Sakit

7.9K 317 5
                                    

Aku sengaja mengikuti kemana langit pergi.Tadi dia bilang akan pergi ke kantor,tapi ini bukan jalan menuju kantor.Mau kemana dia ?rumah siapa ini ?siapa perempuan ?dia menciumnya pula.

Aku mengikuti mereka berdua pergi,kulihat semua yang mereka lakukan sakit begitu sakit hati ini.Rasanya sulit bernafas ,ku coba tegar dan menerima semua kenyataan yang ada di depan mata ku begitu bahagia nya langit bersama dirinya.

Saat langit di pukul oleh Daniel di club rasanya ingin sekali aku membelanya.Tapi saat itu pula, langkahku terhenti saat ku dengar ucapnya tentang diriku.Apa arti semua pengorbanan ku dan usaha ku semua selama ini?tak ada artinya kah?

Rasanya tubuh ini sudah tak dapat lagi menopang tubuh ku.Tapi ku coba kuat ,aku harus kuat ,harus.Aku harus sampai di rumah sebelum langit.

Setelah sampai ini dirumah aku segera mandi setelah itu memanaskan lauk untuk langit

"Neng jam segini baru pulang "tanya mbak Ani

"Iya mbak ,tolong jangan bilang siapa siap aku pulang jam segini tar klo langit tanya bilang aja dah pulang seperti biasa "jawabku sambil memanaskan lauk

Selang 30 menit langit sampai.

"Malam sayang "ucapnya mencium kuncak kepala ku

"Kamu mau makan?masaknya dah aku Panasin,tunggu muka kamu kenapa?"balasku pura pura tak tau masalahnya

"Oh ini tadi aku di pukuli orang yang gak kenal waktu di perempatan Deket kantor Deket lampu merah "dustanya

"Ya ampun trus ada yang liat "tanyaku

"Gak pas banget lagi sepi ,jadi gak ada yang nolongin aku.Tapi untung aku gak apa apa "jawabnya

Setelah melayani langit makan ku bereskan semuanya dan kulihat langit pergi ke lantai dua tepatnya kamar kami

"Ya aku di rumah ,kamu dah makan "
"Ya udah bobo dah jam berapa ini aku juga mau bobo "
"Iya love u to  dah "

Itu yang ku dengar pembicaraan langit dengan seorang dari balik  pintu kamar kami.ku coba kuat di depannya ,ku coba menahan air mataku.Saat aku masuk kamar tanpa menoleh ke arahnya ku masuk kamar mandi berganti baju tidur.Setelah selesai ku lihat langit masih duduk di sofa single kamar kami ku hampiri dirinya kucium keningnya lama tak terasa air mataku jatuh juga

"Selamat malam suamiku ,imam ku "ucapku mencium pipi kiri dan kanan

"Agatha "panggilnya

"Lang sekali kita berbohong,maka akan terus berbohong.seperti janjiku di atas makam Al aku akan bertahan di sampingmu bila kau menginginkannya ,tapi aku akan pergi dari sampingmu bila kamu pun menginginkannya."jelasku mengusap pipinya dan menuju tempat tidur.namun seketika langit menarik ku kedalam pelukannya

"Maav "ucapnya dalam pelukanku

Tak bisa ku tahan lagi tangis ini pecah di pelukan langit.

"Maav,aku telah menodai pernikahan kita ,aku telah menghianatimu" sambungan lagi membuat ku semakin terisak di pelukanya.Dia memeluk ku erat mencium puncak kepala ku membelainya sayang.Dia merenggangkan pelukannya dan menatapku

"Aku bakal jelasin semuanya "ucapnya

"Gak perlu lang ,aku dah tau semuanya "balasku

"Apa yang kamu tau ?"tanya nya tak percaya

"Lang aku liat kamu sama dia masuk butik,bercanda,kamu cium dia dan selanjutnya semua aku liat lang.sampai kejadian di club dan kamu mengantarnya pulanga ku lihat semuanya lang aku lihat "ucapku  menepuk dadaku karna terasa sakit dan tak bisa bernafas

"Aku minta maav ,aku mohon maav kan aku.berikan aku kesempatan kedua untuk memperbaikinya semua "pinta nya

"Lang aku memaafkan mu ,tapi berjanjilah untuk tak mengulanginya lagi karna aku Takan memberikan kesempatan ke3 dan seterusnya.seperti ucapan ku tadi aku akan bertahan di sampingmu bila kau menginginkan nya dan aku juga akan pergi bila kau yang mengingatkannya."jelasku memeluk erat langit dan berbaring di kasur dan tak lama ku rasa ranjang ini bergoyang dan ternyata langit.Langit merebahkan tubuhnya di belakang tubuh ku memberi kehangatan untuk ku

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang