CHAPTER 3

187 24 26
                                    

"Kita coba peti mati yang disana itu," tunjuk nenek Nana pada benda mati berbahan kayu yang berbentuk kotak persegi panjang di pojok ruangan. "Hanya berbaring disana," lanjutnya tanpa beban.

"MWOYA!" Kyuhyun membelalak lebar mendengarnya, apa maksud nenek Nana itu? Mungkinkah ia harus masuk dan berbaring didalam peti mati itu layaknya orang mati sungguhan?

"Aissshhh. Jangan berteriak Minnie. Palliwa,"

"Aku tidak mau!" tolak Kyuhyun sambil melangkah mundur menjauh dari nenek Nana.

"Kau tidak akan mati. Hanya masuk ke dalamnya. Aku jamin disana tidak menyeramkan,"

Kyuhyun menggeleng kasar. Tidak menyeramkan katanya? Heol, apa nenek ini sedang membual?

"Minnie-ah. Bukannya kau ingin keluar dari rumah ini?"

"Iya, aku sangat ingin keluar dari rumah ini, tapi apa hubungannya dengan aku yang harus berbaring didalam sana. Halmonie ini tidak lucu,"

Nenek Nana memutar bola matanya malas. "Maka dari itu aku membawamu kesini, dan peti itu satu-satunya cara agar kau keluar dari rumah ini tanpa ketahuan, Minnie" jelas Nenek Nana dengan gemas. Tak tahukah jika ia tidak memiliki banyak waktu, berdebat tidak akan mempercepat waktu. Iapun menarik pergelangan tangan Kyuhyun, menyeretnya paksa menuju peti mati tersebut berada.

"Tidak Nek." Kyuhyun memberontak, berusaha melepaskan diri dari nenek Nana.

Nana mendorong tutup atas peti mati itu separuhnya dan menarik Kyuhyun agar melihat yang ada didalam peti tersebut.

"Buka matamu, dan lihat apa yang ada didalamnya," perintah nenek Nana.

GLEK

"Minnie." panggil nenek Nana tegas.

"Ne," jawab Kyuhyun pasrah. Dengan perasaan takut ia memberanikan diri membuka matanya. Perlahan kedua foxy itu melebar terkejut dengan apa yang dilihat.

"I-itu... Ti-tidak mungkin," gagap Kyuhyun saat melihat isi didalam peti mati tersebut. Didalam sana bercahaya tidak gelap seperti bayangannya. Penuh warna seperti melihat bintang berkilauan.

Nana hanya tersenyum tipis melihat raut lucu Sungmin yang terkejut.

"Itu portal dimensi. Tapi portal ini berbeda karena tujuannya bukan dunia lain selain bumi. Kau pasti tahu pintu kemana saja milik Doraemon? seperti itulah fungsinya. Hanya saja ini untuk sekali pakai," Nana mengusap lembut sisi peti mati tersebut.

"Itu sungguhan?" tanya Kyuhyun masih ragu. Hey dia tidak percaya dengan sihir dan semacamnya. Tapi ini?

"Ini Sungguhan. Jika kau tidak percaya cobalah," tawar nenek Nana.

Kyuhyun menatap peti mati itu dengan bimbang.

"Aku tidak punya waktu yang banyak. Kau harus segera pergi," Nana mengambil sebuah tas ransel hitam yang sudah ia persiapkan sebelumya. Lalu iapun memberikannya pada Kyuhyun.

"Apa isinya?"

"semua keperluanmu ada didalam tas itu. Oh~ aku hampir lupa, ada yang belum aku masukkan," Nana mengambil berkas-berkas usang dan benda-benda yang menurut Kyuhyun aneh tadi.

"Kenapa benda itu dimasukkan juga?" protes Kyuhyun, saat Nana sedang memasukan semua benda-benda itu.

"Kelak benda-benda ini akan berguna. Kau akan tahu semuanya. Bacalah dan pecahkan, aku percaya padamu.. Tuan muda Kyuhyun,"

"Tunggu...ke-kenapa bisa? Halmonie tahu aku bukan Sungmin?"

Nana mengangguk. "Saat kau sibuk mengoceh, aku melihat bayangmu di cermin. Cermin yang berada disampingmu menunjukkan segalanya. Tubuh milik Sungminnie, tapi jiwanya orang lain,"

CANDY MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang