2

389 36 3
                                    

Bella hanya mundar-mandir dikamar. Dia tak nyaman, dia ingin keluar. Tetapi, memikirkan rasanya memakai high heels, membuatnya berfikir dua kali. Akhirnya Bella memutuskan untuk keluar. Namun, saat ia menarik pintu, tak ada pergerakkan yang terjadi.

Mendorong atau menariknya pun tak ada hasil. Walau sudah ditambah tenaga, usahanya nihil. Pintu tak mau terbuka.

"t-tunggu.. aku dikunciin?" gumam Bella. Bella pun menghela nafas kasar dan duduk di pinggir kasur. Hingga pintu kamarnya terbuka dan membawa harapan untuk Bella.

Seorang pelayan yang pernah ia lihat diruang makan terlihat panik. Dengan bercak darah di sekujur tubuhnya.

"a-ada apa?" panik Bella.

"t-tolong s-saya-"

Craashhh

Bella membelalakkan matanya. Saat menyadari cakar hewan yang menembus tubuh pelayan itu. Bella menutup mulutnya tak percaya. Menahan suara isakan karena takut terdengar. Air matanya sudah meluncur bebas. Dia takut.

Kemudian serigala itu mulai memakan tubuh pelayan. Sangat rakus hingga tak ada daging yang tersiksa. Ketakutan Bella meningkat. Membayangkan jika ia akan menjadi 'makanan' selanjutnya. Setelah habis, Serigala itu melolong dan langsung menatap Bella.

Bella bangkit dan berjalan mundur dengan perlahan.Namun, semakin ia mundur, semakan serigala itu maju. Dan saat Serigala itu berada di posisi yang tepat, ia langsung melompati kasur dan berlari keluar. Namun pelariannya sedikit terhambat.

Kecepatan dan reflek Serigala itu patut diancungi jempol. Hanya saja gerakkannya terlambat sepersekian detik. Serigala itu hanya dapat menggores lengan kanan Bella. Membuat Bella meringis.

Tak peduli dengan cakaran, Bella berlari sekencang mungkin. Walau dia sudah memperhitungkan bahwa Serigala itu dapat mengejarnya, Bella tak menyerah.Bella membuat sebuah keputusan. Karena itu Bella menuju kearah ruang makan. Entah dilantai berapa ini, dia yakin didepan ada jendela besar dan dia harus lompat.

'setidaknya aku tak akan mati digigit serigala lapar'

Setelah lama berlari, Bella menemukan jendela besar yang dia maksud. Saat sudah berada didepan jendela, Bella langsung melompat kesana. Menabrak kaca dengan pundak kanannya dan terjun bebas. Tubuhnya terasa perih saat menabrak jendela. Lengan kanannya bertambah parah. Luka cakaran belum sembuh, ditiban dengan luka tabrakan kaca. Kemudian Bella memejamkan mata saat melihat hamparan tanah dibawahnya.

'aku akan mati!'

Namun perkiraannya salah. Seseorang menangkap tubuhnya dengan mudah dan meletakkan tubuh Bella dibawah pohon.

"k-kau?!" Bella terkejut saat melihat tubuh Sean yang penuh luka.

"Milea menyuruhmu diam" ucap Sean.

Bella menunduk, "a-aku terpaks-" Lalu Bella terpaku menatap mata Sean yang berwarna merah terang. Lebih terang dibanding warna yang biasa.

"S-Sean?" tanya Bella. Dia sedikit takut melihat iris mata Sean.

Sean sedikit terkejut akan suara Bella. Sebisa mungkin dia menahan 'rasa laparnya'. Entah itu berhasil atau tidak.

"kenapa lompat?" tanya Sean singkat.

Saat Bella hendak menjawab, terdengar suara geraman kencang. Membuat Bella menarik Sean dan bersembunyi dibalik pohon. Dan disanalah dia. Serigala hitam pekat yang tadi mengejar Bella. Terlihat sedang mengendus udara.

"jangan bernafas. Nafasmu bau" ketus Sean yang membuat Bella bingung.

'e-eh? M-maksudnya?'

[DROP] Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang