50. Buku Diary

1K 41 10
                                    

Happy Reading guys... 😘

Sekali lagi ya, mohon dengan sangat. Please, jangan komen "lanjut, next, lanjut dong, ayo next, next thor, next kak, lanjutin dong" 😣 author bukan pesuruh ya! Jadi please sabar, karena keseharian author bukan hanya menulis cerita ini saja!

Untuk yang sudah komentar selain yang aku sebutkan di atas. Terima kasih banyak, karena kalian bikin semangat. 😍

Komentar kalian selalu ditunggu ya. 😉

~~~**~~~

Gabriel sudah membereskan pakaiannya. Tiga hari di Jepang menemani Fagni, membuat dirinya sudah tidak betah ingin bertemu dengan Shilla.

"Perjanjian kita selesai, Ag. Kamu sehat, kita langsung bercerai." Gabriel menatap serius ke arah Fagni yang masih terbaring di brankar rumah sakit.

"Apa gak bisa kamu tetap di sampingku, Iel? Aku rela jadi istri kedua. Aku rela berbagi dengan Shilla." Fagni memegang tangan Gabriel.

"Kamu rela berbagi dengan Shilla. Tapi apa Shilla rela berbagi dengan kamu? Aku juga gak mau melihat istri yang sangat aku cintai terluka karena melihat suaminya bukan hanya miliknya, tapi juga milik istri keduanya." Gabriel masih mencoba bersabar.

"Aku lelaki yang ingin menjadikan Ashilla sebagai istri satu-satunya. Tanpa ada wanita lain di dalam hubungan kita. Tapi aku gagal, aku sudah mengkhianatinya, Ag. Aku gak mau membuatnya tambah terluka."

"Tapi aku butuh suami untuk membesarkan anakku bersama-sama." Fagni masih memohon.

"Kamu bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik dari aku. Lelaki yang akan menjaga kamu siang dan malam setiap harinya. Bukan seperti ini."

"Tap..."

"Maaf, Ag. Aku gak bisa. Perjanjian kita selesai. Aku mencintai Shilla."

"Kamu juga mencintaiku." Fagni semakin mengeratkan tangannya pada tangan Gabriel.

Gabriel tersenyum sinis mendengar Fagni mengatakan bahwa dirinya juga mencintainya.

"Iya, aku mencintaimu." Jawab Gabriel membuat Fagni tersenyum manis.

"Aku juga mencintaimu, Iel." Fagni menarik tangan Gabriel ingin menciumnya. Tapi Gabriel menarik tangannya dan menghempaskan tangan Fagni begitu saja.

"Tapi itu dulu. Dulu, jauh sebelum aku merasakan cinta kepada Shilla. Dulu saat aku masih menganggap kalau kamu akan melihatku. Dulu sebelum Shilla datang ke kehidupanku sampai dia menunjukkan cinta yang tulus tanpa syarat." Ujar Gabriel tajam. Kedua bola matanya menatap sakit kepada Fagni. Wanita yang sudah melukai hatinya sekian dalam sehingga membuatnya tak bisa melihat cinta lain. Sampai pada Gabriel merasakan ketulusan cinta dari seorang gadis cantik yang sudah berstatus menjadi istrinya.

Gabriel mengakui, dirinya menikahi Shilla bukan karena cinta. Tapi Gabriel berani bertaruh nyawa, dirinya menikahi Shilla sebagai wanita pilihan. Gabriel merasakan Shilla memiliki ketulusan dalam hatinya untuk mencintai dirinya. Gabriel bukan lelaki tuli saat karyawannya menggosipkan seorang Ashilla memiliki rasa kepada CEO muda di kantor mereka. Gabriel juga bukan lelaki buta saat melihat Shilla diam-diam mencuri pandang ke arahnya saat mereka melaksanakan rapat bersama. Gabriel sadar itu semua, Gabriel tahu dan paham kalau istrinya itu sudah memendam rasa untuknya selama dua tahun lamanya. Selama dua tahun pula gadis itu tak pernah menampakkan rasa sukanya secara langsung kepada Gabriel. Rasanya sangat tidak adil jika Gabriel tidak memberi kesempatan untuk gadis itu. Dan kini nyatanya, gadis yang diam-diam mencintainya itu mampu membawa seluruh hatinya sampai tak tersisa. Bahkan mampu membuat Gabriel melupakan rasa sayangnya untuk Fagni.

Apa Masih Ada Cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang