21. Ibu Baru

6.8K 290 0
                                    


Kini Alika sudah memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Ia sudah resmi berhenti bekerja dan fokus untuk mengurus kedua anak kembarnya. Semakin hari, kedua anak kembarnya tumbuh semakin lucu dan menggemaskan dengan mata sipit dan wajah imutnya. Ian semakin mirip dengan Nathan dan Ira adalah Nathan versi perempuan. Alika sering mencubit gemas pipi gembil kedua anaknya, bahkan tak jarang mereka sampai menangis. Tak terasa, kini usia mereka sudah menginjak 4 bulan. Mereka semakin bertambah montok saja dan juga pipi gembilnya yang seperti bakpau membuat siapa pun ingin menggigitnya gemas. Alika sedang memandikan kedua anaknya di kamar mandi di sebuah bak khusus untuk bayi yang berukuran lumayan besar.

"Anget ya sayang airnya? Jadi gak mau udahan." Alika sedang membasuh tubuh mungil kedua anaknya yang asyik berkecipak dalam air hangat. Mereka bermain air dengan riangnya sambil bergumam tak jelas. Alika hanya tertawa melihat tingkah lucu dan menggemaskan anak-anaknya.

"Udahan yuk, ah! Nanti kalian masuk angin." bayi kembar itu tak mau beranjak dari bak mandinya. Mereka merengek-rengek tak ingin beralih ke gendongan ibu mereka.

"Ayo, ah! Nanti airnya jadi dingin. Udah ini kalian minum dulu, ya! Sekarang kalian dandan yang cakep dan cantik dulu, oke?!" Alika mengangkat putranya terlebih dahulu dan membalutnya dengan handuk dan kemudian putrinya. Ia mengangkat kedua bayinya di sisi kiri dan kanannya menuju kamar, lalu membaringkannya di kasurnya.

"Sekarang kalian pake ini dulu ya biar harum!" Alika membalurkan minyak telon di tubuh kedua bayinya dan juga bedak tabur sampai ke wajahnya. Ia memakaikan pampers di tubuh keduanya dan baju bayi biru untuk Ian dan pink untuk Ira. Alika menatap puas kedua anaknya."

"Alhamdulillah..., akhirnya beres juga. Nah, sekarang kalian udah pada cakep dan cantik. Waktunya untuk mimi!" Alika mengangkat putrinya terlebih dahulu untuk disusui. Ia mengeluarkan payudaranya dan mengarahkannya pada mulut mungil putrinya yang langsung dilahap olehnya. Alika tertawa.

"Udah haus ya putri cantik Bunda? Minum yang kenyang ya, sayang!" ucapnya lembut sambil menepuk-nepuk pantat bulat putrinya. Tiba-tiba, putranya menangis. Alika langsung menolehkan wajahnya dan tersenyum.

"Wah..., jagoan Bunda pengen minum juga, ya? Tunggu Adek dulu ya sayang bentar!" meski kerepotan mengurus dua bayi sekaligus, tapi Alika senang menikmati perannya sebagai seorang ibu baru yang ternyata memberikan pengalaman tersendiri yang sangat berarti baginya. Menjadi seorang ibu tak seperti yang pernah dibayangkannya, membuat kita semakin stress dan menambah beban. Semua itu tak berarti karena kasih sayang yang tiada batas seorang ibu kepada anaknya.

***

Alika sedang memasak di dapur untuk menyiapkan makan malam nanti. Ia sedang memotong wortel dan kentang. Hari ini ia akan membuat sayur sop, perkedel kentang, dan sambal terasi. Setelah semua sayuran itu beres dipotongnya, ia mencucinya di kamar mandi dan langsung memasukkannya ke panci yang berisi air yang sudah dipanaskan. Ia mengambil kentang rebus di baskom kecil warna merah untuk dihancurkan.

"Assalamualaikum!" seru seseorang sambil membuka pintu rumah.

"Walaikumsalam." Alika menghentikan aktivitasnya sejenak dan menghampiri suaminya untuk menyalaminya. Nathan mencium kening istrinya.

"Masak apa hari ini?" Nathan melongokkan wajahnya ke arah dapur.

"Sayur sop, perkedel kentang sama sambal terasi." Nathan tersenyum senang.

"Wah..., udah gak sabar nih pengen cepet-cepet nyicipin." Alika tertawa pelan.

"Mana si kembar?" tanya Nathan sambil masuk ke kamarnya. Dilihatnya kedua bayinya yang sedang menggeliat-geliat ke kanan dan kiri di kasur dengan alas warna coklat bergambar teddy bear. Nathan tersenyum lebar dan menghampiri mereka.

Heaven In Your Eyes (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang