8

201 28 4
                                    

Bella sudah tersadar daritadi. Namun ia memutuskan untuk diam. Sentuhan di keningnya barusan membuat Bella sedikit terganggu dan terpaksa membuka matanya.

Dan untungnya, percakapan mereka tidak terdengar di telinga Bella. Karena Bella masih setengah sadar. Kepalanya berdenyut kencang. Ingatannya akan pesta seolah menghilang.

Aneh..

Bella yakin bahwa ia mengikuti pesta itu. Bella yakin bahwa ia datang ke pesta itu bersama yang lainnya. Lalu mengapa ia tidak mengingat apapun? Apa kepalanya terbentur sesuatu hingga ia melupakan pestanya?

Bella bangun berjalan menuju cermin. Memperhatikan bayangannya. Lagi-lagi ia merasa aneh. Bella yakin kalau sebelumnya ia memakai gaun. Dan sekarang ia hanya memakai baju tidur. Namun ada satu yang menarik perhatiannya. Seperti luka goresan yang berada dilehernya.

Bella memperhatikan luka iti dengan seksama. Kemudian sekelibat ingatan tentang cekikan muncul. Seperti hendak mendobrak ruang memori Bella.

"Akhh.." Bella memegangi kepalanya. Sakit dan berdenyut.

Tak lama setelah itu, sakitnya menghilang. Membuat Bella mengehela nafasnya.

'Apakah aku hilang ingatan? Tidak mungkin..'

Bella segera berganti pakaian. Ia mendapati dress pastel selutut. Setelah itu, ia langsung keluar kamar. Mencari seseorang yang bisa ditanya. Tujuannya hanya satu, Haruto.

Bella ingat kalau Haruto adalah orang pertama yang memberitahu Bella mengenai pesta. Pasti Haruto tahu sesuatu. Hanya saja, Bella sedikit ragu. Tempat ini luas. Bagaimana ia menemukan Haruto?

Bella berjalan mengelilingi rumahㅡistana. Kemudian menuruni tangga hingga tiba di taman belakang. Tempat yang sedikit familiar.

"A-aku seperti kenal tempat ini" gumam Bella.

Bella hanya memperhatikan sekeliling. Perasaannya mengatakan bahwa dia pernah disini, namun otaknya mengatakan tidak.

Lagi. Sesuatu kembali mendobrak ruang memorinya dengan kencang. Terputar dengan jelas hingga menyebabkan Bella sedikit pusing.

Ingatan yang terhapus telah kembali setengah. Sekarang Bella ingat. Ia memang pernah ada disana. Namun ingatannya sedikit terpotong. Ia hanya ingat sampai ia melihat Sean meninju laki-laki aneh itu hingga terpental.

Kemudian tangan Bella gemetar hebat. Ia tidak takut dengan ingatan itu. Dia tidak merasa takut mengingat bahwa semalam ia dicekik hingga diangkat. Dia juga tidak takut pada tinjuan Sean yang bisa membuat orang lain terpental. Namun..

"S-Siapa yang menghapus ingatanku?"

Dia takut pada seseorang. Atau mungkin yang dia takuti bukan orang? Tak ada manusia yang bisa menghapus ingatan manusia lain. Lagipula, Bella sangat yakin kalau ingatannya dihapus dengan sengaja. Tak mungkin kan kalau penyebab Bella hilang ingatan itu karena kepalanya terbentur sesuatu?

Mungkin bisa, tapi seharusnya, saat ia terbangun, ia ada dirumah sakit. Dan lagi, Bella baik-baik saja. Kecuali luka dilehernya.

Kemudian suara lolongan kembali terdengar. Membuat Bella langsung membalikkan badannya dengan panik. Segala macam pikiran negative telah menguasai.

'S-serigala? J-jangan bercanda..'

Namun entah mengapa, Hati Bella tidak merasa takut. Mungkin dia panik, tapi hatinya seolah bilang bahwa semuanya tidak apa-apa.

Bella pun memutuskan untuk mengendap masuk. Tujuannya satu. Pintu Utama.

ㅡbrughh..

Bella sedikit terkejut. Mendapati Reina berada di belakangnya. Dan lagi, kapan Kiera kesana? Bella tak msrasa ada pergerakan apapun dibelakangnya.

[DROP] Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang