24. Sebuah Kado

654 32 5
                                    

Happy Reading...

Khusus buat yang kemarin bilang jangan bawa ShiEl mulu dong. Ini author bawa couple lainnya. Tapi jangan protes kalau randomnya di ganti.

~~~**~~~

"Mau sampai kapan kita sembunyi-sembunyi kayak gini terus? Aku capek, aku mau posisi itu." ucap seorang gadis yang berada di sebuah kamar hotel bersama dengan lelaki yang mungkin bisa dibilang kekasihnya.

"Kamu harus lebih sabar lagi. Aku pastiin kamu yang akan ada di posisi itu. Aku akan selesaiin surat ceraiku dan akan segera menikahimu Olivia sayang." balas kekasihnya.

"Kamu janji?" tanya gadis dalam pelukan kekasihnya.

"Aku janji sayang, demi kamu."

"Aku mencintaimu, Ray. Sangat mencintaimu." ucap gadis yang di ketahui bernama Olivia.

Ray memeluk tubuh mungil sang gadis yang dicintainya. Ray melirik jam tangannya, tepat pukul 10:50.

"Aku harus pulang, Liv." ucap Ray.

"Kenapa buru-buru?"

"Aku takut orang tuaku mencurigaiku. Besok kita bertemu lagi." Olivia hanya mengangguk.

Ray mencium bibir Olivia sekejap dan keluar dari kamar hotel meninggalkan kekasih gelapnya.

<==**==>

"Makasih ya jalan-jalannya." Sivia sudah berada di depan gerbang rumahnya bersama Alvin.

"Kamu seneng?" Sivia mengangguk dan tersenyum.

"Besok kamu udah mulai ngantor lagi ya?" lagi-lagi Sivia mengangguk.

"Mau aku jemput gak ke kantornya?"

"Kalau gak ngerepotin mau-mau aja." jawab Sivia tersipu malu.

"Ok... Besok aku jemput jam setengah tujuh. Kalau gitu aku pulang dulu ya, makasih atas waktunya."

"Sama-sama. Telfon ya kalau udah sampe."

"Siap Tuan Putri." Tanpa diketahui Sivia. Alvin mencium pipi Sivia secepat kilat lalu masuk ke dalam mobil. Sedangkan Sivia masih terpaku atas apa yang Alvin lakukan.

"Mau masuk atau nerusin ngelamun di depan yang abis dicium sama Alvin?" gema suara Naira mengagetkan Sivia.

"Mama kok bisa tau kalau tadi Alvin nyium gue sih? Aaa.... Malu kan gue. Mau di taruh di mana nih muka gue?" ucap Sivia pelan.

"Masih mau di depan nih? Ya udah pintunya Mama kunci ya." lanjut Naira.

"Hehehe... Mama dari kapan ada di situ?" tanya Sivia disertai cengiran kudanya dan masuk menghampiri mamanya.

"Dari ada yang bilang Makasih ya jalan-jalannya kata sang princess. Dan kekasihnya bertanya kamu seneng? dan sang gadis mengangguk malu-ma......"

"Mama seneng banget sih godain anaknya sendiri. Udah dong, kan Vianya malu."

"Malu apa mau? Hayo?" goda Naira lagi.

"Ah tau ah, Via mau tidur aja, besok ngantor." Sivia mendahului Naira masuk ke dalam rumah.

"Mau tidur atau mau telfonan? Tadi Mama denger ada yang minta di telfon kalau udah nyampe rumah."

"Mamaaaaa..... Udah deh, berhenti godain Via." teriak Sivia dari tangga dan berlari ke dalam kamarnya karena malu setengah mampus.

"Hahaha.... Dasar Via. Anak Mama udah gedhe ya ternyata." ucap Naira sambil tersenyum dan mengunci pintu utama.

Apa Masih Ada Cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang