part 7 date

679 100 7
                                    

Jihyo pov

Setelah mengisi perut kami, dia mengandeng tanganku menuju taman bermain. Sudah lama kami tak pernah bermain bersama, kami bahkan tersenyum bahagia saat menaiki boom boom car dan saling menabrakkan mobil milik kami. Kami makan cotton candy sambil duduk disebuah bangku taman, aku tertawa melihat wajahnya yang sengaja dia tempelkan secuil cotton candy miliknya hingga membentuk kumis

"Hya!" kataku sambil meniru kelakuannya dan memperlihatkan hasilnya

Dia ikut tertawa keras sambil memegangi perutnya, tak lama dia mulai mendekatkan wajahnya padaku

"Hya mau apa?"

"Kita naik roller coaster yuk" katanya sambil menunjuk wahana dibelakangku

Mungkin aku terlalu berpikir yang aneh-aneh tentangnya, hish kenapa aku tadi berpikir kalau dia akan menciumku lagi. Ada apa sih dengan otakku, kenapa aku jadi mesum seperti dia?

"Noona?"

"Ah, iya"

Aku memegang tangannya erat sambil menutup kedua mataku saat kereta itu berputar di ketinggian, rasanya aku mau pingsan. Tak lama wahana itu berhenti, nyawaku serasa hilang tertinggal saat roller coaster itu memutar tubuhku di udara. Baru saja aku akan berdiri dia menahanku lagi dengan tangannya

"Sekali lagi paman"

"Tidak mau! Hyunjin ah, aku sudah tidak sanggup lagi" kataku hampir menangis tapi dia mendorongku kembali ketempat dudukku

Aku menangis disepanjang wahana itu berjalan dan saat wahana itu berhenti aku sudah tak punya kekuatan untuk berdiri.

"Naiklah ke punggungku"

"Tidak mau, kamu sering protes bilang kalau aku..."

"Sudah naik saja!"

Aku naik di punggungnya sambil mengingat kalau dulu aku pernah menggendongnya saat dia menangis

"Hyunjin, ingat tidak dulu aku pernah mengendongmu? Wajahmu yang menangis saat itu sangat lucu"

"Noona, boleh aku bilang sesuatu?"

"Apa?"

Hyunjin pov

Awalnya biasa saja tapi lama-lama pikiranku jadi ternoda saat merasakan dadanya yang kini menempel di punggungku

"Noona, dadamu besar juga ya"

"Hya!" teriaknya sambil menarik rambutku kasar

"Siapa suruh punya tubuh berisi menggoda iman" jawabku sambil meringis kesakitan

"Hya, dasar mesum! Cepat turunkan aku!" katanya sambil terus bergerak diatas punggungku

Aku mengusap pahanya lembut sampai dia memukul kepalaku, aku langsung menurunkan dia yang kini memerah wajahnya karena marah.

"Noonaku sayang, jangan marah ya. Bagaimana kalau kutraktir es krim?"

Masih tak ada kata yang keluar dari mulutnya sampai dia melihat dua buah es krim rasa coklat dan stroberi di tanganku, dia langsung menyambar keduanya

"Hya, noona yang satu bagianku" kataku sambil mengikuti kemana dia membawa lari es krim ku

Dia berhenti dipinggir danau buatan sambil menikmati kedua es krim itu bergantian, aku tersenyum melihatnya yang mulai belepotan. Aku sengaja menyembunyikan tisu basah dikantongku agar dia kebingungan membersihkan sisa es krim ditangan dan wajahnya

"Tisu basahnya mana?"

"Bukannya noona yang bawa?" kataku sambil memasang wajah pura-pura tak tahu

"Hya, Hyunjin jangan bercanda!"

"Mendekatlah biar aku bersihkan"

Aku membersihkan sisa es krim stroberi dibibirnya yang bercampur dengan aroma jeruk lipbalm miliknya, tak lama dia mengusapkan lelehan es krim ditangannya pada kemejaku

"Hya, kenapa di lap di kemejaku?"

"Sebagai bayaran karena kamu sudah memakan sisa es krimku tanpa ijin"

Aku menciumnya lagi sambil memeluk tubuhnya dan dia hanya bisa tersenyum.

"Noona, kita naik itu untuk yang terakhir kalinya ya?" kataku sambil menunjuk bianglala

"Hyunjin yang lain saja ya"

Aku memajukan mulutku dihadapannya dan melakukan aegyo yang bahkan tidak pernah kulakukan didepan yang lainnya

"Noona, Unjin mau naik itu"

(Kalo gini sih, authornya yang gemes bayangin Unjin)

Akhirnya dia tak bisa menolak permintaanku meski dia tetap menutup matanya diatas bianglala

"Noona buka matamu, pemandangannya indah"

"Tidak mau, aku takut"

"Buka matamu atau aku akan menciummu sampai kamu membuka matamu"

Aku menaruh tanganku di satu sisi wajahnya dan menciumnya agar dia mau membuka matanya. Aku bahkan mengulum bibirnya sampai dia mulai membuka matanya

"Woah..."

"Jangan lihat kebawah" kataku sambil memegang kepalanya

Kali ini dia memelukku erat saat bianglala itu bergerak turun kebawah. Rasanya ini adalah kencan terindah yang pernah kami lakukan bersama.

Sweet Love (Jihyo X Hyunjin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang