part 18 break up

509 86 14
                                    

Hyunjin pov

Aku berjalan menuju kelasnya untuk berbaikan tapi aku malah melihat pemandangan tak menyenangkan, kulihat Chanie hyung masih saja mendekati noonaku. Aku hampir saja masuk dan memukulnya sampai Sana noona menyeret tanganku menjauh dari ruangan kelasnya

"Aku tidak suka melihat Jihyo sedih, kamu putus dengannya?"

"Siapa bilang kami putus?"

"Kalau kamu tidak bisa bersikap dewasa sebaiknya putuskan dia, aku tidak tega melihatnya menderita cuma gara-gara...."

"Punya hak apa noona menyuruhku putus darinya?"

"Aku temannya, teman baiknya. Aku lebih suka melihatnya bersama Chanie dari pada bersama anak kecil sepertimu"

Aku mulai mengepalkan tanganku sampai kemudian dia berjalan beberapa langkah dariku

"Aku harap kamu mengerti kenapa aku bilang begitu padamu"

Sekarang aku jadi mulai meragukan diriku, apa benar dia bahagia bersamaku? Apa benar dia mencintaiku? Apa benar aku mencintainya? Lagi-lagi Tzuyu datang ke kelasku dan duduk dihadapanku

"Hyunjin, bagaimana kalau hari ini kita pulang bersama"

"Maaf, aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Tzu, aku rasa teman sekelas Jihyo noona menyukaimu"

"Yang namanya Mingyu itu? Aku ingin memperbaiki keturunan"

Aku menaikkan kedua alisku karena tidak paham dengan apa yang dikatakannya.

"Hish, kalau dia berkulit kecoklatan dan aku juga apa jadinya anakku nanti"

Aku tertawa mendengar kata-katanya sampai dia bertanya

"Kamu putus dengan Jihyo unnie ya?"

Aku langsung terdiam mendengar kata-katanya

"Sudah, pacaran denganku saja"

Aku hanya tersenyum samar menanggapi perkataannya barusan. Kali ini sepulang sekolah aku berjalan menuju kelasnya sambil berharap dia akan merasa kesepian tanpa aku disisinya tapi sepertinya aku salah, kulihat dia sedang tertawa bersama Chanie hyung bahkan sesekali dia memukulnya manja. Entah kenapa tanganku mulai mengepal dan hatiku mulai bertambah panas.

Buak!!
Sebuah pukulan melayang mengenai Chanie hyung tepat diwajahnya, dia langsung menarik baju seragam milikku hingga satu kancingku terlepas

"Hyunjin, hentikan!!"

Aku masih mencoba memukul Chanie hyung sampai Jihyo noona berdiri tepat dihadapanku dan merentangkan tangannya menantangku

"Pukul aku kalau kamu mau!"

Aku berhenti dan tersadar kalau aku sudah membuatnya marah saat kulihat tatapan matanya yang membulat, kali ini dia langsung membantu Chanie hyung duduk dibangku miliknya. Aku melangkahkan kakiku menjauh sampai tiba-tiba dia berkata

"Kamu mau kemana?"

"Pulang"

"Tunggu aku di taman ada yang mau aku bicarakan"

Aku membalikkan tubuhku tapi dia sudah menghilang dari hadapanku

Jihyo pov

Aku kembali menuju ruang kelas dan membawa Chanie menuju ruang kesehatan, kulihat dia tertawa sambil sesekali mendesah kesakitan memegangi luka lebam diwajahnya. Aku mendudukkannya diranjang, dia masih setia memegang tanganku sambil menarikku mendekat

"Chanie, lepaskan aku"

Dia mulai melonggarkan tangannya yang melilit tanganku

"Apa harus seperti ini dulu baru kamu mau merawatku dan memperhatikanku?"

"Sudah diamlah"

"Aku akan diam kalau kamu menciumku"

Aku menatapnya tajam saat dia menahan tubuhku agar aku tidak menjauh, kutekan lukanya keras-keras sampai dia berhasil mencuri sebuah ciuman singkat dari bibirku

"Kali ini aku tidak akan semudah itu menyerahkan kamu"

Aku langsung pergi meninggalkannya setelah menginjakkan kakiku pada kakinya dan segera berlari kecil menuju taman, kulihat dia masih duduk dibangku dekat pohon besar dengan wajah tidak sabar. Aku mendudukkan diriku disampingnya

"Noona mau bicara apa?"

"Apa kamu masih marah padaku?"

"Kita putus saja..."

Rasanya dadaku terasa sesak, bahkan suaraku terasa tertahan mendengar perkataannya barusan

"Aku rasa noona lebih cocok bersama Chanie hyung dari pada bersamaku. Semoga kalian bahagia"

"Baiklah kalau itu maumu, aku bisa apa. Toh, kalau aku bilang aku masih menyukaimu pun kamu tidak akan percaya" kataku sambil menahan air mata yang mungkin sudah mengalir tanpa kuminta

"Semoga kamu juga lebih bahagia tanpaku, selamat tinggal Hyunjinku"

Tiba-tiba saja hujan turun rintik-rintik, membuat air mataku akhirnya tersamarkan oleh air hujan yang mengalir dari wajahku menuju tanah. Dia masih terdiam di posisinya seolah sedang tertahan sedangkan aku tertahan di posisiku karena tidak sanggup berjalan, aku melipat kakiku dan berjongkok sambil menenggelamkan kepalaku pada ruang diantara kedua lenganku.

Pingin banget bikin buku ke 2 tentang pasangan ini tapi ada yang mau baca gak ya?

Satu lagi, kalian lebih suka lanjutin cerita yang disini atau bikin cerita yang baru lagi nih? Kutunggu masukannya!

Cerita ini bakalan end di part 20 dan komen kalian nentuin cerita ini bakalan lanjut atau bikin ff baru tapi tetep dengan pasangan unyu yang bikin aku gemes ini....

Sweet Love (Jihyo X Hyunjin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang