27. Nathan's Dark Side (1)

6.3K 255 4
                                    


Alika melihat Nathan yang lebih banyak melamun dan tak banyak bicara dari biasanya sejak dari pulang kerja kemarin dan mimpi buruk itu semalam. Bahkan, ia terlihat mengabaikan kedua anaknya yang merengek-rengek meminta perhatian ayahnya yang biasanya tak pernah absen mengajak mereka bermain. Selelah apa pun ia pulang bekerja, ia selalu menyempatkan waktunya untuk mengasuh mereka sebagai obat penghilang lelahnya. Sebagai istri, Alika sangat sedih melihat lelaki yang dicintainya, ayah dari anak-anaknya terlihat berubah menjadi sosok yang acuh dan seperti tidak peduli lagi dengan keluarganya.

"Assalamualaikum!" Alika yang sedang menyapu lantai teras depan mendongakkan wajahnya dan melihat suaminya yang baru pulang. Ia tersenyum sambil meraih tangannya untuk menyalaminya.

"Walaikumsalam. Baru pulang, Mas?" tanya Alika. Nathan hanya mengangguk tanpa menjawabnya. Alika menghela nafasnya.

"Udah sholat?"

"Udah." jawabnya singkat. Nathan langsung masuk ke dalam tanpa berkata apa-apa lagi. Bahkan, ia tak menanyakan kabar kedua anaknya seperti biasanya atau mencium perutnya. Air mata meluncur dari matanya. Alika langsung menghapusnya segera agar tidak ketahuan suaminya kalau diam-diam ia menangisinya. Ia tak mau terlihat lemah meskipun masalah rumah tangga sedang mengujinya saat ini. Ia harus kuat karena ia adalah seorang ibu, meskipun hatinya tak pernah berhenti bertanya apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama perubahan spontan dalam diri suaminya. Apakah ada wanita lain lagi dari masa lalu suaminya? Apakah diam-diam Nathan tergoda dengannya? Ia sejujurnya sangat khawatir akan hal itu mengingat siapa suaminya di masa lalunya.

***

Alika melihat Nathan yang sedang fokus dengan ponselnya di atas kasur. Kedua anaknya sudah tertidur 20 menit yang lalu setelah disusui oleh Alika. Ia menghela nafasnya sejenak. Ia tak mau terus berlama-lama dalam keadaan yang tak jelas seperti ini. Dihampirinya suaminya dengan perlahan.

"Mas...." panggilnya pelan. Nathan mendongakkan wajahnya dan hanya menatap istrinya datar.

"Apa?" bahkan, nadanya terdengar datar tanpa ekspresi. Alika mencoba menguatkan hatinya.

"Maaf, aku perhatikan sekarang Mas terlihat acuh dan dingin kepadaku. Maafkan aku harus mengatakan ini, tapi jujur, aku sangat sedih dengan perubahan sikap Mas yang tiba-tiba. Bahkan kepada anak-anak kita. Sebenarnya ada apa dengan Mas? Kenapa Mas seperti menghindari kami?" Alika tak kuasa menahan air matanya yang akhirnya turun juga membasahi wajahnya. Nathan terkejut.

"Aku perempuan biasa, Mas. Melihat suaminya mengacuhkan istri dan anak-anaknya, hatiku sangat hancur dan sakit, Mas. Kalau Mas sudah tidak nyaman dan ada perempuan lain di luar sana yang membuat Mas lebih tertarik, bilang padaku! Aku hanya butuh kejujuran di antara kita!!" ucap Alika yang mulai terbawa emosi. Nathan terlihat diam tak bergeming. Mata hitam kelamnya menatap lurus mata indah istrinya.

"Kenapa Mas diam aja ? Apa itu benar, Mas?" desak Alika yang sudah gelisah dan tak sabar dengan aksi diam suaminya.

"Apa kamu siap jika kamu mengetahui sesuatu tentangku sekarang? Apakah kamu akan tetap di sisiku jika seandainya aku adalah lelaki yang tak sepatutnya kamu harapkan dan kamu banggakan?" Alika terkejut dengan ucapan suaminya.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mas? Aku ini istrimu. Kita sudah mempunyai 3 anak. Sudah kewajibanku untuk menerima segala kekurangan suamiku karena aku berharap kita tak pernah berpisah sampai kapan pun selain maut. Mas tahu kan kalau aku ini adalah tempat Mas untuk mencurahkan segala keluh kesah Mas dan pengobat lelah? Begitupun aku yang menjadikan Mas sebagai tempat aku bersandar dan berlindung sebagai kepala keluarga. Mas jangan pernah ragukan aku! Aku mencintaimu dan menyayangimu, dan anak-anak kita adalah bukti cinta kita. Mas kan yang selalu bilang itu?" ucap Alika sambil menyentuh lembut lengan kekar suaminya. Nathan menatap intens istrinya yang sangat dicintainya. Apakah sudah saatnya Alika mengetahui semua tentang hidupnya?

Heaven In Your Eyes (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang