14. Masa Lalu Gabriel

715 29 0
                                    

Happy Reading guys... 😉

Semoga cerbung author yang pertama bawain couple ShiEl tidak mengecewakan ya!

~~~*****~~~

"Kamu bahagia?" tanya seorang lelaki yang sekarang sedang memakai jas berwarna hitam dan kemeja putih di dalamnya.

"Sangat. Sekarang adalah hari yang sangat membahagiakan dalam sejarah hidupku. Thank sudah menjadikanku pengantinmu." jawab sang wanita yang berada di samping lelaki yang memakai jas hitam.

"Dan makasih kamu sudah mau menjadi ratu sehari untukku hari ini." balas sang lelaki, lalu menggendong wanita yang baru beberapa jam tadi resmi menjadi istri sah dari lelaki yang memakai jas berwarna hitam itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.

<==**==>

Sehabis mandi Shilla memilih duduk di balkon kamarnya. Shilla terus-terusan memikirkan tentang kekasihnya Gabriel.

"Sebenarnya Iel punya masa lalu seburuk atau seindah apa sih? Sampai-sampai dia gak pernah mau buka mulutnya sedikitpun tentang wanita yang dulu pernah ada di hatinya?" Shilla tak henti-hentinya mengumpulkan ucapan-ucapan yang membuktikan kalau Iel itu masih mencintai wanita masa lalunya. Dan ada yang di sembunyikan dari Iel terhadap dirinya.

"Gue jadi inget sama ucapan Alvin waktu di kantor pas dia bilang kalau gue jangan terlalu yakin kalau Iel emang bener-bener cinta sama gue. Nah, itu kan aneh banget." ucap Shilla sembari mengeringkan rambutnya yang basah bekas keramas.

"Terus pas kemaren Iel nanyain orang di masa lalu gue, giliran gue tanya balik dia gak mau jawab. Pas tadi dia bilang tentang taman, pandangan matanya juga kelihatan kosong gitu. Dan gantungan kunci tadi, dia bilang dari sahabatnya dari kecil, setau gue sahabat Iel dari kecil kan Rio, Alvin, sama Ify doang. Apa ada yang belum Iel kenalin ke gue ya? Tapi mereka semua bilang kalau cuma mereka berempat yang sahabatan. Dan gak mungkin dong kalau Iel sama pemilik gantungan kunci yang samaan sama Iel itu cowok, pasti cewek. Soalnya di ujung ada ukiran bentuk hati segala." Shilla mulai cemas memikirkan hubungannya dengan Iel.

Shilla memang mencintai Iel, bahkan bisa di bilang sangat mencintai. Tapi kalau Iel tak pernah bahagia hidup bersamanya, Shilla lebih memilih melepaskan Iel untuk wanita yang Iel inginkan. Shilla hanya yakin bahwa jodoh tidak akan tertukar seperti sendal di masjid.

"Apa gue lancang udah sayang sama lo, Iel? Tapi gue juga gak akan mau dekatin lo duluan kalau lo gak deketin dan ngasih harapan ke gue duluan." ucap Shilla lagi. Kini Shilla berpindah ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas springbed berseprai biru langit yang baru saja di ganti pagi tadi.

<==**==>

Tak jauh beda dengan Shilla, sehabis mandi Iel lebih memilih duduk di ayunan taman di temani dengan segelas jus wortel. Iel sedang mengingat kejadian di mana lima tahun lalu seorang gadis dengan teganya meninggalkan dan memutuskan tali kasih di antara mereka padahal hubungan mereka baru berjalan selama satu bulan. Seorang gadis yang sangat-sangat di cintainya dari dia mengenal yang namanya seragam putih biru. Bisa di sebut cinta pertamanya. Lima tahun sudah Iel hidup dengan bayang-bayang gadis itu.

^^__^^

Flashback On

"Aku rasa kita cukup sampai di sini aja, Iel." ucap gadis yang saat ini berada di depan Iel.

"Kamu bercanda kan, Ag?" tanya Iel dengan wajah cemas.

"Aku gak bercanda, Iel. Aku gak bisa lanjutin hubungan kita." jawab sang gadis.

Iel terdiam, berusaha mencari kebohongan di mata gadis yang sudah di cintainya selama enam tahun dan baru bisa di dapatkannya selama satu bulan. Sungguh waktu yang sangat singkat untuk sebuah hubungan, dan satu bulan itu bisa di bilang hubungan yang baru saja di mulai, tapi ini? Hubungan yang baru saja berakhir.

Apa Masih Ada Cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang