSasuke, sang pangeran es yg susah ditaklukan dan tak percaya dengan cinta, selalu menganggap cinta adalah hal yang tidak sesuai dengan gayanya, hingga seorang gadis datang dan perlahan mengubah hidupnya.