Sean berdiri tegak dan menatap Rick penuh kebencian. Irisnya berubah menjadi merah terang, tanda bahwa ia memang murka. Surai merahnya yang tertiup angin, terlihat seperti api yang membara di malam hari.
Sean memang murka. Kelakuan Rick sudah melewati batas. Bukan. Bukan perasaan karena orang yang dicintainya dilukai. Karena memang kenyataannya Sean tidak jatuh cinta pada Bella. Dan tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun.
"Ahahaha!" Rick tertawa kencang. Membuat Sean semakin melihatnya dengan tajam. Seolah-olah matanya dapat membelah tubuh Rick menjadi dua.
Bella hanya diam dan gemetar. Melihat kejadian yang begitu cepat hingga otaknya pun tak bisa memproses.
"Kenapa? Kau takut aku membunuhnya? Karena kau mencintainya bukan?!" Tanya Rick disela tawanya.
Sean mengepalkan tangannya. Kuku-kukunya mulai memanjang, siap memenggal kepala cecunguk didepannya.
"Tidak," jawab Sean singkat. "Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran."
Rick tidak mengindahkan perkataan Sean dan malah tertawa kencang. Walaupun begitu, entah kenapa hati Bella malah sesak. Ia merasa, itu bukan tawa bahagia ataupun tawa jahat. Melainkan, tawa keputusasaan..
"Hei hei Sean" Rick mulai bangkit berdiri dan menatap Sean tepat dipupilnya, "kau tau tidak perasaan adikku? TAU TIDAK?!"
Sean bungkam. Ia diam bukan karena tidak tahu jawabannya. Ia pun mulai melonggarkan kepalannya.
"Seperti orang gila! Meminta-minta sebuah perasaan yang tak pernah tergapai! Ia hanya minta sedikit! Dan kau? Tidak peduli!" Jelas Rick.
"Terserah apa katamu" tukas Sean.
"Tentu! Dan akan selalu begitu"
Rick melesat cepat kearah Sean. Tanpa Sean sadari, kuku Rick mencuat panjang. Dengan gerakan cepat, Rick mengarahkan kukunya kearah Sean. Namun bukan Sean namanya. Ia mengetahui gerakan Rick, dengan cepat ia memutar tubuhnya.
"Kau melupakan tentang sesuatu"
Buaaghh
Kaki Rick menendang kearah Sean. Hampir mengenai perut Sean, jika ia tidak reflek menangkis.
"Benarkah?" Tanya Sean.
Sean mencengkram pergelangan kaki Rick. Namun memang tidak pernah semudah itu. Rick mengarahkan kakinya yang satu lagi kearah kepala Sean, dan tentu bisa dihindari Sean. Rick sudah menduganya, karena niatannya dari awal adalah membuat Sean melepaskan cengkramannya.
Fokus Sean teralihkan untuk menghindari serangan Rick. Hingga akhirnya ia melepaskan cengkramannya. Tanpa disuruh, Rick melompat kebelakang.
"Ahaha karena itu aku menyukai cara bertarungmu. Sulit dibaca"
Rick kembali menerjang. Menyerang Sean menggunakan kakinya kemudian mengarahkan tangannya hingga berhasil menggores pipi Sean walaupun percuma karena lukanya cepat menutup. Dan dengan cepat, Sean mengarahkan kakinya kearah kepala Rick. Menendang kepalanya kearah bawah hingga menimbulkan retak pada tanah.
Sean meletakkan kakinya pada punggung Rick. Menyebabkan Rick merintih kesakitan. Tangan serta kuku Sean siap mencabut jantung Rick dari belakang.
"Ucapkan selamat tinggalㅡ"
Gyutt..
Entah apa yang merasuki Bella untuk melakukannya. Ia memeluk tubuh Sean dari belakang dengan erat.
"A-apa yangㅡ.."
"Hentikan! K-kumohon hentikan!" Ucap Bella. Ia memejamkan matanya, takut melihat kejadian bunuh-membunuh didepan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DROP] Beauty And The Beast
VampiriAmaizing cover By: @ShagaSilverish [DROP] ⚠WARNING! AUTHOR TAK BISA MENULIS ROMANCE, JADI JANGAN BERHARAP LEBIH (?)⚠ Layaknya cerita Beauty And The Beast yang populer dikalangan banyak orang. Layaknya Putri Belle yang bertemu dengan Beast. Bella jug...