20

84 8 0
                                    

*Di lain tempat*

"Lama tidak berjumpa" sapa seorang laki-laki yang sudah terlihat berumur. Tentu, dia bukan Vampire yang terlihat awet muda.

Ash hanya melirik laki-laki itu dari sudut matanya.

"Siapa?"

Laki-laki itu mengkerutkan keningnya. "Oh! Kukira kau dia. Padahal yang kubutuh kan itu diaㅡ"

Ucapannya terpotong saat ia sadar ada cakar tajam di lehernya. Mungkin jika ia menelan ludahnya, lehernya akan terluka. Mengingat jarak cakar itu dengan lehernya sangatlah dekat.

"Dia bawahanmu?"

Ash memejamkan matanya. Dan seketika iris matanya langsung berubah.

"Devon" ucap Ash dengan intonasi yang sangat rendah.

"Oh hello! Sudah lama aku tidak melihat wajahmu. Upsㅡmaksudku bertemu denganmu. Bagaimana kau bisa memakai tubuh anak itu?"

Ash tersenyum bengis. Ia bangkit dan langsung berjalan mendekat kearah Devon. Ia memberikan tanda pada Aira untuk menurunkan cakarnya.

"Maaf tapi, tuanku adalah Ash. Kau tak berhak memerintahku" ucap Aira.

"Ck" decih Ash.

Ash langsung melesat dan mencekik Aira. Mengangkatnya keatas. Ia tersenyum miring saat mendengar rintihan Aira. Kemudian ia langsung melempar tubuh Aira hingga membentur dinding.

"Tidak berguna"

Devon yang melihat hanya bisa bertepuk tangan. Sungguh indah pertunjukkan ini.

"Bagaimana kabar Kakek tua itu?" Tanya Ash.

Devon menghentikan aksinya. "Kejam sekali. Usianya sama denganmu loh"

Ash melipat tangannya sambil tersenyum miring. Membuat ketampanannya bertambah. "Kau lupa kalau usia Vampireku tidak bertambah?," Ledeknya, "aku bertanya keadaanya. Apakah peti kirimanku sudah digunakan?"

Devon berjalan mengitari ruangan. Kemudian pandangannya jatuh pada Aira yang sedang berusaha bangkit. Dibantu oleh Ains yang sudah datang entah kapan.

"Aku juga tak tau keadaanya. Yang ku tau, dia bersama istrinya mengadopsi anak di dunia manusia. Lousè memang pandai dalam menyembunyikan dirinya"

Tidak. Tidak ada yang salah dalam ucapan Devon. Lousè Worth. Vampire pengkhianat itu masih hidup hingga saat ini. Namun ia memutus hubungannya dengan dunia Vampire. Menikmati hidupnya di dunia manusia bersama istrinya.

"Cecunguk itu benar-benar.. tapi ngomong-ngomong, kenapa kau disini?"

Devon membalikkan badannya dan menatap Ash sambil tersenyum miring.

"Minggu lalu aku dapat surat yang sepertinya dari Lousè. Ia bilang kau sangat lambat dalam bekerja. Ia tak mau kejadian lama terulang akibat kelalaianmu. Jadi, ia menyuruhku untuk memberikan hadiah pada mereka"

~***~

Bella membelalakkan matanya saat menyadari perbuatan Sean. Rasa sakit dan perih saat menyadari darahnya ditarik keluar secara paksa membuat ia memukul-mukul dada Sean dengan kuat. Walau kekuatannya mungkin tak terasa sama sekali untuk Sean. Hingga Bella mendorong tubuh Sean dengan kuat. Membuat luka akibat taring Sean menjadi lebar. Ia pun langsung menampar wajah Sean.

Ia memegang lehernya hingga tanpa sadar air matanya terjatuh.

Victoria hendak bersuara, namun salah satu Prajurit memotongnya lebih cepat.

"Maafkan hamba Ratu, namun sesuatu telah terjadi"

"Ada apa?" Tanya Victoria menggunakan nada anggunnya. Semakin membuat Milea mual.

[DROP] Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang