LiNMS #5

7.6K 553 9
                                    

~o§o~
Naruto
Pair (Sasusaku)
.
.
Disclaimer©Masashi Kishimoto
.
.
STORY
Love is not my style
E. T. Chen
(MINE)
.
.
GENRE
Romance, Family
.
Rated (T)
.
WARNING!
Alur gaje, typo dimana-mana, diksi ancur dsb

~♥️~
'Love is a great beautifier.'
— L. M. Alcott
.
.
.


Sakura membuka pintu cafe langgananya. Hari ini dia tidak ada jadwal kuliah maupun konser, dengan penampilan tertutup tak akan membuat orang mengenalinya.
Dia menduduki meja kosong dekat jendela dan memanggil seorang pelayan disitu.

"Aku ingin memesan Strawberry milk shake dan kentang goreng. " 

"Dia!? " Sakura kaget menatap pelayan itu.

"Akan selesai dalam 20 menit. " bukan palayan tapi, lebih tepatnya pemuda bermata onyx yang akhir - akhir ini mengganggu pikirannya. Pemuda itu berjalan kearah meja disebelahnya, ragu - ragu ia menyapa pemuda itu.

"Hei." Sasuke melihat gadis berambut aneh sedang melihatnya. "Hn?"

"Err... Boleh aku duduk disini? " ia berdiri tepat didepan Sasuke, sedangkan pemuda Uchiha itu hanya mengangguk acuh.

Sakura menarik kursi didepan Sasuke. "Kau bekerja?" tanyanya.

"Kelihatannya?" Tanya Sasuke balik tanpa mengalihkan perhatiannya dari gadget. Seorang pelayan datang dan meletakkan pesanan Sakura.

Gadis pink itu menatap bingung kearah secangkir kopi hitam saat merasa ada yang salah dengan pesanannya, "Ano... Aku tidak memesan kopi, mungkin..." omongan gadis itu terpotong "Aku yang memesannya, dan kau boleh pergi."

Sakura kini bingung, padahal Sasuke masuk kesini sesudah dia, dan demi tuhan Sakura tak melihat Sasuke memesan apapun.

Sasuke yang mengerti isi kepala pink itu, mendengus geli. "Aku sudah sering kesini, jadi mereka tau apa yang ingin kupesan tanpa bertanya." mulut Sakura hanya membentuk 'o'  dibalik maskernya.

"Hah, begitu ya." ia mencomot kentang gorengnya lalu memakannya. "Ngomong-ngomong kau bekerja dimana?" Sakura mencoba untuk membuka pembicaraan.

"Sharingan Corporation." jawabnya singkat sambil menyesap kopinya.

Setelah selesai mengisi perutnya Sakura bangkit menuju kasir, belum sempat ia membayar, Sasuke dengan seenak jidatnya membayar semua pesanannya tanpa diminta.

Dalam perjalanan ia terus mengerutu kepada pemuda disebelahnya. Sasuke yang tak tahan mendengarnya membuka suara, "Bisa kah kau lupakan saja?"

Sakura menggeram kesal. "Ck, mereka pasti berpikir kalau aku ini cewek matre, dan popularitas ku pasti akan menurun." cerocosnya. Tanpa melihat dia sudah tidak berjalan lagi ditrotoar, sebuah mobil yang melaju kencang hampir saja menabraknya jika sepasang lengan kekar tidak menariknya. "Ah!" teriaknya ketika merasakan sakit di kakinya.

Sasuke menatap khawatir gadis itu. "Kau tidak apa-apa?" Sakura masih meringis perih. "Sakit..."

Sasuke menghela napas sejenak. Ia membungkuk didepan Sakura. Mai tidak mau dia harus menggendong gadis itu."Naiklah!" perintahnya tanpa mau dibantah.

Sakura melotot tak percaya, "Kau gila?"

"Kau ingin disini sampai malam atau kuantar sampai rumah?" Dengan terpaksa  Sakura naik keatas punggung kekar milik pemuda Uchiha itu. "Kau berat." komentarnya.

Sakura yang mendengar itu merona malu, lalu memukul bahu Sasuke. "Tidak sopan," omelnya.


~♥️~

いろんな事あるんだね


Sasuke kembali ke kantornya pukul empat sore. "Kakashi, bagaimana jadwal keberangkatan ku ke USA?" tanyanya pada pria berambut perak melawan gravitasi, dan memakai masker.

"Mereka bilang tidak masalah, dan mereka yang akan datang kesini. "jawabnya sopan.

"Hn, soal rapat bersama Hyuga corp? " Kakashi sibuk mengecek lembaran kertasnya dengan kerutan dikening.

"Mereka membatalkannya, "
  
"Apa? Bagaimana mungkin. "Sasuke menatap Kakashi tidak sabaran. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Mereka sudah bekerja sama dengan Uchiha Corp." jawaban simple dari Kakashi membuat Sasuke kesal.

Ia menggeram rendah, "Si tua bangka itu, beraninya dia." umpatnya. "Kita kecolongan, lain kali aku tidak akan bisa menerima ini. Kakashi pastikan perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kita tidak akan melakukan hal yang sama seperti ini." perintahnya. Kakashi mengangguk patuh.


~♥️~

Sakura memasukkan semua barang miliknya kedalam ransel.
Ia juga masih sibuk dengan lirik lagunya. Hingga seorang pemuda babyface mengganggunya. "Imouto-chan, apa yang kau lakukan." Sasori menyeringai ketika tangannya berhasil merebut kertas lirik adiknya.
   
"Nii-chan! Kembalikan." dengan tenaga monsternya ia memukul kepala Sasori, dan membuat si kepala merah itu meringis. Tenaga adiknya itu seperti monster jika sedang marah.

"Ittai.." Sakura tak peduli, lagipula siapa suruh mengganggunya. "Kau ini kasar sekali sih." cicit Sasori.
    
"Biarin, wekk." Sasori mendengus kesal.

"Memangnya apa yang sedang kau buat sih?" tanyanya lagi.

"Aku sedang membuat lagu baru, tapi dua kalimat lagi aku tak tau harus mengisi apa." curhatnya pada Sasori.

"Itu tentang cinta kan?" Sakura mengangguk. "Ulang saja bagian ini." tunjuknya. "Dan ubah lirik yang ini." lanjutnya.

"Kyaa... Kau memang pintar Saso-nii, tak ada ruginya Karin-nee mau menikah denganmu." perkataan Sakura sukses membuat sebuah tangan menjitaknya keras.

"Kau ini, tak ada bedanya antara mengejek dan memuji." Dumel Sasori.


~♥️~
[TO BE CONTINUED]

LOVE is NOT MY STYLE (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang