26

53 4 3
                                    

Kepala Bella kosong seketika.

Matanya hanya terfokus pada satu titik.

Tak memperdulikan werewolf yang sedang menyantap jantung haruto.

Matanya tetap memandang kearah satu titik.

Walau sekarang tubuh Haruto tidak lagi utuh seperti beberapa detik yang lalu.

Dunianya hancur dalam hitungan detik.

'Bangun..'

Dalam hatinya ia merapalkan segala ucapan yang terfikir olehnya.

'Bangun Haruto!!'

Tidak. Bahkan Bella pun tau bahwa laki-laki itu tak akan pernah terbangun. Ia hanya tak ingin tau tentang kenyataan pahit ini. Ia hanya ingin menganggap semuanya mimpi.

"HARUTO BANGUNN!!" Ia memukul tanah. Membuat tanah itu bergetar dan segala makhluk yang ada di sekitar Haruto terlempar seketika.

Bella bangkit dan menghampiri jasad Haruto yang sudah tak bernyawa. Kaki dan tangan Haruto sudah terkoyak. Ia tak peduli dan tak jijik.

Bella menganggkat kepala laki-laki itu dan meletakkannya diatas pahanya.

Sungguh.. air mata Bella sudah berjatuhan memenuhi wajah Haruto yang tampak tenang.

Bahkan diakhir hayatnya..

Haruto tersenyum bahagia. Seakan lepas dari beban yang telah ia pikul selama ini.

"Ha.. ruto.. b-bangun.." isak tangisnya semakin kencang tak kala mata itu sudah tak terbuka lagi.

Persetan dengan dada Haruto yang bolong dan darah yang merembas ke pakaiannya. Persetan dengan dirinya yang dikelilingi oleh musuh. Persetan dengan ledakan aneh saat ia memukul tanah. Persetan juga dengan kertas yang ditemukan Bella dalam saku celana Haruto.

"Wah wah kau benar-benar unik"

Bella menatap nyalang kearah Devon.

"Aduh jangan menatapku seperti itu dong manis. Ah.. sayang sekali kekasihmu harus mati tanpa ucapan selamat tinggal.."

Bella menggertakkan giginya, "BERANINYA KAU!!"

Dalam hitungan detik, tubuh Bella sudah ada dihadapan Devon. Tak memperdulikan apa yang barusan terjadi, Bella langsung mencekik leher Devon dan membantingnya ke tanah.

"Ghakk--"

Devon menyemburkan darah ketika Bella membantingnya. Bahkan tanah sekitar pun retak, membuat dhampire dan werewolf yang tersisa menatap ngeri.

Namun mereka juga tidak bisa tinggal diam saat pemimpin mereka diserang.

Dua orang werewolf setengah bertransformasi dan langsung menerjang ke arah Bella.

Bella pun menatap nyalang kearah mereka dan dalam sekali tatapan, tubuh werewolf itu membeku. Terkunci tak bisa bergerak. Kedua netra keemasan werewolf itu pun tak bisa mengalihkan pandangan mereka dari netra ruby itu.

Sangat indah namun mematikan. Dan benar saja, tak lama setelah adegan tatap-tatapan itu, tubuh mereka berdua tergeletak tak bernafas.

Bella kembali menatap kearah Devon.

"Beraninya kau!! Beraninya kau membunuh Haruto?" Retakan tanah bertambah saat Bella 'memperdalam' cekikannya.

Devon tersenyum sinis, "u-ups.. kurasa.. waktu kita t-telah selesai"

Dan dalam secepat kilat beberapa Vampire datang. Membuat pikiran Bella teralihkan sejenak. Devon tak bisa membiarkan kesempatan itu dengan percuma. Ia segera melepaskan diri dan kabur.

[DROP] Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang