~♥️~
“Love is like war: easy to begin but very hard to stop”
.
.
.Sasuke mematap kertas tebal persegi panjang dengan ukiran emas disisinya. Ia tampak berpikir, lalu menghembuskan napas. Ponselnya berdering menampilkan nama sahabat kuningnya.
"Hn?" gumamnya. "Ntahlah, dobe. Kurasa aku tidak akan datang." balasnya.Sasuke menggerutu kesal, "Baiklah, dobe. Aku akan datang. Kau puas?" ujarnya lalu mematikan sambungan telepon. Ia beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju dapur.
Pemuda itu nampak menikmati buah merah segar miliknya. "Kau tak banyak berubah, tetap menyukai buah merah itu." sebuah suara memecahkan konsentrasi Sasuke pada aktivitasnya."Mau apa kau disini?" Sasuke menatap tajam Fugaku.
"Hanya ingin melihat keadaanmu." ujarnya santai. Sasuke mendengus pelas,
"Katakan, aku tak punya banyak waktu." Fugaku menyeringai mendengarnya.
"Seperti biasa, selalu to the point. "pria paruh baya itu menarik salah satu kursi diseberang Sasuke. "Apa kau akan menghadiri acara pernikahan saudara Sakura itu?" Sasuke hanya bergumam."Souka, aku juga akan pergi."
Sasuke memasang wajah terdatarnya. "Hn, kalau begitu, anggaplah kita tak saling mengenal, itu lebih baik bagi kita." balasnya lalu meninggalkan Fugaku sendiri.
~♥️~
Sasuke menatap tampilannya yang tampak rapi, rambut yang hampir panjang ia potong sedikit, tubuh kekarnya dibalut dengan tuxedo hitam.Ia membawa sebuah kado yang dibungkus rapi berwarna hitam.
Mengambil kunci mobil lalu berjalan menuju mobil Bugatti berwarna merah.Memarkirkan mobil tak jauh dari tempat acara. Ia memasuki ruangan yang dirancang mewah, warna merah mendominasi setiap perabotan.
"Teme!" Naruto melambaikan tangan kearah Sasuke. Mata onyx itu menangkap sesosok merah muda diantara teman-temannya.
"Akhirnya kau datang juga teme," ujar Naruto lebay."Berisik, dobe." ia menuju sepasang pengantin baru yang sedang menyapa tamu lainnya. Pengantin wanita sontak tersenyum senang melihatnya.
"Ku pikir kau tidak akan datang." ujar wanita itu."Awalnya aku tak berniat datang, tapi si bodoh itu memaksa ku." ungkapnya.
"Terserahlah, yang penting kau datang." kata Karin.
"ini." ia menyodorkan sebuah hadiah pada Karin. "Dan Selamat." lanjutnya.
Karin tersenyum bahagia, "Kau tau, Sasuke. Kau adalah sahabat terbaikku, aku menyayangimu." Karin memeluk erat tubuh Sasuke, yang dibalas elusan sayang dikepalanya.
"Ehem..." deheman dari pengantin pria membuat Karin tersentak, sedangkan Sasuke hanya memutar bola mata malas.
"Nah Sasuke, ini suamiku. Sasori-kun, ini sahabatku. Uchiha Sasuke." Sasori sontak terkejut lalu menampilkan senyum misterius,
"Ah, kau Sasuke. Senang berkenalan denganmu." Sasuke membalas jabatan tangan Sasori, "nikmatilah pestanya."
"Tes... Baiklah, sebelum acara puncak, kami akan mempersembahkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi kita Haruno Sakura."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE is NOT MY STYLE (COMPLETED)
RomanceSasuke, sang pangeran es yg susah ditaklukan dan tak percaya dengan cinta, selalu menganggap cinta adalah hal yang tidak sesuai dengan gayanya, hingga seorang gadis datang dan perlahan mengubah hidupnya.