kepergian ku

6K 247 10
                                    

Ya setelah kejadian di kamar Al,langit membawa ku ke rumah sakit dan karena banyak fikiran dan stress Ade bayinya gak suka klo bundanya sedih terus hampir 3 hari aku di rawat di rumah sakit langit selalu menemui ku hingga akhirnya aku di bolehkan untuk pulang tapi aku meminta pada papi untuk di bawa pergi jauh dari langit setidaknya sampai wanita itu melahirkan .

Disinilah lah aku Bandung bersama mama mertuaku dan mami ku.usia kandunganku 7 bulan dan ku dengar dari Daniel klo langit tak pernah pulang kerumahnya semenjak kepergianku wajahnya pun tak terawat berantakan sekali

"Sayang apa kamu mau ke Jakarta ?"tanya mami

"Iya mi ,Agatha kangen mbak ,bunga,Daniel dalisa,papi,dan papa "jawabku semangat

"Kangen langit gak?" tanya mama

"Banget ma ,tanpa mama dan mami tanya aku tau kalian pasti tau jawabnya,sampe baby girl ini juga kangen sama yandanya "jelasku mengelus perut buncitku

"Oke kalo gitu kita berangkat ke Jakarta "ucap mami

"Naik apa mi?"tanya ku

"Ya naik mobil lah sayang ,tenang klo mami cape ada mama yang gantiin nyetir gini gini kita pembalap handal "jawab mama

"Sippppp,ceritanya mau buat kehutanan nih buat suami tercinta nya"ledekku

"Ya iyalah emang kamu doang yang kangen ,kan kita juga kangen suami ya jeng "ucap mami

"Iya lah kangen suami "timpal mama

Dan kami menempuh perjalan 3 jam dari Bandung ke Jakarta mama mama yang super super hebat.kami tiba di rumah mama di sana sudah ada papa,papi,Daniel ,bunga ,dalisa dan tunggu langit

Langit langsung menubruk diriku memeluknya ,nyaman atau kata itu yang terlontar di hati ku saat langit memeluk ku erat.

"Jangan pernah tinggalin aku lagi,aku gak bisa hidup tanpa kamu "ucap langit

"Unda "celoteh seseorang yang membuatku menoleh

"Dalisa ,bunda kangen "ucap ku melepas pelukan langit dan memeluk dalisa

Lama kami berbincang bincang di ruang tamu hingga jam menunjukan pukul 23:30 semua tidur di kamar masing masing dan aku hanya ingin tidur di kamar al,

Saat ku berdiri menghadap balkon ku rasakan tubuhku ada yang memeluknya dari belakang

"Diam ,biarkan seperti ini ,baby girl pasti kangen sama yanda ya ,sama kaya bunda "ucap langit tanpa ku balas  dan kurasakan pergerakan dari baby girl mungkin dia senang bisa bertemu yandanya

Aku tak bisa berkutik yang bisa kulakukan hanya diam dan menikmati setiap sentuhan langit padaku dan baby girl.

Langit menemani ku tidur memelukku erat tas sadar aku menitikkan air mata ini yang selalu ku dambakan setiap malam nya setiap waktu dan detik.

Ku dengar iphonenya berbunyi tapi di biarkan

"Lang ,tolong angkat telpon mu berisik "ucapku

"Gak penting males "balasnya bangkit menuju kamar mandi

Mbak calling

"Hallo mbak"
"Hallo neng Agatha ?"
"Iya mbak ,kenapa telpon malam malam "
"Neng ini si Jeniffer mau ngelahirin kayanya ,si mamang lagi pergi ada pengajian "
"Ya udah bentar aku kabarin langit ya mbak"
"Iya neng jangan lama lama ya neng "
"Iya mbak "

"Lang ,cepetan buka pintunya "ucapku menggedor pintu kamar mandi

"Kenapa sih yank ,"tanya langit begitu keluar dari kamar mandi

"Cepetan pulang Lang , Jenifer mau lahiran mbak telpon "jawab ku cemas

"Males,toh dia punya kaki bisa jalan sendiri "ucapnya

"Lang aku mohon cepetan tolongin Jeniffer Lang "ucap ku

Langit malah rebahan di atas ranjang

"Lang aku mohon ,ayo aku ikut sama kamu cepetan Lang "ucap ku menarik tangan langit

"Demi kamu aku mau ,klo gak gak akan aku mau "balasnya mencium pipi ku

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang