5. Malu

960 38 0
                                    

Happy Reading Guys... 😉

Harap maklum ya kalau updatenya lumayan lama. Author kan punya tiga tanggungan. Dua cerbung dan satu kumcer. 😃

~~~*****~~~

Sebuah pengendara mobil berwarna merah sedang memarkirkan mobilnya di depan pelataran caffe di pinggiran kota Bandung. Setelah mendapat tempat yang pas, seorang lelaki dengan memakai kacamata hitam bertengger manis di atas hidung mancungnya keluar dan berlari kecil menuju pintu sebelah kiri untuk membukakan pintu sang pujaan hati.

"Selamat datang di caffe cinta my princess." ucap Alvin ketika Sivia menginjakkan kakinya ke paving yang tertata rapi di tempat parkir caffe yang di sebut Alvin bernama caffe cinta.

"Makasih, Alvin. Kamu berlebihan deh." balas Sivia.

"Buat orang yang aku sayang mah gak berlebihan kok." goda Alvin.

"Alvin mah." Sivia tersipu malu.

"Ya udah masuk yuk." ajak Alvin sembari menggandeng tangan Sivia. Sivia hanya membalas dengan sebuah anggukan dan senyuman malu-malu.

<==**==>

"Kita yang pertama dateng ya Yo?" Tanya Ify ketika duduk di kursi nomor delapan yang berada di pojokan. Kursi yang selalu mereka duduki dari mereka masih SMP mula. Caffe dan tempat duduk yang penuh dengan kenangan.

"Iya nih. Gak ada yang berubah ya selama lima tahun aku tinggal ke Jerman. Masih sama seperti dulu." komentar Rio sambil melihat-lihat sekeliling caffe yang kerap di datanginya dari sebelas tahun silam.

"Kalau cinta kamu ada yang berubah gak?" Tanya Ify jail.

"Ada. Ada yang berubah." jawab Rio santai.

"Apa sayang kamu ke aku berubah Yo?" Tanya Ify lagi dengan nada lemah.

"Iya."

"Apa itu artinya kamu udah gak sayang lagi sama aku?" Kini Ify mulai berkaca-kaca.

"Bukan berubah itu, tapi berubah aku makin sayang sama kamu. Sayang banget malahan." jawab Rio sembari merangkul pundak Ify dan mengusapnya pelan, mencoba menenangkan kekasih hatinya.

"Bener?" Tanya Ify memastikan.

"Beneran my love." jawab Rio, yang langsung mendapat pelukan erat dari Ify.

"Aku sayang banget sama kamu, Yo. Jangan pernah tinggalin aku ya." pinta Ify.

"Aku gak akan pernah ninggalin kamu." jawab Rio sembari mengusap-usap rambut Ify sayang.

"Woyy.... pacaran aja lo berdua. Puasa woy puasa." teriak seorang lelaki yang sudah duduk di kursi samping Rio.

"Gue juga gak ngapa-ngapain, lagian di tempat rame. Iri aja lo, Buru jadiin pacar dong tu cewe yang ada di samping lo." balas Rio.

"Itu mah gampang, tinggal tunggu waktu yang tepat aja." sahut Alvin.

"Iel sama Shilla belum dateng?" Tanya Alvin kepada Rio dan Ify.

"Belum ada tanda-tandanya tuh." jawab Ify.

"Loh Pak Iel sama Shilla dateng juga?" Tanya Sivia bingung.

"Iya Vi, aku, Rio, sama Iel itu udah sahabatan dari SD, kalau sama Ify dari SMP. Dan sekarang kita lagi ngumpul bareng, ngerayain kedatangan Rio dari Jerman sekalian ngabuburit bareng ." jelas Alvin.

"Oh gitu ya." sahut Sivia manggut-manggut tanda mengerti.

"Kenalin ini Rio, ini Ify, dan ini Sivia Fy, Yo." Alvin mengenalkan satu sama lain antara mereka.

Apa Masih Ada Cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang