1

4.3K 314 12
                                    

Udah berapa tahun ya...  hehe... ga up mulu nih cerita.... hari ini diusahakan untuk up. Hehe... ada yang bosen nunggu kyknya... hehe... maaf ya klo baru sempet up sekarang... langsung ja ya...

Met baca...

-------->>>>>>>>>>>>

Izael mengingat semua perkataan kedua Ayahnya bahwa tidak semua manusia itu baik. Terutama manusia yang berada diluar tempat tinggalnya. Izael juga mengingat semua cerita kedua Ayahnya tentang Papa... Papa yang diperlakukan tidak layak oleh manusia hanya karena Papa itu pengantin Ayahnya.

Izael mengingat semuanya dan bersiap kemungkinan terburuk karena tertangkap oleh seorang manusia. Manusia yang seenaknya menyuliknya entah kemana.

'Astaga... Apa yang akan oranng ini lakukan padaku? Aku masih kecil... belum siap menuju dunia luar yang lebih cocok untuk oranng dewasa. Seharusnya aku tidak keluar tadi... uuughh..' Ucap Izael sedikit menyesal karena sudah pergi jauh dari rumahnya hanya untuk mendapat penolakan dari pasagannya. Belum lagi dia harus di culik oleh orang yang bernama Kenta alias pemburu.

Izael memperhatikan sekitarnya. Pepohonan disekitarnya terlihat semakin lebat, sepertinya akan sulit menemukan jalan keluar dari sini. Merasa mulai risih dengan keadaannya saat ini terutama keadaannya yang sedang digendong.

"Kak.." Panggil Izael.

"Hm?" sahutnya.

"Mmm... Iza bisa jalan sendiri. Iza janji ga akan kabur." Ucap Izael merasa takut pada orang yang membawanya. Tanpa menjawab Kenta menurunkan Izael. Izael menghela napas lega setelah kakinya menginjak tanah.

"Bocah... jangan coba untuk kabur, atau kupotong kakimu." Ucap Kenta membuat Izael menahan napasnya yang baru saja bernapas lega.

"Kemarikan tanganmu..." Ucap Kenta... perlahan Izael mengulurkan tangannya dan disambut dengan genggaman erat ditangannya.

"Berani kamu lepas bukan hanya kaki tapi tanganmu juga yang menghilang."Ucapnya lagi membuat Izael ketkuutan setengah mati.

"Kak... Iza mau dibawa kemana? Iza mau diapain Kak?" Ucap Izael dengan suara gemetar.

"Kamu tahukan akan dibawa kemana? Kamu juga pasti tahukan apa yang akan aku lakukan?" Ucap Kenta dengan senyum yang mengerikan diiringi tawa yang lembut tetapi mampu membelai halus bulu kuduk Izael.

-

-

-

Izael memikirkan berbagai hal buruk akan terjadi padanya. bahkan kejadian dialami oleh Papanya bisa terjadi padanya juga. Selama diperjalan Izael tidak bisa berhenti memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya.

"Hhahhahaha!!!" Tawa tidak mengenakan itu terasa menusuk Izael yang sedang duduk dikursi dengan meja bundar didepannya dan banyak orang yang mengerumuninya. Izael merasa seperti daging mentah yang dilempar dalam kandang serigala. Semua orang terlihat kelaparan melihat dirinya.

"Hahaha... Hei kalian membuatnya takut." Ucap Kenta yang meninggalkan Izael sendiri ditengah orang-oranng yang terlihat ... sejaak sampai didesa dan juga rumah Kenta.

"Yu... Hentikan itu dan hapus liurmu! Menggganggu pemandangan." Tegur Kenta membuat Orangg yag bernama Yu mundur satu langkah sambil menghapus liur dari sudut bibirnya.

"Kalian juga... jangan mengganggu bocah seperti paman-paman mesum. Menuggu lama bocah? Aku membawa sedikit makanan untukmu." Ucap Kenta sambil membawa kursi lalu duduk disamping Izael dan memberinya sepotong roti yang besar diatas meja.

"Kak..." Izael meraih tangan Kenta ketakutan sejak Kenta melepas tangannya.

"Jangan dipotong." Ucap Izael membuat isi ruangan yang tadinya berisik menjadi hening.

"Ahh... aku lupa... makasih sudah diingatkan. Anak baik harus diberi hadiahkan?" Ucap Kenta dengan senyum manis.

"Yu... Ambilkan aku pisau besar disana." Ucap Kenta membuat Izael pucat begitu juga orang disekitarnya.

"Si...Siap Kak!" Ucap Yu gugup.

Izael menatap Kenta tidak percaya dan juga takut. Membuat air matanya mengalir. Izael menggenggam tangan Kenta dengan erat.

"Iza janji... tidak akan melepaskan tangan Iza... jadi jangan potong kak!" Ucap Izael disambut dengan elusan lembut diatas kepalanya.

"Yang tenang ya... susah kalau kamu gerak-gerak terus." Ucap Kenta sambil menaruh tangan Izael diatas meja.

"Kak ini pisaunya..." Ucap Yu dengan ceria menuju Kenta.

"Jangan..." Izael memohon...

"Janji tetap janji bocah. Yang harus dipotong... Ya... Harus dipotong. Tenang ya..." ucap Kenta sambil mengulurkan pada Yu yang sudah siap memberikan pisau besar dan terlihat tajam tersebut pada Kenta.

Pisau nan tajam itu pun siap di tangan Kenta. Izael pun menutup matanya... bersiap ketika melihat Pisau itu berkilau ketika mulai mengayun.

'Tamat sudah nasib tanganku.' Ucap Izael dalam hati menikmati saat-saat terakhir dia bisa merasakan tangannya.

-

-

-

T

B

C

-------------->>>>>>>>

Maaf cuma segitu dulu Upnya... Buat pemancing ilham... ato pelet buat ilham... nanti bakal up lagi kok.

Hehehe... ntar bakal Up yang lainnya. Mungkin ceritannya jalannya jadi agak aneh di bab ini tapi ga apakan? Hehehe

Jangan lupa vomentnya ya...

SeeYou.

Zenoyuichi.




Ikatan (DROP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang